Di saat Mila sedang duduk merenung di kantin sembari menunggu bel masuk kelas berbunyi. Tiba-tiba teman barunya Mila yang bernama Devi, yaitu perempuan dengan menggunakan hijab seperti dirinya, badannya sedikit berisi. Datang menghampirinya.
"Mila, apa yang kamu pikirkan? Terlihat ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu." tanya Devi yang duduk di sebelahnya.
Mila tersenyum tipis, "Tidak apa-apa, Devi. Hanya sedikit rindu pada teman lama, itu saja."
"Oalah, aku mau ngasih info nih, bagaimana kalau nanti malam kita keluar?" ucap Devi.
Devi tersenyum lebar, "Oalah, aku mau ngasih info nih, bagaimana kalau nanti malam kita keluar? Ada acara seru di kota ini, dan aku yakin itu bisa menghiburmu sejenak, apa lagi ada ketua OSIS kita di sana."
Mila terkejut dan merasa senang dengan tawaran Devi. "Benarkah? Oh, itu terdengar menyenangkan. Aku setuju tapi aku tidak kenal siapa itu ketua OSIS di sekolahan ini, Devi?. Tapi, tidak masalah. Terima kasih ya, ini pasti bisa menjadi pengalaman baru."
Devi bersorak kecil, "Tentu saja! Kita bisa pergi bersama-sama, dan mungkin ini akan membantumu melupakan sedikit rasa rindumu pada teman lama. Kalau untuk ketua OSIS sini, nanti aku tunjukin deh kalau udah di sana."
Setelah berbicara sejenak, Mila dan Devi melanjutkan aktivitas sekolah mereka. Hari berlalu, dan ketika malam tiba, keduanya bersiap-siap untuk pergi. Mila merasa antusias dengan pikiran bahwa malam ini akan menjadi pengalaman baru baginya di kota yang masih terasa asing.
Malamnya Devi menjemput Mila di depan rumahnya, dan mereka berdua memulai perjalanan menuju pusat kota. Malam itu, kota dipenuhi dengan cahaya gemerlap dari lampu-lampu jalan dan suara riuh dari keramaian orang-orang yang tengah menikmati malam.
Devi membawa Mila ke sebuah kafe yang nyaman di pinggir jalan. Mereka memesan minuman kesukaan masing-masing, duduk di sudut yang cozy, dan mulai berbincang-bincang. Devi menceritakan pengalamannya di sekolah, sambil sesekali menyelipkan candaan yang membuat Mila tertawa.
Mila merasa beruntung memiliki teman sepertinya di sekolah baru ini. Meskipun masih merindukan kehadiran Rizky, malam ini memberinya peluang untuk menikmati kebersamaan dengan teman-teman barunya.
Setelah selesai di kafe, Devi mengajak Mila untuk menjelajahi kota lebih lanjut. Mereka berdua berjalan-jalan di sepanjang jalan raya yang penuh dengan toko-toko kecil, dan terkadang mereka berhenti sejenak untuk melihat-lihat barang-barang yang menarik.
Saat melewati taman kota, mereka mendengar suara musik yang menghentak dari kejauhan. Devi tersenyum, "Tahukah kamu, seringkali di taman ini ada pertunjukan musik jalanan yang bagus. Bagaimana kalau kita mampir sebentar?"
Mila setuju, dan mereka berdua berjalan menuju taman. Di sana, mereka menemui sekelompok musisi jalanan yang sedang memainkan lagu-lagu yang energetik. Mila merasakan getaran musik yang membangkitkan semangat, dan ia tak bisa menahan diri untuk ikut bergoyang seiring alunan musik yang memenuhi malam itu.
"Oh iya, ada yang belum aku tunjukkan kepadamu, perihal sosok ketua OSIS," ucap Devi yang saat itu baru menyadari janjinya.
Mila yang sudah terlena dengan suasana musik jalanan, menoleh heran saat mendengar Devi menyebutkan sosok ketua OSIS. "Emangnya siapa sih dia?"
Devi tersenyum misterius, "Ini dia, kita dekati panggungnya, Mil." Mereka berdua berjalan mendekati panggung di taman, di mana ketua OSIS sedang memandu pertunjukan musik.
Saat cahaya sorotan menerangi sosok yang berdiri di panggung, Mila melihat orang itu mirip sekali dengan Rizky, akan tetapi tubuhnya lebih pendek dari Rizky. Tanpa sadar mulutnya mengucapkan satu nama. "Rizky?!" serunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang Untuk Cinta [ TAMAT ]
RomancePerlahan mencoba untuk mengikhlaskan segalanya, ituadalah hal yang sangat menyakitkan untuk dilakukan. Mungkin sebagian orang-orang bisa, namun tidak hal-nya dengan Mila yang harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dan meninggalkan tempat yang per...