Part Twelve (12)

35 25 13
                                    


Jangan lupa vote and
komen.thanks

Happy reading 💖

Kini mereka sudah ada di kamar milik Raya yang bernuansa abu abu dan putih,posisi Raya duduk di sofa kecil yang ada di kamarnya,sedangkan Cello ia duduk di atas kasur sambil menatap Raya m nunggu cerita mengapa Raya bisa di lukai oleh Anas..

"Jadi gini ceritanya Cel.."

Flashback on

Ketika Raya sedang duduk di bangku dekat Mira dan sambil mengobrol tentang pelajaran yang baru saja selesai,tiba tiba Anas datang membawa sebuah silet di tangannya,posisi tangan Raya sekarang melentang di atas meja Mira,dan Tiba tiba Anas menggasretkan silet yang ada di tangannya menuju ke tangan kanan Raya,yang langsung saja berdarah.Mira reflek panik meminta bantuan kepada teman temannya.

"Woy tolong tangan Raya darahan" teriak Mira yang membuat semua mata yang ada di kelas itu menuju padanya

"siapa yang lukain raya?"

"gak tau.lebay banget gitu doang"

"lebay apanya.pasti itu sakit"

"cih.gitu doang mah gak kerasa apa apa kali"

"coba tangan lu gw bacok"

"Enak aja.."

Banyak teman teman Raya yang mencemooh nya tapi ada juga yang membelanya.Kevin melangkah ke arah Raya "Lo kenapa?" tanya Kevin,yang di jawab dengan tepukan di pundak yang berasal dari Mira "lu gak liat apa? tangan dia luka.cepetan bawa UKS" titah Mira ke arah Kevin yang masih setia kebingungan "gw bisa sendiri.lagian ini cuma luka kecil" jawab Raya sambil menutupi lukanya dengan tangannya untuk mencegah darah keluar terlalu banyak "yaudah gw ambilin plester aja di UKS.tunggu bentar" ucap Kevin lalu berlari keluar kelas 'ihh kok Kevin belain Raya sihhh!!?' batin Anas merasa kesal karena Kevin peduli pada Raya.

Kevin pun kembali ke kelas dengan 2 plaster di tangannya "nih pake.apa mau gw pakein?"tanya Kevin sambil menyodorkan plasternya ke arah Raya "gw bisa sendiri" ucap Raya ketus lalu menyambar plaster yang ada di tangan Kevin "thanks" ujar Raya ke Kevin dengan nada dingin "gak kedenger,apaan?"ujar kecin membuat Raya kesal "Thanks" ucap Raya kedua kalinya,di balas dengan anggukan Kevin plus senyum manis milik Kevin yang siapa pun orang yang melihatnya akan meleleh kecuali Raya. Raya pernah berkata:

"mungkin gw udah mati rasa.gw anggep semua cowok sama aja,gw gak butuh kata cinta sekarang ini,ini terjadi alami tanpa gw buat,apa mungkin gw mati rasa karna masa lalu gw yang terlalu mencintai seseorang ujung ujungnya sakit hati?mungkin iya.gw trauma,dan sekarang ini gak ada kata cinta di pikiran dan otak gw." ucap Raya satu tahun yang lalu .

(Oke lanjut) Raya menutupi lukanya dengan plaster yang diberi Kevin.Ia tak merasakan sakit apapun di luka tanganya tersebut.sekarang Anas sedang di tatap oleh semua siswa yang ada di kelas "kenapa Lo tiba tiba lukain Raya?apa salah dia hah?"Tanya Mira kepada Anas "Gak sengaja"jawab Anas enteng yang membuat semua orang yang mendengarnya emosi termasuk Kevin."mata gw masih normal,mata gw gak burem apalagi buta" celetuk Kevin "iihh Kevin aku bener bener hiks gak sengaja" bohong anas.jelas jelas ia berniat melukai Raya.Setelah itu guru masuk.

Flashback off

"gitu ceritanya" akhir Raya yang di beri anggukan mengerti oleh Cello.tiba tiba saja teleponnya berdering.

"Halo"Sapa Cello,tak tahu yang sedang telponan dengannya siapa
'ini saya.pulang kamu,ayah kamu mau pulang dari kota' ucap seseorang di seberang sana
"Gw gak mau.mager" celetuk Cello menjawab perintah sang ibu tirinya yang menyuruhnya pulang karna ayahnya sudah pulang dari pekerjaan nya yang ada di kota
'pulang gak kamu!!' bentak ibu tirinya
"Kalo gw gak mau gimana?ngatur banget jadi orang.inget gw bukan anak kandung lu.lu gak berhak ngatur gw"Jawab Cello lantang
'tapi saya ibu sambung kamumjadi saya berhak bua-'ucapannya terpotong karna Cello mematikan sambungannya sepihak.
"Siapa Cel?" tanya Raya penasaran "Ibu tiri gw" Jawab nya singkat lalu melemparkan ponselnya ke kasur milik Raya. tak lama Agnes mengetuk pintu Kamar Raya
"Raya,Cello ayo makan malem" ucap Agnes ke Raya dan Cello.

Mereka sekarang sedang menyantap makanan yang Agnes buat,yaitu tumis udang dan sosis bakar yang di potong potong "kak.dulu Aya sebelum kakak pulang,Aya makan sama telor aja tau.untung Aya gak bisulan" ujar Raya ke Agnes "kenapa makan telor Mulu?gak bisa masak ya lu?" goda Cello ke Raya "Iya,dia gak bisa masak" yang menjawab bukan Raya melainkan kakaknya. Agnes "gimana sih Lo Ray,punya banyak stok bahan makanan banyak tapi gak bisa masak.yang bener aja.rugi dongg" ucap Cello membuat Agnes terkekeh kecil.mereka makan malam dengan khidmat dan tenang.

•••••

Setelah makan malam mereka kembali ke kamarnya,seperti Raya dan Cello.mereka sekarang sudah berbaring di atas kasur yang empuk sesudah sikat gigi tadi.mereka masih saja tak bisa tidur badahal jam sudah menunjukkan pukul 23:45
"Ray,udah tidur lu?"Tanya Cello ke arah sampingnya yang di mana ada Raya "Gak bisa tidur gw,pasti gara gara elu!" celetuk Raya asal "Lah kenapa jadi gw?" Bingung Cello sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal,Raya terkekeh "Yaudah lah.gw mau tidur pake penutup mata" ujar Raya lalu mengambil penutup mata untuk tidur,lalu ia memakainya di kepala agar bisa menutupi matanya.tak lama dengkuran keluar dari mulut mereka.

tak lama dengkuran keluar dari mulut mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka sama chapter terbaru ini.maaf ya kalo gak jelas.tapi aku mohon vote biar aku semangat,dan komen.tungguin chapter terbaru yang akan datang yaa!!

Raya {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang