48. DI RUDUNG SATU SEKOLAH

7 2 0
                                    

Aku menatap heran anak anak yang mengelilingi mading hari ini. Entah berita apa yang membuat mereka berebut untuk melihatnya.

Aku tetap melanjutkan langkahku guna mencari keberadaan Cinta yang sejak jam pertama tadi tak kutemui.

Mataku melongo melihat adegan bulliying yang di lakukan oleh anak anak lain kepada Cinta.

Rambut Cinta di jambak hingga kepalanya mendongak mengikuti arah jambakan itu.

Tubuh gadis itu telah lusuh dan basah karena mereka yang mengelilinginya melempari dengan air kotor, tepung, dan juga telur busuk.

" Rasain lo  j*l*ng mur*h*n!!!! "

" Makan nih telur busuk!!! Kan sama sama busuknya sama lo!!! "

" Dasar pelakor!!! "

" Mur*h*n ya lo!!! Pacaran sama abangnya ciuman sana adeknya. Eh jalannya sama om om "

" Gile gile tutor dong Kak "

Hinaan itu mengiringi gerakan mereka melempari Cinta. Gadis itu tak melawan. Ia berjongkok dengan kedua tangan ia gunakan untuk melindungi kepalanya.

Aku segera berlari menghampiri Cinta melindungi lemparan lemparan itu dengan tubuhku.

Aku menerima beberapa lemparan itu namun tak banyak. Karena setelah aku datang mereka semuanya bubar.

" Kasihan ya Chelsy di hianatin sahabatnya sendiri "

" Gue yakin sih kalau dia pakai pelet. Ya secara kan cantikan Chelsy kemana mana "

" Udah udah pahlawannya datang guys cabut yuk!! "

Cewek di depanku terisak perlahan. Aku kembali melihatnya menangis. Namun bedanya waktu itu aku melihatnya menangis karena hujan petir.

Sekarang ia menangis karena hujan telur busuk yang mengotori semua bagian tubuhnya.

Aku membantu gadis itu berdiri, gadis itu masih terisak. Bibirnya bergetar ia menatapku dengan tatapan penuh luka.

" Ikut gue ke UKS "

Kataku sambil menarik tangannya halus. Tapi tanganku di hempas kasar olehnya.

" Gak usah sok peduli sama gue!!!! "

" Gue emang peduli sama lo "

" Oh ya?! Kalau emang lo peduli sama gue, kemana lo kemarin saat gue butuh butuh banget lo!!! "

Kata Cinta setengah berteriak dengan jari telunjuknya yang menunjuk nunjuk wajahku. Ia memukuli dadaku dengan kencang.

" Bahkan lo hanya lewatin gue begitu aja pada malam itu!!!. Malam itu gue hancur Ka!!!! Gu....gu....gue kehilangan harga diri gue di malam itu!!!! "

Kata gadis itu keras. Ia kemudian merobek robek sebuah foto ukuran R10 yang di bawanya.

" Lo gak tahu kan?!! Gue berharap di ujung kemustahilan kala mobil lo lewat!!! Tapi lo...lo lewatin gue gitu aja!!! Lo biaran paman bi*d*b gue ng*l*c*hin gue malam itu!!! Lo jahat Ka!!! Lo jahat!!! Gue benci sama looo "

Kata gadis itu menatapku tajam. Aku terkejut mendengar pengakuan gadis itu.

" Gu.. "

" PANGGILAN UNTUK CINTA ALKHAIRA KELAS 11 IPA 2 TOLONG KE KANTOR SEKARANG "

Suara itu menghentikan pembicaraan kami. Ia menatapku tajam.

" Maaf Cin. Gue ga tahu kalau malam itu paman lo. Gue kira itu Bang Rafka. Gue terlalu cemburu lihat perhatian Bang Rafka malam itu. Dia langsung ngejar lo waktu lo keluar.  Gue pikir dia yang sama lo "

bukan dia yang aku inginkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang