Aku Istrinya...

642 37 13
                                    

〜 || Paid Wife - 7 || 〜

Pagi-pagi sekali di Jilin, China, ponsel Jeno berdering keras hingga membangunkan sang pemilik yang terpaksa membuka matanya dengan kesal. Tapi itu tidak berlangsung lama setelah ia membaca nama kontak yang menghubunginya. Langsung saja ia mengangkat telepon itu.

"Halo?"

"Sayang, kamu sudah sampai di sana belum?"

"Sudah, semalam baru sampai."

"Ah...kamu baru aja bangun ya sayang?"

"Kenapa?"

"Suaranya masih serak hahaha."

"Kamu telfon jam tiga pagi...aku masih ngantuk...."

"Okay, tidur lagi sana. Tapi jangan sampai telat makan nanti."

"Iya, kamu juga."

"Pasti dong...."

"Sudah dulu ya, Yeri. Nanti kukabari lagi."

"Okay."

Tut

Jeno meletakkan ponselnya kembali di atas nakas.

Tadi itu Park Yeri, kekasih Jeno. Mereka berdua pertama kali bertemu saat menduduki bangku kelas dua sekolah dasar di Sekolah Internasional, tepatnya saat Jeno baru saja diperkenalkan sebagai siswa baru.

Sejak Jaehyun menikah dengan Taeyong, kehidupan Jeno jadi berubah drastis. Meninggalkan rumah lamanya dan hidup mewah di Mansion milik Lee Taeyong yang sekarang menjadi Jung Taeyong. Ia juga berpindah sekolah ke sekolah para anak dari orang-orang kaya. Sejak saat itu pula, ia jadi semakin kesulitan untuk menemukan sang bunda karena perubahan lingkungan.

Jeno dan Yeri telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya. Saat itu karir Jeno melejit hebat dan bertahan di posisi teratas hingga sekarang. Meski percintaan dan karirnya terlampau lancar, Jeno masih belum mau melangkah ke jenjang yang lebih tinggi bersama Yeri. Bahkan sampai saat ini Jeno belum pernah bertemu dengan orang tua Yeri di New Zealand karena merasa belum siap untuk dibebani tanggung jawab.

Ia justru memfokuskan diri untuk mencari bunda dan adiknya, serta setia menemani Renjun, temannya yang sudah tak memiliki kerabat lagi. Orang tua Renjun hanya meninggalkan rumah yang saat ini tengah Jeno singgahi.

Kini Jeno berjalan keluar dari kamarnya dan betapa terkejutnya ia saat mendapati Renjun sedang duduk menikmati secangkir teh jati cina dan kukisnya di ruang tamu.

"Kau bangun pagi sekali, Ren."

Langkah Jeno dibawa mendekat ka arah Renjun dan menaruh bokongnya tepat di samping temannya itu.

"Ya, bahkan aku sudah mandi."

"Sungguh?"

"Cium saja kalau tidak percaya."

"Tidak! Aku percaya kok."

Air berwarna coklat kemerahan yang memenuhi cangkir itu menarik mata Jeno untuk meliriknya. Sepertinya lidah Jeno tercekat saking inginnya meminum teh itu.

Paid Wife | Markmin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang