08 ⚘ Party Preparations and Competition

18 7 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kedatangan Lady Brettavia di Istana Veroxz disambut dengan sangat baik oleh seluruh warga istana. Kedatangan putri bungsu dari Raja Amer itu seperti sebuah anugerah. Pesta penyambutan diadakan. Semua orang sibuk mempersiapkan segala tetek-bengeknya. Istana dihias sedemikian rupa. Hidangan makanan dan minuman dibuat beragam dengan porsi besar.

Semua orang sibuk hari ini, kecuali sang ratu yang masih bergelung dengan selimutnya di atas ranjang. Masih setia menutup mata dan telinga, berusaha mengabaikan Anna yang terus saja mengomel karena ia belum juga bangun dari tidurnya. Padahal ada banyak sekali dokumen terbengkalai yang harus ia kerjakan. Akan tetapi, namanya juga malas. Jadi mana peduli dia.

"Yang Mulia ... Anda tidak mungkin hanya berdiam diri di kamar ini sementara semua orang sibuk mempersiapkan pesta penyambutan untuk Lady Bretta, 'kan?"

"Anda mau warga istana semakin tidak menyukai Anda dan lebih memihak pada Nyonya baru mereka itu? Anda pasti tidak mau hal seperti itu terjadi, 'kan?"

Netra aquamarine Fioletta langsung terbuka saat mendengar rentetan kalimat yang diucapkan Anna. Ia menyibak selimutnya cepat dan melayangkan tatapan sinis pada pelayan pribadinya tersebut. "Bisakah kau berhenti memprovokasiku, Anna?" desisnya.

Anna mengangkat kedua bahunya. "Bukan salah saya kalau kalimat provokasi itu keluar begitu saja dari mulut saya, Yang Mulia. Sikap Anda yang malas-malasan inilah yang membuat saya spontan mengeluarkan kalimat-kalimat penuh provokasi seperti itu."

Ingin sekali rasanya Fioletta mencakar mulut tanpa filter milik Anna itu. Namun jika ia mencakarnya, nanti siapa yang akan menemaninya curhat dan mengobrol? Selain Anna, pelayan di istana ini mana ada yang mau meladeni ocehannya yang panjang kali lebar, kali tinggi, dan sisi.

"Baiklah, terserah. Aku akan keluar, tapi bukan untuk ikut serta mempersiapkan pesta penyambutan wanita sialan itu. Aku harus memeriksa pemasukan dan pengeluaran uang kas kerajaan bulan ini."

Ya, apapun itu alasannya, Anna hanya ingin majikannya ini tidak berdiam diri di kamar terus dan mengucilkan diri dari lingkungan luar. Ia hanya tidak ingin image Fioletta jadi semakin buruk karena sikap perempuan itu sendiri.

"Anna! Kenapa kau hanya berdiam diri di situ? Siapkan pakaianku, cepat. Aku ingin mandi."

Anna mendengkus. Meski sudah dewasa, sikap sang ratu tetap saja masih suka kekanak-kanakan. Masa pakaian saja masih harus disiapkan. Untung saja ia sudah hafal dengan selera berpakaian sang ratu. Bukan gaun mewah dengan berbagai pernak-pernik perhiasan yang disukai oleh Fioletta, tapi gaun sederhana yang tidak terlalu menonjolkan bagian-bagian tubuhnya. Bahkan pakaian yang digunakan cenderung tertutup.

Meskipun begitu, Fioletta Verriz akan selalu terlihat cantik menggunakan pakaian apapun.

-: ⚘ :- -: ⚘ :-

Aula istana tampak ramai. Semua orang juga terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Ada yang memasang pita di bagian langit-langit aula. Ada yang memasang hiasan bunga kertas di pojok-pojok jendela. Ada juga yang menyusun pot-pot besar dan ditata sedemikian rupa di dekat podium utama.

Keikutsertaan Raja Frost dan Lady Bretta dalam mempersiapkan pesta penyambutan juga menjadi topik hangat di kalangan warga istana. Banyak yang bilang kalau keduanya tampak cocok bila bersanding bersama. Lady Bretta yang cantik dan ramah tampak serasi dengan raja mereka yang tegas dan berwibawa.

Tentu saja gosip-gosip itu juga sampai ke telinga Ratu Fioletta yang saat ini tengah berada di ruang kerjanya. Kacamata bening yang dipakai oleh sang ratu bahkan sudah memburam terkena air mata karena rasa sesak yang tiba-tiba menyeruak saat ada beberapa pelayan yang sengaja membicarakan kedekatan Frost dan Lady Bretta di depan ruangannya.

Brak!

"Brengsek! Tidak bisakah mereka mengunci mulut ember mereka itu jika berada di depan ruanganku?! Ruangan ini tidak kedap suara, tau!"

Sang ratu melepas kacamata bening miliknya dan mengusap air matanya dengan kasar. Napas sang ratu mulai memburu, berikut dengan langkah tegas yang terpaksa membawanya keluar ruangan karena tidak tahan dengan rasa sesak dalam dadanya.

"Setidaknya aku harus memastikan sendiri."

Apakah benar Frost tengah sibuk berdekatan dengan wanita sialan itu?

-: ⚘ :- -: ⚘ :-

Secepat berita menyebar, maka secepat itulah Fioletta tiba di aula istana. Bukan sekadar isapan jempol belaka, tapi gosip yang dikatakan para pelayan istana itu memang benar adanya. Fioletta melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau sang raja tengah asik bercengkrama dengan wanita sialan bernama Bretta itu.

Kedua alis Fioletta menyatu saat menyadari gaun sexy berdada rendah yang digunakan oleh Brettavia. Apakah wanita itu memang berniat menggoda suaminya? Ohh, ini jelas tidak bisa dibiarkan, bukan?

Dengan langkah tegas dan raut wajah tanpa ekspresi, Fioletta Verriz mendekat ke arah kedua sejoli itu berada. Dapat ia lihat kalau keduanya terkejut akan kehadirannya. Tidak hanya mereka berdua, tapi semua orang yang berada di dalam aula istana juga terkejut akan kedatangannya yang tergolong cukup tiba-tiba. Mereka menghentikan kegiatan masing-masing dan menunggu hal apa yang akan terjadi setelah ini.

Fioletta yang hari itu memang sedang malas memulai pertengkaran, memilih melingkarkan lengannya di pinggang Frost secara tiba-tiba. "Saya lapar, Yang Mulia. Ayo makan bersama seperti yang biasanya kita lakukan," rengek Fioletta dengan bibir yang dimajukan. Membuat wanita cantik itu jadi terlihat imut sekaligus menyebalkan.

Hening.

"Anda tidak mau, ya?" tanya Fioletta lagi saat tidak mendapat respon apapun dari Frost selain tatapan lekat laki-laki itu padanya. "Ya sudah. Saya makan sendiri saja kalau begitu."

"Ayo."

Sudut bibir Fioletta Verriz terangkat tanpa disadari oleh siapapun. Wanita itu melirik ke arah Brettavia dengan senyuman mengejek.

"Hahaha, sudah saya duga Anda pasti mau. Ayo, Yang Mulia. Koki istana sudah membuat menu hidangan yang sangat enak," tutur Fioletta sembari menggiring Frost keluar dari area aula. Tidak ia pedulikan berbagai tatapan dan penilaian orang-orang di sana terhadapnya. Yang penting ia bisa menyelamatkan sang suami dari wanita ular itu sekarang.

Kompetisi baru saja dimulai, Lady Bretta.



Wkwk, kelakuan Fioletta nggak bisa ditebak sumpah🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wkwk, kelakuan Fioletta nggak bisa ditebak sumpah🤣

LA TENTATRICE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang