Part eleven (11)

40 27 4
                                    


vote dulu,baru komen🥰

Happy Reading 💖

"kakak aku capek sekolah!"keluh Raya kepada kakaknya yang sedang kebingungan dengan ucapan Raya tadi "ngaco kamu.terus kalo kamu gak mau sekolah.kamu mau jadi apa nanti.hah?" ujar Agnes sambil menatap Raya "Kenapa kamu berani ngomong begitu?ada apa? cerita aja sama kakak" sambung Agnes "Raya capek kak sama si Nanas busuk itu.dia semakin ngelunjak,dan kemarin dia-" ucapan Raya terpotong ketika mendengar suara ketukan pintu "siapa kak?Raya takut.jangan jangan sinderbolong yang sedang mencari pangerannya lagi?!" ujar Raya asal,sebenarnya kakak nya juga takut,tapi ia tetap membukakan pintu rumah nya dengan sedikit ragu."Duar" ucap seorang perempuan mengagetkan mereka berdua "AYAM TERBANG KE ANGKASA" latah Raya dan kakaknya bersamaan "Hahaha..latahnya kompak banget" perempuan yang mengetok pintu rumah Raya itu pun tertawa renyah "Cello ya? ngapai ke sini malem malem?" ucap agnes penasaran mengapa sahabat dari adiknya tiba tiba ke rumah nya malam malam.padahal tadi kakak dan adik ini sedang mengobrol."Kak Agnes Cello numpang tidur di rumah kakak gak papa kan?"Ucap Cello dengan nada penuh permohonan dengan mata sipitnya yang tertutup "kenapa emangnya gak tidur di rumah kamu?" tanya Agnes menatap Cello yang membawa tas ransel mucung entah membawa apa "Cello di usir dari rumah sama orang tua Cello kak.gara gara Cello di fitnah sama adik tiri Cello" tutur Cello dengan sedih "lo punya adik tiri?" kini giliran Raya yang angkat bicara "Iya.gw belum pernah ceritain ke kalian sih.betewe gw gak di suruh masuk ke rumah kalian gitu?" ketus Cello sambil cengingiran "Yaudah ayo masuk" ujar Agnes lembut ke Cello "Kamu berhasil buat adik aku berubah cello.yang tadinya Raya pendiam,cuek,dan suka melamun.sekarang sifatnya seperti dahulu yang suka bercanda dan kocak sesudah bertemu dengan kamu." jelas Agnes ke Cello "makasih banyak ya Cello" sambung Agnes dan di jawab oleh anggukan Cello "Aku cuma gak mau jadi cewek pendiam dan cuek lagi kak." ujar Raya yang membuat kakaknya tersenyum senang "Iya kak sama sama.Cello juga seneng banget bisa ubah sifat Raya"Jawab Cello sambil memeluk erat tubuh Raya "sesek weeeehhh" kesal Raya sambil menjauhkan tubuhnya dari pelukan Cello "Cello nanti tidur sama Raya aja yaa" ucap Agnes lembut "iya kak.makasih udah bolehin aku nginep di sini" tutur Cello dengan senyum nya "Ceritain dong kenapa lu di usir dari rumah!" Titah Raya kepada Cello "Jadi gini.."

Flashback on

Di kamar Cello sedang duduk di atas kasur nya.ia tiba tiba di datangi oleh ibu tirinya,dan ibu tirinya menamparnya.walaupun tamparannya tak begitu kuat."kamu tampar anak saya?" bentak ibu tiri Cello dengan adik tirinya yang sedang ada di samping ibu tirinya itu "Aku gak tampar adek mah" jawab Cello singkat "Jangan Panggil saya Mamah saya gak Sudi,lagian saya bukan mamah kandung kamu.pergi kamu dari rumah ini!" usir ibu tirinya kepada Cello yang membuatnya geram "Punya hak apa Lo ngusir gw? emang ini rumah elu hah? bukannya ini rumah gw yaa?" ketus Cello ibu tirinya mengemasi baju milik Cello ke tas ransel milik Cello dan menyeret paksa Cello untuk keluar dari rumahnya 'cih ada ayah aja lu.pasti lu gelagapan nyariin gw' batin Cello faktanya,ibu tirinya berlaku baik kepadanya ketika ayahnya ada di sekeliling mereka.dan ketika ayahnya pergi jauh untuk bekerja ibu tirinya itu malah senonoh melakukan hal yang membuat Cello muak.bahkan bukan hanya ibu tirinya,adik tiri perempuannya juga tak kalah menjijikannya dengan sang ibunya.Cello bahkan pernah menjadi babu dari mereka
"Jangan berani beraninya kamu pulang ke rumah ini lagi!!" bentak sang ibu,lalu meninggalkan Cello "Terus,kalo bapak gw pulang dari pekerjaan di kotanya gimana?" tanya Cello sedikit ketus "Saya gak perduli" ucap sang ibu tirinya.

