Paid Wife | Markmin [ON GOING]

Let's Make A Kimbab!

Alloo.... Ada yg kangen ga ni?
Upload 2 chap dluu yaa
Sisanya masih on progress....

Jgn lupa vote 'n comment !!

mau lanjut nulisss
SEE YAAA 🙌

〜 || Paid Wife - 23 || 〜

Ada banyak anak di luar sana mengalami hal yang sama seperti Jisung, hidup sebagai anak broken home. Pada akhirnya banyak juga dari mereka yang ikut tertekan dan depresi.

Tapi tidak dengan Jisung, semua tekanan itu ia kubur dalam-dalam. Jisung berusaha keras untuk memendamnya seorang diri.

Dulu ia bisa dengan mudah menutupi semua perasaannya dengan bermain komputer sepanjang waktu. Tapi dengan kesibukannya sekarang, Jisung tak bisa lagi hanya sekadar menyentuh tetikus dan keyboard yang sudah satu paket khusus gaming itu.

Bebannya jadi semakin berat dan tentu tekanan yang ia terima juga makin besar. Itu membuat Jisung kewalahan. Anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya seperti remaja seumurannya, justru harus menerima keadaan keluarganya dengan lapang dada.

Jaemin tentu khawatir dengan kondisi mental dan batin putranya itu. Walaupun Jisung tak sering mengeluh padanya, namun Jaemin tahu benar bahwa Jisung sangatlah rapuh.

Seperti kepingan puzzle yang seharusnya direkatkan dan dikokohkan oleh Mark dan Jaemin, tapi malah dicabut satu persatu hingga tersisa kekosongan di dalamnya.

Walaupun Jisung selalu menampilkan wajah cerianya, tapi Jaemin tahu betul bagaimana wajah asli Jisung di balik topeng seperti saat ini. Jaemin tengah menatap Jisung yang duduk berjarak namun berhadapan dengannya. Pertemuan bisnis telah usai dan kini tinggal mereka berdua yang masih menetap di meeting room gedung kantor LM.

Omong-omong, Jisung meliburkan diri hari ini karena sidang perceraian Mark dan Jaemin.

"Jangan menatapku terus, Bunda." Jisung menutup wajahnya malu-malu.

"Kenapa ga boleh? Bunda cuma mau lihat anak bunda yang makin tampan. Kamu cocok pakai jas itu, Jisung."

"Ini jas ayah...."

"Iya, bunda tahu kok." Jaemin lantas meminta Jisung untuk mendekat dan duduk di sampingnya. "Sini lho Jie, kenapa sekarang jaga jarak banget sama bunda? Kamu marah sama bunda?"

"Ga gitu, Bun."

"Ya udah, sini duduk deket bunda."
"Ayo sini...."

Jisung menurut. Ia berpindah tempat duduk ke samping bundanya. Langkahnya tegap dan menuai kekaguman dari Jaemin.

Jisung menjatuhkan dirinya dengan kasar membuat Jaemin tak luput menatapnya. "Kenapa?" tanya Jaemin.

"Bunda ga pulang?"

"Kamu mau bunda pulang sekarang?" ucap Jaemin berbalik tanya.

"Kalo Bunda lagi banyak kerjaan ya pulang aja gapapa Bun," ucap Jisung tak selaras dengan kata hatinya.

"Bunda mau di sini aja biar anak bunda ga sedih, ga kesepian."