Puaskan Aku

457 31 14
                                    

〜 || Paid Wife - 15 || 〜

Diperlakukan selayaknya pasangan membuat Jaemin tak merasakan arti dari seorang 'istri bayaran' sesuai dengan kontrak perjanjian yang mereka buat sebelum menikah. Kadang Jaemin juga bingung untuk apa sebenarnya Mark harus membuat persyaratan seperti itu.

Tapi yang namanya Mark tentu tak lepas dari sisi misteriusnya. Jadi Jaemin hanya mengikuti kemauannya saja. Toh, ia juga tak dirugikan. Ia jadi bisa memberikan bundanya perawatan di rumah sakit dan sekaligus melunasi semua hutang piutangnya di Lotus Merd. Oh, ia juga tak lagi pusing memikirkan Jisung karena sekarang Jisung ada dalam asuhannya sendiri.

Di luar perkiraannya, sikap Mark justru berubah setelah berangsur-angsur tak mendapatkan apa yang ia mau dari Jaemin. Ya, seorang anak.

Pagi ini, bermacam-macam model test pack melayang tepat di hadapan Jaemin hingga sebagian ada yang terjatuh di lantai kamar mereka. Hanya dengan merotasikan pupilnya ke arah kamar mandi, Jaemin langsung mengerti dan melaksanakan perintah dari Mark itu.

Masih mengenakan pakaian tidur, Jaemin membawa beberapa test pack masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya. Di dalam, Jaemin segera membuka celananya untuk mengeluarkan air seninya. Sebuah wadah kecil diambilnya untuk menampung cairan kuning miliknya.

Test pack pertama ia celupkan ke wadah itu sambil memejamkan mata. Jujur ia sangat takut sekarang. Tangannya bahkan sampai gemetar kecil. Sepuluh detik berlalu dan ini saatnya ia menunggu hasil.

"Huh...."

Jaemin menghela napas sembari mengibas-ngibaskan benda pipih di tangannya. Hingga lima menit lamanya, akhirnya Jaemin memberanikan diri untuk menengok hasil alat tes kehamilan tersebut yang ternyata zonk. Hanya garis tebal satu buah yang ia dapatkan.

'Astaga, bagaimana ini...' gumamnya dalam hati. Tapi ia tak kehilangan akal. Berbekal banyak test pack, ia dengan yakin mencoba mengetesnya lagi. Siapa tahu test pack pertama tadi tidak akurat.

Masih optimis, Jaemin mencobanya lagi dan lagi. Hingga sudah empat buah test pack yang digenggamnya. Keempat-empatnya sama-sama menunjukkan satu garis yang artinya Jaemin gagal, gagal memberikan keturunan baru untuk Mark.

Jaemin menarik napas dalam-dalam sebelum keluar. Perlahan dirinya meraih knop pintu dan membukanya. Ia dapat melihat Mark sudah berdiri menunggunya tepat di depan pintu.

"Bagaimana?" tanyanya dengan wajah ketus seolah bosan dengan jawaban yang sudah sering Jaemin berikan. Ya, gelengan. Jaemin hanya menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Mark.

⚠️⚠️⚠️






Dengan cepat Mark menarik Jaemin dan melempar tubuhnya hingga terjatuh di atas kasur. "Awhh...." Ringisan kecil keluar dari bibir mungil Jaemin. Ia kesakitan sebab seluruh tubuhnya kembali merasakan nyeri seperti semalam.

"Lakukan tugasmu!"

"S-sekarang?"

"Ya, cepat!"

Mengabaikan pegal yang mendera tubuhnya, Jaemin segera bangkit dan duduk di tepi ranjang menyejajarkan mulutnya dengan kejantanan milik Mark.

Dengan tangan gemetar, Jaemin membuka celana hingga dalaman Mark dan tampaklah sesuatu yang besar tengah menunduk. Jaemin mencoba memasukkan benda itu ke dalam mulut kecilnya dengan perlahan. Namun Mark justru sengaja mendorong kepalanya untuk melahap ujung batang hingga pangkalnya sampai Jaemin tersedak-sedak.

Paid Wife | Markmin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang