34. AKSI BUDIR

7 2 0
                                    

Aku menyusuri lorong sekolah yang sudah terlihat ramai orang yang berlalu lalang. Aku menghembuskan nafas karena tak kutemukan dimana keberadaan Cinta.

" Dis "

Panggilku pada seseorang yang berjalan di depanku. Aku mengejarnya kemudian mensejajarkan langkahku dengannya.

" Cinta mana? "

" Dia demam "

" Dia di rumah Lo? "

" Iyalah masa mau pulang ke rumah Chelsy. Gue takut si Chelsy bunuh sahabat gue!! "

" Kenapa gak anterin di rumahnya aja? "

" Lo gila?! Bisa bisa........ "

Kata Dista terhenti membuatku penasaran.

" Kenapa Dis? "

" Ya lo tahu sendiri pamannya galak. Bisa bisa gak sembuh sembuh ntar "
Kata Dista kemudian berjalan mendahuluiku. Akupun melangkahkan kakiku mengikutinya. Sampailah aku di depan kelas.

" Dis "

Perempuan yang hendak masuk itu berbalik menghadap ku.

" Lo tahu sesuatu soal Cinta? "

" Gue tahu. Tapi gue ga berhak memberi tahu siapapun. "

Kata Dista kemudian memasuki kelas. Aku pun mengekor di belakangnya. Tak lama guru jam pertama hadir.

" Cinta "

Panggil guru itu mengabsen. Aku terdiam reflek aku menengok ke arah Chelsy. Tapi gadis itu terlihat acuh.

" Sakit Bu "

Sahut Dista kemudian. Aku memandang Chelsy tak suka.

Ketika istirahat tiba gadis itu langsung berdiri dari tempat duduknya. Aku menghembuskan nafasku kasar.

...................

" Gue mohon Dis. Ijinin gue ketemu sama Cinta!! "

Pintaku ketika berjalan ke parkiran. Aku terus saja merecoki gadis itu.

" Raka stop please!!!!! "

" Gak sebelum lu ijinin gue!! "

Kataku sambil merentangkan kedua tanganku menghalangi jalan.

" Jangan halangin jalan gue nj**g!! "

Minggir atau gue patahin rusuk Lo!!! "

" Ayolah Dis. Gue gak nebeng kok. Gue bawa mobil sendiri!!! "

Aku tersungkur karena Dista menendang dadaku sedikit keras.

" Lo bener mau matahin rusuk gue Dis? "

" Lo kira gue becanda!!! "

Gadis itu berjalan cepat. Aku pun berdiri sambil memegangi dadaku yang terasa nyeri. Andri menatapku dengan tatapan iba. Segera saja aku tonyor kepalanya.

" Jangan natap gue gitu!! Jijik gue lihatnya!! "

" Gue Kasihan sama Lo!! "

" Gak butuh belas kasihan dari Lo!!! "

Kataku jengkel kemudian bergegas dari sana. Aku berinisiatif ingin mengikuti mobil Dista. Ku kira ia sudah pulang ternyata malah mobilnya berjalan di belakang ku. Aku tertangkap basah sekarang.

" Ngapain lo!! Jangan ngikutin gue. Atau lo gak akan ketemu Cinta selamanya "

Ancamannya membuat nyaliku ciut. Aku pun memberhentikan mobilku. Ia terlihat berhenti juga. Setelah aku berputar balik gadis itu baru melajukan mobilnya.

bukan dia yang aku inginkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang