Terjebak Untuk Kedua Kalinya

561 43 13
                                    

〜 || Paid Wife - 5 || 〜

Di malam yang kelam dengan sedikit bintang bertabur menemani sunyinya apartemen milik temannya, Jeno meluruskan kakinya ke atas meja dan bertopang kepala di punggung sofa.

Jemarinya memainkan liontin bulat dengan lubang di tengahnya yang menggantung apik di lehernya. Ukiran cantik ia amati dan raba perlahan, merasakan tekstur gelombang di kulit jarinya.

Hitam legam dan berkilau, Jeno memperhatikan lamat-lamat kalung sederhana namun terlihat elegan itu yang pernah ia beli sewaktu kecil di pasar lokal.

Hitam legam dan berkilau, Jeno memperhatikan lamat-lamat kalung sederhana namun terlihat elegan itu yang pernah ia beli sewaktu kecil di pasar lokal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memorinya bekerja lebih keras seiring lamanya ia memfokuskan diri pada kalung miliknya.

Kala itu...

Jeno bersama ibunya tengah berjalan mengelilingi pasar, mencari sayur-mayur dan rempah yang akan ibunya masak hari ini.

Berbagai kios dan penjual mereka lewati hingga langkah kaki kecil Jeno melambat di depan sebuah meja kayu yang di atasnya terdapat banyak macam aksesoris. Ada cincin yang ditata rapi di bawah juga gelang tali dengan maniknya yang tersusun berurut di samping cincin.

Namun, bukan itu yang membuat Jeno terhenti dan memandang kagum pada sebuah kalung dengan liontin unik yang menarik langkahnya untuk mendekat. Jeno menarik-narik pelan baju ibunya dan mengemukakan keinginannya.

"Nono mau beli itu, Bunda..."

"Besok ya sayang, bunda cuma bawa uang pas-pasan"

"Pakai uang Nono saja, Bun"

"Apa Nono bawa uang?"

"Uhm!" Pekik Jeno riang sembari mengeluarkan beberapa koin logam dari kantong celana pendeknya.

"Ya sudah"

Jeno lantas memilih dan membeli kalung itu ditemani oleh ibunya. Senyum bahagia terlukis indah di wajahnya usai berhasil mendapatkan kalung cantik yang ia ingini, warna putih dan hitam. Bahkan ia melompat-lompat kecil selama perjalanan pulang, sampai sang ibu juga tak kuasa menahan senyumnya.

Tapi selang beberapa waktu senyum mereka berdua luntur setelah sampai di rumah dan mendapati ayahnya tengah berduaan bersama seseorang lain dengan posisi intim. Tangan cantik ibu Jeno segera menutup mata kecilnya dari pemandangan tak etis di hadapannya itu.

Kedua manik sang ibu menitihkan air matanya dengan deras seakan habis teriris tajamnya mata pisau. Hatinya berdenyut sakit kala melihat suaminya bercumbu dengan orang lain itu terbingkai jelas dari ujung sampai ekor matanya.

"W-winwin?!" Pekik kaget sang suami kala menyadari kedatangan istri dan anaknya di saat ia sedang bersetubuh dengan kekasih gelapnya.

"Kau keterlaluan Jae! Hiks..."

Paid Wife | Markmin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang