Hari sudah pagi, jam menunjukkan pukul 05.00.
Gracia segera membangunkan anak-anaknya, tentunya akan ke kamar Manda dulu karena yang lebih dekat dengan kamarnya.
Setelah berhasil membangunkan Manda, Gracia lanjut ke kamar Reva.
Alangkah terkejutnya ketika melihat anaknya tidur dengan keadaan berpelukan satu selimut dengan orang lain, dengan Zee.
Tapi Gracia tak khawatir berlebihan, "Sesama cewek kok?" Pikirnya. Ia tak terbesit bahwa anaknya juga suka cewek.
"Sayang... bangun yuk, mandi trus sarapan, ajakin juga temennya gih." Ajak Gracia dengan lembut seraya mengusap rambut anaknya.
Reva langsung tersadar dari mimpinya, begitu membuka matanya ia kaget tak tertolong.
"Anjing ini kenapa gue bisa pelukan sama ni orang?" Gumam Reva dalam hati.
"Waduh udah pelukan aja nih gue liat liat." Ledek Manda dari luar pintu kamar Reva. Ia hendak membawa handuk ganti tapi melihat Reva sedang bangun tidur itu.
"Brisik lu rese." Balas Reva sambil beranjak dari tempat tidurnya itu.
"Hus masih pagi jangan berantem, kak itu bangunin temennya ya, kalo badannya masih gak enak gapapa suruh jangan sekolah dulu." Pinta Gracia
Reva mengangguk dan segera menarik selimut dari tubuh Zee.
"Woy bangun woy, enak banget lu tidur ya udah gue urusin."
Melihat hal itu Gracia hanya menggelengkan kepalanya, ia turun kemudian menyiapkan sarapan.
Reva masih berusaha membangunkan Zee, agak susah yaa, Reva berfikir bagaimana caranya agar Zee bisa bangun. Ia mempunyai ide licik.
Ia mengambil segelas air yang ada di nakasnya, kemudian menyiramnya ke muka Zee.
Byurrr
Zee tersentak dari tidurnya dan langsung berdiri, Zee kaget melihat siapa yang menyiramnya.
"Lu ngapain sih!" Bentak Zee.
"Gajelas lu, mau sekolah gak lu? Ngaca noh muka masih biru biru gitu." Ucap Reva dari seberang Zee.
Zee menolehkan wajahnya ke arah cermin, memang agak sedikit memar dan ia juga merasakan perih.
Zee terdiam sejenak, mencerna apa yang semalam terjadi.
"Gue kenapa Rev?"
"Mikir sendiri." Jawab Reva kemudian ia langsung memasuki kamar mandi.
15 menit berlalu, Reva keluar dengan memakai kimononya. Reva memang selalu memakai baju di luar kamar mandi. Toh, masih kamarnya? Ia lupa kalau hari ini ada orang asing di kamarnya.
Zee menoleh ke arah Reva, ia melihat tubuh mulus Reva, wangi sabun mandi pun seakan mengetuk hidung Zee.
"Apa lo liat liat? Mau gue colok mata lo?" Ketus Reva. Kemudian ia mengambil seragamnya dan memakainya di kamar mandi.
"Lu mau sekolah gak? Kalo mau lu mandi trus pake seragam gue dulu, ntar turun sarapan. Kalo gak mau sekolah dulu yaudah ikut turun sekarang." Ucap Reva sambil membenahi bukunya ke dalam tas.
"Gue kayaknya gak sekolah dulu, badan gue masih sakit."
"Oke, yaudah turun sana, sarapan." Perintah Reva
"Tapi lo masih utang cerita ke gue Rev, masalah semalem gue beneran blank." Ucap Zee sambil mendekati Reva.
"Kalo lo udah sembuh ntar gue ceritain, jangan dipikirin dulu, pokoknya lo aman semalem." Jawab Reva, kemudian ia meninggalkan Zee sendiri di kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate Relationship (Zeedel)
Teen FictionReva & Zee, dua anak "pembuat onar" SMA 48 Jakarta tiba-tiba selalu disatukan semesta untuk selalu bersama. "Reva dom, lu juga dom, kalian gabisa pacaran nyet" - A "Gue bisa bikin Reva jadi sub" - Z FIKSI GxG area ⚠️ 18+ | 21+ 🔞 Yang dibawah umur j...