Part Eighteen (18)

30 18 9
                                    


Usahakan bukan cuma baca, tapi vote juga.

Happy reading ☁️

Panasnya matahari hari ini membuat Raya malas pergi ke sekolah, ia beranjak keluar kamar dan pergi ke kamar mandi. setelahnya ia pergi ke kamar Agnes dan mengetuk pintu kamar sang kakak.

Tok

Tok

Tok

"masuk aja" jawab seseorang yang ada di dalam kamar. Raya yang sudah mendapatkan lampu hijau pun membuka pintu yang ada di depannya. ia duduk di samping Agnes yang sedang menatap layar laptop dan tangannya yang ada di keyboard laptop tersebut.

"Kak~ Aya gak sekolah hari ini boleh?" ucapnya dengan manja dan penuh permohonan. Agnes menatap tajam Raya.

"Kenapa kamu gak mau sekolah? kasih alasannya ke kakak!" ucap Agnes, menghentikan pekerjaan nya yang ada di laptop dan menatap Raya dengan tatapan tajam+intens.

"di luar panas kak. yah boleh yah?! plissss~" ia pun menempelkan kedua tangannya membuat pose memohon (🙏🏻).

"Cuma panas doang. nanti Kakak anter deh sama mobil" ujar Agnes agar Raya mau pergi ke sekolahnya. Raya pun dengan malas hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah, tapi anter pake mobil!!!" titahnya dengan nada kesal. Agnes pun tersenyum ke arah Raya dan mengangguk.

.
.
.

"WOY CEL UDAH JAM 8. KITA TERLAMBAT!!" teriak Raya di telinga Cello. spontan, Cello berlari ke arah kamar mandi dan tak lama keluar kembali. ia menghampiri Raya yang menunggunya di depan rumah dengan Agnes.

"Kok Lo gak bangunin gw sih?!" tanyanya dengan kesal, lihatlah kaos kaki yang di pakai Cello akibat terburu buru kaos kaki nya terbalik, dan juga mukanya yang masih terlihat basah akibat mandi.

"Busettt, berantakan banget bjirrr.." Raya berdecak kagum dengan yang ia lihat.

"Udah ayo masuk ke mobil. makin panas ini" teriak Agnes dari jendela mobil. mereka berdua pun berlari kecil ke arah mobil.

Pertama tama. Agnes mengantar Cello ke sekolahnya. dan Raya yang terakhir ia antarkan ke sekolahnya. setelah sampai di sekolah Raya, Raya berpamitan pada Agnes.

"Aya sekolah dulu kak. Betewe~ uang jajan Raya mana kak?" tanyanya sambil menatap Agnes dengan puppy eyes nya yang sedikit berbinar.

Agnes pun memberi uang yang membuat Raya terkejut. ia memberi Raya uang jajan sebanyak Dua ratus ribu. 'busett bjirr banyak banget duit nya. biasanya juga gw jajan lima puluh ribu buat empat hari. tapi gak papa.. i'm so happy..!!' batin Raya, ia mengambil semua uang yang kakaknya sodorkan padanya.

Ia berlari menuju kelasnya dengan kegirangan.

sampainya di kelas, ia pergi ke kursi pojok yang menjadi tempatnya duduk. Mira menghampiri Raya dan ia duduk di samping Raya yang dulu menjadi tempat duduk Anas.

"Ekhem" Mira berdehem mencari perhatian Raya yang sedang melamun ke arah luar jendela. Raya spontan berbalik badan dan menatap Mira.

"apa?" tanyanya dengan nada malas.

"Nape sih lu, kayak gak ada energi untuk hidup aja. gw tau cara biar lu semangat!" ucapnya antusias, Raya mengangkat satu alisnya dan memasang wajah kebingungan.

Raya {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang