Hargai author dengan vote dan juga komen 💗
Happy reading 💖
Hari-hari Cello jalani dengan biasa. tetapi, ia biasanya berusaha memulihkan kondisi Raya yang sedang tidak mengingatnya. sebenarnya Raya sudah mengingat Cello, tapi ia ingin melihat bagaimana ekspresi Cello ketika mendengar Raya yang tak bisa sembuh dari amnesia nya. kemarinnya Raya juga sudah memberi tahu kakaknya yaitu Agnes jika kondisi nya sudah mulai membaik. ia bilang bahwa ia mulai mengingat Cello sebagai sahabatnya dan orang pertama yang menyelamatkannya ketika kecelakaan bulan lalu.
(Prank on)
Agnes memasuki kamar Raya yang didalamnya ada Cello yang sedang menangis, ia mendekat ke Cello lalu mengusap punggungnya.
"Sabar ya Cel. Amnesia yang Raya derita kata dokter gak bisa ilang. dia gak bisa nginget kamu, yang dia inget cuma aku" seketika ucapan Agnes membuat Cello semakin menangis menjadi jadi "hiks mereka yang mukul Raya gak cukup di keluarin dari sekolah doang. seharusnya yang mukul Raya di penjara kak hiks" dari tadi Agnes terharu dengan ucapan Cello dan tak tega untuk melanjutkan prank nya. tapi mengingat Raya yang ingin melihat ekspresi Cello ketika mendengar amnesia Raya tak bisa hilang, membuat Agnes terus membuat Cello menangis. dan Raya pun tiba di kamarnya. ia terduduk di samping Cello lalu memeluknya "Tenang. gw udah sembuh kok. gw tau lu siapa, lu monyet yang nyasar ke rumah gw kan?" ucap Raya sambil menahan tawa. Cello menggeplak kepala Raya "Enak aja. gw ini sahabat cindo elo yang cantik,imut dan bar barly" bangga Cello sambil tersenyum ke arah Raya "Betewe lu beneran udah sembuh dari insomnia elu?" tanya Cello "amnesia Cello" koreksi Agnes "hehe iya itu" mereka pun tertawa "Jauh banget insomnia sama amnesia" ujar Raya ke arah Cello "Jawab dong!" titah Cello "Iya gw udah sembuh" Cello seketika kegirangan dan meloncat loncat di lantai "Akhirnya sahabatku tercinta, lerlope lope ini sudah sadar bahwa aku adalah sahabatmu uuu" Ujar Cello, Raya melayangkan bantal yang ada di sampingnya ke kepala Cello "Alay banget. kalo kangen tinggal peluk" tutur Raya, seketika Cello memeluknya erat sampai Raya tak bisa bernapas "Woy lah gw gak bisa napas!!" teriak Raya sambil berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Cello, Cello pun langsung melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar "Senyum aja tuh Sampe kuping elu!" canda Raya ke Cello. Agnes yang melihatnya dari tadi pun terkekeh.
••••
Keesokan harinya Raya belum dibolehkan sekolah karna Agnes tahu, pasti Raya masih trauma. sebenarnya sih..Raya tidak Trauma sama sekali. Sedangkan Cello yang sekarang sedang menggodip bersama temannya pun dikagetkan dengan kedatangan guru. Cello pun langsung sigap duduk di kursinya dengan rapih.
Setelah guru menjelaskan pelajaran, guru tersebut berpamitan agar para murid bisa istirahat. Cello yang mood nya sedang baik pun pergi ke kantin dan membeli permen karet. ia mengunyah permen karet nya, dan jika permen karet nya sudah tak ada rasa ia akan membuangnya dari mulutnya ke tempat sampah.
☁️☁️☁️
Cello dengan malas pergi ke kamar mandi dan menggosok giginya dengan sahabatnya yang ada di sampingnya. mereka menyikat gigi tanpa bicara (hening). sesudahnya menggosok gigi, merek pun tertidur lelap menunggu besok yang akan datang.
Ciee yang kecewa karna chapter kali ini pendek wkwk.. berjanda teman temankuhh. aku lagi ada masalah aja. jadi tangan agak Tremor. kalo di lanjutin kayaknya bakal banyak typo, jadi aku putusin Sampe sini aja. jangan lupa vote komen sebanyak banyaknya..!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Raya {on going}
Fiksi RemajaSeorang gadis yang bernama Raya Anesta Angelina.yang sekarang duduk di bangku kelas 11 IPA.dia adalah seorang yatim piatu,kedua orangtuanya meninggalnya dan kakak perempuannya 4 tahun yang lalu akibat kecelakaan antara mobil milik orangtuanya dan mo...