Part Twenty four (24)

18 8 19
                                    

Jangan lupa
vote dan komen!

***

Raya masuk ke kampus yang kemarin nya Haikal bicarakan, ia sedikit ragu dan gugup.

Raya masuk ke ruang dosen dan mulai mendaftarkan dirinya untuk masuk ke kampus tersebut.

"Baiklah, ayo saya antar ke ruangan kamu." ucap seorang dosen. Raya mengangguk dan mulai mengikuti dosen tersebut.

Sesampainya di depan salah satu kelas kampus tersebut, dosen itu berpamitan untuk meninggalkan Raya.

Di dalam kelas tersebut banyak sekali orang orang yang menjadi mahasiswa.

"Hai, nama Lo siapa?" Tanya seorang laki laki yang mendekati Raya.

"Raya, Lo?" Tanya balik Raya.

"Zaki."

🤍🤍🤍

Sudah satu Minggu Raya masuk di kampus yang Haikal rekomendasikan. dia juga sudah mulai dekat dengan Zaki. bisa dibilang Zaki adalah sahabat barunya.

"Eh Ray, tau gak sih.. tadi gw mau otw ke kampus liat emak emak sama anaknya, gw pelototin anaknya.. terus anaknya nangis dong." Cerita Zaki pada Raya.

"Terus? anaknya ngadu ke emaknya kagak?" Tanya Raya dengan wajah serius.

"He'em." Zaki mengangguk sambil tertawa renyah.

"Hahaha... saja saja ada." Kata Raya tertawa riang.

"Aja aja ada." koreksi Zaki.

"Ada ada aja kali!" koreksi kembali Raya.

"Nah, iya itu" Kata Zaki kegirangan.

"Ihh.. boleh gabung gak?" Tanya seorang perempuan yang memakai baju, celana, sepatu, make up serba pink.

"Cewek Pikmi nih." Bisik Zaki pada telinga Raya.

"Iya nih, alayly banget." Balas Raya.

"Ish, kalian ngomongin aku yah? hmph, gak suka deh." Kata Perempuan itu.

"Your name?" Tanya Zaki tiba tiba menjadi dingin.

"Ihh, aku gak suka cowok dingin!" keluh perempuan itu.

"Ya kalo gak suka, silahkan pergi." Ketus Raya meroll eye nya dengan malas.

Perempuan itu pun pergi dari sana dengan sedikit kesal.

"Gak ada kerjaan banget dah itu cewek centil." Gumam Zaki.

"Tapi lumayan cantik sih." Ucap Raya

"Karena make up." celetuk Zaki.

"Cantikan juga readers setia yang lagi baca." Kata Zaki dengan senyuman. sungguh sangat amat tampan.

"Iya deh iyaaaaaaaaaa." Ketus Raya dengan wajah lesu.

"Kenapa sih? cemburu gw bilang para readers cantik?" goda Zaki.

"Kalo misalkan ada readers cowok gimana?" Tanya balik Raya.

"Lo bilang cantik jugak? hah?!" ketus Raya.

"Ya enggak lah, gw normal." Jawab Zaki sedikit ketus.

"hmm." Raya hanya berdehem lalu membuka ponselnya.

"Heh! lihatlah ini kawan!!" Girang Raya.

"Ap- omaigot!! itu bukannya si kevin yah? selingkuh? sama siapa tuh? duda piring?"

"Masa duda sih! ada juga janda pirang!!" Ketus Raya.

"Oh iya itu."

"Wih.. Jahat banget ya si Kevin, padahal ceweknya cantik jelita loh.." Ucap Zaki.

" He'em lah.." ucap Raya.

Mereka pun pada akhirnya mengghibah bareng.

Tanpa disadari mereka, dosen sudah masuk di kelas.

"Hei kalian yang dibelakang! jangan ngobrol di pelajaran saya!" Ujar dosen tersebut membuat Zaki dan Raya tersentak kaget.

"M-maaf, pak." Kata Raya dan Zaki dengan kompak.

Raya dan Zaki pun terpaksa mengakhiri ghibah mereka yang masih belum selesai.

***

"Ray, lanjutin lagi ghibahnya di cafe sebelah kampus yuk!" Ajak Zaki sambil mengemaskan buku nya ke tas.

"Gas lah." Jawab Raya dengan antusias.

"Yok!"

Mereka pun berjalan ke cafe yang tidak jauh dengan kampus mereka, memang hobi mereka mengghibah, ya🙏

Setelah sampai di cafenya. Raya dan Zaki memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela yang menyajikan pemandangan senja yang indah.

"Ray, ada kata kata hari ini?" Tanya Zaki.

"Ada dong."

"Banyak janji yang diucapkan, tapi tidak dengan pembuktian."

"Bzirrrrr...." Kata Zaki.

"Btw, kayak lu banyak masalah Minggu ini. ada apa sih? coba cerita sama gw." Ucap Zaki dengan lembut.

"Cuma capek aja, hidup tanpa saudara bahkan orangtua." Jawab Raya.

"Lo gak punya temen gitu? selain gw." Tanya Zaki dengan heran.

"Enggak." Jawab Raya, sebenarnya ia mengingat kenangan bersama Cello. tapi ia terlanjur membenci mantan sahabat nya itu.

"Owalah."

Mereka pun melanjutkan ghibahnya sambil sesekali meminum kopi yang mereka pesan.

***

Raya membaringkan tubuhnya di kasur, ia meletakkan tas, ponsel, dan dompet nya di nakas dekat kasur nya.

"Aku capek ya Tuhan." Gumam Raya lalu matanya tertutup dengan sendirinya.

.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


aku ucapkan untuk kalian yang sudah menjadi readers setia. makasih banyakkkkk banyak banyak. maaf ya chapter nya pendek. lagi males up tapi pengen up😭

See you later.. lopyu🤍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raya {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang