🍒 The Best Meat Is... 🍒

204 12 3
                                    

-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩

Warning: 🔞

"Matahariku~" pintu terbuka lebar-lebar, dan masuklah Viola.

"Kupikir akan lebih masuk akal jika kau menyebutnya sebagai 'bunga mawarku', Sanji-san," Puddding menuangkan sedikit coklat panas di tangan Sanji, membuat laki-laki pirang itu menjerit tertahan.

Coklat yang sudah dibentuk cantik oleh Pudding itu remuk di tangannya, dan dia menunduk untuk memandangi
kepingan-kepingan itu.

"Pudding!" panggil Zeff dengan suara kalem. "Mungkin untuk sementara sebaiknya kau kupas saja jeruk-jeruk ini."

"Hai, Zeff-san!" jawab Pudding yang segera menurut. Dia megambil pisau, lalu mulai mengupas jeruk-jeruk berukuran besar itu dengan hati-hati.

"Pudding, sepertinya tinggimu sudah bertambah satu senti!" seru Carne yang masih membawa panci panas dengan jalan membungkuk.

"Urusai!" omel Pudding.

"Bunga mawarku~" ucap Sanji yang kini sudah mengganti kata-katanya terhadap Viola.

Detik itu juga, pisau di tangan Pudding melayang ke arahnya. Sanji mengelak, sehingga pisau itu tertancap di dinding dapur.

"Jeruknya bisa berantakan juga nanti. Hentikan kelakuanmu itu, Kecebong Anyut!" Zeff memukul kepala Sanji dengan topi kokinya yang memiliki panjang tidak normal itu.

Pudding menghela panjang. Mengupas buah adalah pekerjaan paling cemen di dapur selain mengepel lantai. Jika dia mencoba melakukan pekerjaan kerennya seperti biasa seperti membuat plating makanan, itu pasti akan langsung hancur karena Sanji.

Pudding meninggalkan jeruk-jeruk itu begitu saja setelah menarik Patty untuk menggantikannya. Dia mengambil alih piring berisi makanan yang sudah tertata rapi di atas piring dari tangan pria bertubuh besar itu dan dengan wajah kesal keluar dari dapur menuju ruang restoran.

"Jangan membuatnya marah terus, Brengsek!" Patty hendak menendang Sanji, namun ditahannya.

Sanji hanya menyengir. "Aku cuma menguji cintanya padaku."

Meja 17.

Pudding meletakkan makanan itu di sana. "Tumben Ace-san dan kalian kemari. Luffy-kun dan Nami-chan tidak diajak?" tanyanya yang melihat Ace dengan keluarga kecilnya di sana.

"Aku ingin mengajak Luffy juga tadi karena dia sudah mandi. Tapi kupikir dia sempat kemari juga."

"Ya, dia mengambil coklat."

"Coklat?" ulang Isuka. Dia tidak tahu kalau Luffy suka coklat. Mungkin suka, tapi tidak sesuka daging. Kalau dia mencari Tama dan Momo untuk memberikan coklat itu, berarti dia harus memberitahunya kalau mereka juga datang kemari.

Ace, You're My Brother [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang