-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩
"Ini hasil rapat hari ini, Luffy," Robin meletakkan berkasnya di atas meja bosnya itu.
Luffy menggigiti ujung pulpen seraya memeriksanya. Tampaknya dia sedang gelisah, entah kenapa.
"Ada masalah, Luffy?" tanya Robin.
"Aku hanya kepikiran Ace tiba-tiba," jawab Luffy. "Ini sudah lebih dari sebulan sejak kejadian itu, dan aku bahkan tidak bisa melihat bagaimana dia gugur."
Luffy menghela panjang. "Aku belum melakukan apapun untuk membalas kebaikannya itu, tapi dia sudah pergi. Adik macam apa aku ini?"
"Aku turut berduka, Luffy. Tapi dengan menjaga Tama-chan dan Momo-chan, kupikir kau sudah membalas kebaikan itu sedikit demi sedikit. Menjaga apa yang sudah dia tinggalkan adalah sesuatu yang paling dirinya harapkan. Jadi jangan berpikir kalau kau tidak bisa membalas kebaikannya itu," amanat Robin.
Luffy sempat memikirkan hal yang sama. Apa dengan begitu Ace akan senang? Dia harap begitu.
"Oh ya! Hari ini adalah jadwalmu mengajak kedua anak itu ke taman bermain," Robin mengingatkan.
"Ya. Aku serahkan sisanya padamu. Kalau sudah selesai, satukan dengan file kemarin," suruh Luffy.
Robin mengangguk dan mulai bekerja. Tadi dia salah sudah menyuruh Zoro membeli minuman kaleng untuk mereka berdua. Makhluk marimo itu pasti nyasar lagi.
🔥👒🍊🐦
"Aniki!" teriak Tama yang baru saja melewati gerbang sekolahnya.
Luffy menyambut pelukan dari gadis mungil itu, yang disusul oleh Momo di belakangnya.
"Kau tahu, tadi Momo-kun menangis karena terpeleset di koridor kelas," Tama tertawa.
"Tama! Kau tidak harus memberitahunya!" omel Momo. Wajah dan telinganya tampak memerah karena malu.
Luffy ikut tertawa. "Sudah, sudah, jangan dipikirkan. Kita makan dulu, setelah itu kita ke taman bermain ya."
"Mauuuuu...!!!" seru keduanya.
Luffy menggendong Tama, sementara Momo bergelantungan di tangannya.
"Dia ternyata punya dua anak," Nami yang kebetulan lewat dari depan sekolah itu hanya bisa merasakan hatinya teriris saat melihat Luffy bersama Momo dan Tama.
Dia menghela panjang, berusaha meredakan rasa sakit di dadanya. Sadar, Nami! Dia sudah jadi milik orang lain! Bangunlah dari mimpimu! batinnya.
Dengan perlahan, dia kembali menginjak pedal gas mobilnya. Untuk saat ini, dia berpura-pura untuk tidak melihat yang barusan itu.
🔥👒🍊🐦
Sixis, East Blue.
"Ini persediaan terakhir yang aku punya. Bagaimana denganmu?" Ace menunjukkan kadal kering di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ace, You're My Brother [✓]
FanfictionLuffy x Nami Love Story ❤️🧡 "Kadang-kadang darah mengalir deras ke kepalaku dan aku merasa jika aku berlari, aku akan kehilangan sesuatu yang penting." - Portgas D Ace (One Piece) ˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙ Sinopsis: Ace sering merasa salah di...