01 ⚘ Anna and Her Deducation

49 11 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Yang Mulia Ratu, sudah waktunya Anda untuk sarapan." Seorang pelayan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar sang ratu. Meletakkan nampan berisi menu sarapan sederhana itu pada nakas yang berada di samping ranjang besar majikannya. Suasana gelap di kamar itu membuat si pelayan berinisiatif membuka gorden yang menutupi jendela besar di kamar tersebut.

Setelah gorden dibuka, maka terlihat jelaslah sudah apa-apa saja isi di dalamnya. Ranjang besar dengan sprei putih berbahan satin dengan sosok wanita cantik bersurai cokelat keemasan yang masih tertidur di atasnya.

Fioletta Verriz.

Nama wanita cantik dengan kulit seputih salju dan bibir semerah delima itu adalah sang ratu. Ratu dari wilayah Kerajaan Veroxz yang hanya memiliki satu musim. Istri satu-satunya dari Raja Frost Verriz yang dikenal karena kehebatannya di medan perang dan si pembuat strategi yang andal.

Dia adalah sang ratu.

Sang ratu yang keberadaannya tak terlalu dianggap karena divonis mandul dan tidak bisa memiliki keturunan.

"Anna, aku masih mengantuk. Kenapa kau membuka gordennya?" gumam Ratu Fioletta sembari menguap dan mengucek-ucek kedua matanya. Perlahan, kelopak mata yang menyembunyikan sepasang manik sebiru aquamarine itu terbuka. Menatap sang pelayan pribadi dengan netra memicing.

"Ini sudah siang, Yang Mulia. Anda tidak ingin menambah rumor buruk tentang diri Anda sendiri pada hari ini, bukan?"

Perkataan Anna membuat Fioletta jadi terdiam dan mengulas tawa kecil. Tawa yang penuh dengan kepalsuan dan penderitaan. Anna sangat tahu itu.

"Tidak masalah. Bukankah itu berarti mereka menaruh perhatian lebih padaku? Sehingga menciptakan rumor baru yang akan semakin menjelek-jelekkan namaku."

Anna memandang sang majikan prihatin. Di istana sebesar ini, mungkin hanya Anna satu-satunya orang yang menjadi tempat curahan hati dari sang ratu. Karena gadis yang usianya berada dua tahun di atas sang ratu itu sudah menganggap Fioletta seperti adiknya sendiri. Semenjak Ratu Fioletta tiba di Kerajaan Veroxz dan menjadi istri dari Raja Frost, Anna adalah satu-satunya pelayan yang bersedia melayani sang ratu dengan sepenuh hati.

Fioletta Verriz memang lahir di keluarga bangsawan, tapi wanita itu menikah atas dasar perjodohan politik semata. Ibarat orang tua yang tega menjual anaknya demi kepentingan negara. Fioletta yang tampak rapuh hari itu membuat hati Anna tergerak.

Menjalani hari demi hari melayani sang ratu, Anna jadi mengerti kalau kehidupan seorang bangsawan tidaklah mengenakkan seperti yang terlihat. Mereka memang dimanjakan oleh kekayaan, dibutakan oleh jabatan, dan diperalat oleh perasaan. Akan tetapi, mereka juga dipaksa oleh keadaan.

Contoh nyata yang paling memilukan adalah kehidupan Fioletta.

Dijual oleh keluarganya pada raja yang bersifat dingin dan tak tersentuh seperti Frost Verriz. Menjalani kehidupan suami dan istri yang kaku selama dua tahun-meskipun satu tahun terakhir sang raja mulai melunak dan memperhatikan sang ratu. Namun setelah rumor bahwa Fioletta Verriz tidak bisa mengandung dan memiliki anak, sikap sang raja kembali dingin. Seolah menjauh dan menjaga jarak.

"Di sini, tidak ada yang bisa lebih mengerti diriku selain kamu, Anna."

Kalimat itu sudah sering Anna dengar dari mulut sang ratu. Sampai-sampai ia bosan dan tak lagi membalas pujian itu dengan ekspresi senang dan berbinar-binar seperti dulu. Hanya anggukan singkat sebagai respon dan kembali diam mendengarkan setiap curahan hati sang ratu yang sangat memilukan. Bahkan ia yang hidupnya hanya sebagai pelayan saja tak semalang ratunya.

"Saya mengerti, Yang Mulia. Kalau begitu, izinkan saya mempersiapkan bak mandi dan pakaian Anda."

Fioletta hanya mengangguk singkat dan mengucapkan terima kasih pada Anna yang langsung pamit undur diri. Usai kepergian pelayan pribadinya itu, helaan napas kembali terdengar di kesunyian kamar sang ratu. Cahaya mentari yang bersinar terik membuat Fioletta harus sesekali memicingkan matanya agar bisa melihat.

Hari ini mungkin akan seperti hari-hari biasanya. Di mana semua tatapan pelayan yang dulu menghormatinya, kini menatapnya seolah ia adalah wanita paling hina di dunia karena tidak bisa memberikan keturunan pada raja mereka. Ah, rasanya ia tidak ingin keluar kamar saja. Akan tetapi, ada kewajiban yang harus ia kerjakan hari ini. Jadi mau tidak mau, ia harus keluar dari zona nyamannya sekarang.

Jangan bertanya di mana Raja Frost berada sekarang. Sang pemimpin tertinggi di Kerajaan Veroxz itu tengah sibuk di ruang kerjanya selama dua hari terakhir. Sibuk berkencan dengan tumpukan-tumpukan dokumen yang entah apa saja isinya. Yang jelas dari sekian banyaknya dokumen, yang berhasil membuat Fioletta tertarik hanyalah dokumen laporan keuangan dan kas kerajaan saja.

Jangan berpikiran buruk terlebih dahulu. Karena memeriksa dokumen yang berupa laporan keuangan dan kas kerajaan setiap bulannya adalah salah satu tugas Fioletta sebagai ratu. Selain itu, ia juga memiliki wewenang untuk membantu sang raja dalam pengambilan keputusan yang dinilai cukup besar. Seperti penetapan hukuman bagi para napi, penetapan jumlah pajak tiap tahunnya, dan lain-lain.

"Yang Mulia, bak mandi dan pakaian Anda sudah siap."

Fioletta menoleh ke arah Anna yang baru saja datang dari arah pintu kamar mandi. Wanita itu mengangguk dan beranjak berdiri menuju kamar mandi. "Terima kasih, Anna. Kau bisa pergi sekarang," ujarnya kemudian.

Pekerjaan Anna dalam melayani Fioletta tidaklah berat. Hanya menyiapkan air dan pakaian untuk mandi, lalu membawakan makanan ke dalam kamar apabila sang ratu sedang malas makan di ruang makan istana. Selain itu, Anna juga bisa saja dipanggil sewaktu-waktu untuk urusan sepele seperti menemani sang ratu mengobrol misalnya. Untuk urusan berdandan dan berpakaian, Fioletta lebih suka melakukannya sendiri. Karena sang ratu pun memiliki selera fashionnya sendiri.

"Baiklah, Yang Mulia. Saya pamit undur diri terlebih dahulu." Anna sedikit membungkukkan tubuhnya guna memberi hormat pada Fioletta sebelum benar-benar keluar dari kamar sang ratu.



Hai! Gimana sama part satunya? Aku nggak berekspektasi terlalu tinggi, sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai! Gimana sama part satunya? Aku nggak berekspektasi terlalu tinggi, sih. Tapi aku suka banget sama karakter Anna di sini♡

LA TENTATRICE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang