Epilog

104 32 21
                                    



Senja di ufuk itu masih sama indahnya, tapi tanpamu, ia hanya meninggalkan ruang kosong dalam hatiku. Ombak yang dulu membawa tawa, kini hanya sisa bisu dari kenangan yang enggan pergi. Aku merindukanmu dalam tiap desiran angin, meski tahu kau tak lagi di sini. - Mila



Mila pergi kesalah satu pantai, di mana tempat ia pernah bersama dengan Rizky menghabiskan waktu. Dia berdiri sambil memandang indahnya langit senja, seolah memberikan kesan bahwa Rizky berada di sisinya untuk menemaninya.

Mila pergi ke salah satu pantai, di mana tempat ia pernah bersama dengan Rizky menghabiskan waktu. Dia berdiri sambil memandang indahnya langit senja, seolah memberikan kesan bahwa Rizky berada di sisinya untuk menemaninya.

Setiap ombak yang memecah di tepi pantai membawa kenangan manis mereka bersama. Kenangan akan senyum Rizky, tatapan penuh cinta, dan pelukan hangat yang pernah mereka bagi bersama-sama. Meskipun sekarang Rizky telah mengambil keputusan untuk menjaga jarak, tapi kenangan itu tetap melekat erat dalam ingatan Mila.

Saat angin pantai membelai rambutnya, Mila merasakan kehadiran Rizky di sekelilingnya, meskipun secara fisik ia berdiri sendirian di tepi pantai. Hati Mila terasa hampa tanpa kehadiran Rizky, namun dia tahu bahwa ini adalah keputusan yang harus dihormati.

Mungkin memang takdir memisahkan mereka untuk sementara waktu. Mungkin ada alasan yang lebih besar yang tidak bisa mereka pahami pada saat ini. Mila memilih untuk percaya bahwa segalanya akan berjalan sesuai rencana yang lebih baik.

Dalam hatinya, Mila masih menyimpan rasa cinta yang tulus untuk Rizky, namun dia juga belajar untuk menerima bahwa kadang-kadang cinta tidak selalu berakhir dengan kisah yang manis. Mungkin bagi mereka, cinta sejati adalah tentang memahami dan merelakan.

Saat matahari semakin tenggelam ke ufuk barat, Mila membiarkan dirinya merenung dalam ketenangan. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk terus melangkah maju, membangun masa depan yang cerah tanpa terlalu banyak membebani dirinya dengan kenangan masa lalu.

"Aku berharap, suatu saat nanti aku bisa bertemu dengan sosok seperti dirimu yang paling aku sayangi, sayang!" ucap Mila sambil mengeluarkan sebuah buku catatan kecil, yang telah berisi semua tentang sosok Rizky di dalamnya.

Ia membuka lembaran baru, dan mencoba merangkai kata-kata terakhir yang harus ia tulis sebagai bagian terakhir dalam buku catatan itu.

Mila menatap kosong ke halaman kosong di depannya, mencoba merangkai perasaannya ke dalam kata-kata yang bisa menggambarkan betapa berharganya momen-momen yang telah ia lewati bersama Rizky. Dia merasa sebuah kehangatan di hatinya meskipun di luar terasa dingin.

Mengingat kembali setiap percakapan, setiap senyuman, dan setiap kali Rizky hadir dalam hidupnya, Mila merasakan kedamaian yang langka. Meskipun cintanya pada Rizky hanya sebatas persahabatan, namun hubungan mereka telah mengubahnya secara positif.

Dengan pena di tangan, Mila mulai menuliskan kata-kata penuh rasa itu. Dia menulis tentang bagaimana Rizky telah menginspirasinya untuk menjadi lebih baik, untuk menghargai setiap momen kecil dalam hidup, dan untuk tidak takut membuka hati meskipun hasilnya mungkin tidak seperti yang diharapkan.

Setiap huruf yang tergores di atas kertas adalah ungkapan dari hati Mila. Dia berbagi tentang rasa terima kasihnya kepada Rizky atas semua dukungan, kebijaksanaan, dan kebaikan yang telah ditunjukkan kepadanya. Meskipun tak pernah diketahui Rizky, bahwa rasa cinta Mila melebihi dari sekadar persahabatan, namun itu tak mengurangi arti kehadirannya dalam hidupnya.

Ketika kata-kata terakhir telah tertulis, Mila menutup buku catatan kecilnya dengan penuh perasaan. Dia meletakkannya di atas meja, membiarkannya menjadi saksi bisu dari perjalanan emosionalnya. Setiap halaman di dalamnya menjadi bukti betapa berharga perjalanan hidupnya bersama Rizky.

Dalam hati, Mila tahu bahwa meskipun babak baru akan dimulai, kenangan tentang Rizky akan selalu menjadi bagian dari dirinya. Dan dengan keyakinan itu, dia merasa siap menghadapi apa pun yang akan datang dalam hidupnya

 Dan dengan keyakinan itu, dia merasa siap menghadapi apa pun yang akan datang dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pulang Untuk Cinta [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang