🍒 Prisoner 🍒

132 16 1
                                    

-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩

"Kembali bekerja, Dasar Bocah Brengsek! Kau ingat peraturan di sini kan? Tidak ada makan siang sebelum kau menyelesaikan pekerjaanmu!" teriak Spandam dengan liur belepotan.

Luffy mengangkat ganco di tangannya tinggi-tinggi, lalu mengarahkannya pada batu besar di depannya. Tidak pecah.

Dia terduduk lemas di atas tanah berdebu. "Dame da! Aku sangat lapar. Aku tidak punya tenaga lagi."

"Kalau begitu tidak ada makanan untukmu!" kata Spandam. Dia beralih pada tahanan lain dan meneriaki mereka juga.

"Sialan! Aku ingin sekali menendang wajahnya itu," umpat Luffy pelan.

Dia harus menyelesaikan pekerjaan ini secepatnya. Kalau tidak, dia tidak akan makan seperti yang dikatakan Spandam tadi.

Sebenarnya tubuhnya lemah seperti ini karena dia tidak sarapan tadi pagi. Jatah sarapannya dia berikan pada tikus yang sudah terlihat kurus. Kelihatannya belum makan berhari-hari. Terlalu baik. Dan rencananya dia ingin menunggu hingga jam makan siang tiba. Sialnya ada peraturan semacam ini.

Karena lelah meneriaki para pekerja, Spandam akhirnya kembali ke ruangannya yang sejuk. Tidak seperti tempat para tahanan bekerja, yang panasnya hampir menyamai oven.

"Si Bangsat itu pergi juga. Aku muak mendengar ocehannya," kata seseorang.

"Aku ingin sekali menginjak-injaknya!" dengus yang lain.

Rata-rata para tahanan di sini sangat membencinya. Luffy terduduk lemas. Dia bingung bagaimana caranya mendapatkan makanan sekarang.

"Oi, kora!" teriak seseorang.

Luffy memutar bola matanya. "Kau memanggilku?" tanyanya.

Orang itu menyengir. Dia juga seorang tahanan di tempat ini. "Tahanan baru ya?" dia sedikit menatap Luffy remeh.

"Nanda, Teme?" Luffy langsung kesal. Suaranya hampir tidak terdengar karena dia sangat lapar.

"Tempat ini khusus untuk para tahanan yang melakukan kejahatan fatal. Bocah sepertimu kenapa bisa berakhir di tempat seperti ini?" tanyanya.

Luffy membuang muka. "Bukan urusanmu."

"Tch! Jangan sombong dulu, Bocah!" teriaknya emosi. Dia menarik kerah Luffy dan sedikit mencengkeramnya. "Kau pikir alasan aku berada di sini hanya karena aku mencuri uang ibuku? Aku seorang pedofil dan pembunuh! Jangan macam-macam denganku, atau kau akan kehilangan kepalamu!" teriaknya di wajah Luffy. "Kau ingin tahu sudah berapa banyak anak usia dini yang kusodomi dan kubunuh, hah?"

"Kenapa, Zappa?" tanya seseorang yang datang menghampiri mereka.

Orang yang dipanggil Zappa itu menatap temannya yang baru saja datang. "Grount, lihat bocah ingusan ini. Dia tahanan baru."

Ace, You're My Brother [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang