•
•
•"Bagaimana keadaan Yang Mulia? Apa yang sebenarnya terjadi, Tabib?" Anna bertanya dengan cemas.
"Ratu Fioletta mengalami depresi. Hanya Yang Mulia Raja yang bisa menyembuhkannya. Karena penyebab depresinya adalah beliau, jadi beliau jugalah yang akan menjadi obatnya."
"Tapi Yang Mulia Raja masih berada di medan perang. Kita juga tidak mungkin mengganggu beliau dan memberitahukan kondisi Ratu Fioletta pada Yang Mulia. Kita hanya bisa menunggu." Morris, sang juru bicara itu menyahut.
Saat ini, mereka tengah berkumpul di kamar sang ratu. Tabib baru saja selesai memeriksanya. Menurut hasil pemeriksaan, sang ratu memang kebanyakan pikiran dan alasan utamanya karena sang raja yang tak kunjung pulang. Sehingga sang ratu merasakan kecemasan yang berlebihan. Tabib juga sudah memberikan ramuan obat yang harus diberikan pada Ratu Fioletta setelah sang ratu sadar dari pingsannya nanti. Ramuan untuk meringankan gejala rasa sakit di kepala dan menurunkan demam. Saking banyaknya pikiran, Ratu Fioletta sampai tidak menyadari kalau suhu tubuhnya meninggi.
Tok! Tok! Tok!
Anna mengernyit. Ia menatap sang tabib seolah meminta persetujuan untuk membuka pintu.
"Persilakan masuk saja. Siapa tahu ada yang penting."
"Biar saya saja yang membuka pintunya." Morris menawarkan diri dan tanpa disuruh langsung berjalan menuju pintu kamar sang ratu, lalu membukanya. Seorang prajurit tampak berdiri di sana dengan gugup.
"Yang Mulia Raja sudah pulang. Beliau dan pasukannya berhasil memenangkan peperangan."
Anna yang juga mendengar itu spontan tersenyum cerah. Ia beralih menatap wajah pucat Fioletta yang masih belum sadar dari pingsannya. "Anda mendengarnya, Ratu? Yang Mulia Raja telah kembali dari medan perang."
"Tapi ..."
"Tapi kenapa?" Morris dibuat bingung dengan sikap gugup sang prajurit. "Katakan saja."
"Ya-yang Mulia membawa pulang seorang wanita."
Deg!
-: ⚘ :- -: ⚘ :-
Bencana. Ini benar-benar sebuah bencana. Apa yang ditakutkan oleh Ratu Fioletta benar terjadi. Semua orang tidak ada yang berani menyela atau berkomentar saat raja mereka memperkenalkan sosok wanita di sampingnya.
Amerta Brettavia.
Dia merupakan putri bungsu dari Raja Amer. Seorang wanita yang diberikan untuknya sebagai hadiah kemenangan mereka.
Jangan terkejut. Karena ini memang yang terjadi sebenarnya. Raja Amer memberikan putri bungsunya sebagai hadiah kemenangan untuk Frost Verriz. Bukan sebagai seorang pelayan, tamu, atau selir. Melainkan seorang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LA TENTATRICE ✔
Fantasy[𝐋𝐞 𝐋𝐚 𝐋𝐞𝐬 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Fantasy - Romance Tema : Heartbreak, Kingdom ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu, dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca♡ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Fiole...