Flashback off

"Jadi gitu ceritanya" akhir Cello "oohhh" jawab serempak Kaka beradik itu "Udah ah ayo tidur udah malem" ajak Raya ke Cello,dan di angguki oleh Cello.mereka berbaring di kasur milik Raya yang cukup lebar dan sedikit mewah "Sabar ya Cel" Tutur Raya sambil mengusap punggung Cello "Thanks" ujar Cello dengan senyum yang ia arahkan ke Raya "You're welcome" jawab Raya membalas senyum Cello.

°°°°°

Pagi harinya Raya bangun lebih dahulu dari sang sahabat,Raya pergi ke Kamar kakaknya dan mengetuk pintu nya.setelah dapat izin untuk masuk ke kamar kakaknya,tentu ia memasuki kamar kakaknya yang dominan berwarna putih dan pink itu. Raya mendekat ke arah sang kakak yang masih sibuk mengerjakan pekerjaannya melalui laptop, mungkin sedang mengontrol butik yang ada di kota. "Kak lagi apa?" tanya Raya kepada Agnes "lagi periksa keadaan butik" jawab Agnes dengan pandangan ke arah Raya "gak sekolah?"sambung Agnes "Aya mau sekolah kok,tungguin Cello bangun dulu"jawab Raya "gak di bangunin aja?"tanya Agnes ke Raya "Gak tega kak.dia tidurnya mangap sambil ngakang,jadi kayak gak tega bangunin nya"jelas Raya ke kakaknya.

"Woy nyet.bangun kebo!!"Teriak Raya di telinga Cello "Woy lah sakit telinga gw.mulut elu di jaga dong,cewek gak boleh ngomong kasar" jelas Cello sambil mengucek matanya "Ya lagian elu di bangunin dari tadi gak bangun bangun!" ucap Raya "Cepet mandi. berangkat sekolah bareng.gw tadi masukin bekel di tas elu bikinan kakak gw" tutur Raya ke arah Cello

Di tengah perempatan,Raya berjalan ke arah kanan sedangkan Cello ke arah kiri.yakan beda sekolah jadi beda jalur."Kalo Lo pulang duluan.susul gw di sekolah gw yaaa!" titah Raya ke Cello "Dan sebaliknya" Sambung Cello "deal" ucap mereka serempak

Ternyata Raya dahulu yang pulang dari sekolahnya,ia terpaksa pergi ke sekolah Cello yang lumayan jauh dari sekolahnya .Raya melirik jam tangan yang ia gunakan yang menunjukkan Jam 15.09 "Woy Raya,gw di sini" teriak Cello sambil melambaikan tangannya.Raya berlari kecil ke arah Cello "Belum pulang lu?lama banget"tanya Raya ke Cello "Belum.gw lagi piket dulu.cuma buang sampah"jawab Cello.

Setelah Cello selesai piket mereka segera pulang,Ehh tidak.mereka sebelumnya membeli telur gulung depan Sekolah Cello "Biasanya lu pulang jalan kaki juga?"tanya Raya random "iyaa"jawab Cello dan kembali fokus makan telur gulung nya "Luka yang ada di tangan lu bekas apa?" tanya Cello sambil menunjuk ke arah luka yang Raya miliki.pagi tadi belum ada luka itu di tangan Raya."Biasa di gasret silet sama si Anas "Jawab Raya santai seolah olah luka itu hanya luka kecil "Nanti gw ceritain deh.." Ujar Raya yang membuat Cello senang "Janji!!" ucap Cello dan di jawab anggukan dari Raya.

" Ujar Raya yang membuat Cello senang "Janji!!" ucap Cello dan di jawab anggukan dari Raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡(ӦvӦ。)

~~••°°••~~

Semoga suka sama sama chapter terbaru ini yaa.aku sengaja buat sedikit panjang soalnya Biar tambah seru.maaf kalo agak gak jelas.jangan lupa vote

and komen

byeee👋





Raya {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang