Setelah satu hari melewati hari pertama sekolah yang menyebalkan, Reva akhirnya sampai di rumahnya. Reva masuk berpapasan dengan ibun nya yang sudah memakai seragam serba putihnya.
"Kok cepet jam segini udah pulang kak? Biasanya ibun berangkat kamu belum pulang." Tanya ibun.
"Iya bun, gurunya mau rapat semester baru jadi semua murid pulang cepet." Jawab Reva sambil menyalami ibun nya.
"Trus, Manda mana?" Tanya ibun heran, katanya semua murid pulang?
"Duh anak babiiii, dia pasti pacaran dulu, gue harus bilang apa ke ibun?" Guman Reva dalam hati, ia panik.
"Ehh... Dia kayaknya kumpulan basket dulu deh, dia beda tim sama aku bun jadi aku gak ikut kumpulan." Jelas Reva berbohong, maaf bun...
"Oh yaudah, Ibun berangkat dulu ya, Mama juga pulang larut nanti ada lembur, kalo mau makan bi Nia udah masak tapi nanti jam 3 pulang, malemnya pesen online aja ya sayang?" Ucap ibun panjang lebar.
"Iyaaa Ibun sayang, semangat yaaa." Jawab Reva sambil mengecup pipi ibun.
Ibun berangkat dengan mobilnya, tak lama ada telpon masuk dari Manda.
"WOY, LO KALO MAU PERGI BILANG DULU BIAR GUE ADA ALESAN KE IBUN, KALO UDAH GINI GUE YANG REPOT SENDIRI." Bentak Reva sesaat setelah mengangkat telepon dari Manda.
"Hehehe, yaa sorry, gue bawa Indira ke rumah aman gak kak? Gue bawain rokok deh." Tawar Manda di telepon.
"Aman, ibun dines malem trus mama katanya lembur, bawain gue rokok biasa, sama minuman kaleng aja jangan miras."
"Oke kak."
Seraya menutup telepon, Reva masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur, saat ingin memejamkan matanya telponnya kembali berdering.
"Haduhhh apalagi sih." Kesal Reva sambil meraih ponselnya di saku.
"Apaan Lu?" Tanya Reva, ternyata Lulu yang meneleponnya.
"Nanti malem ke markas ya, ngopi, maleman aja." Sambung Lulu.
"Iya, ntar gue kesana, dah ya." Reva langsung memutus telponnya sepihak.
Tak lama, Reva lanjut membersihkan diri dan turun kebawah untuk makan. Benar saja, bi Nia sudah pulang, Reva makan sendiri ditemani tv dan ponselnya.
Ditengah aktivitas makannya, Manda dan Indira datang.
"Kak, ni rokok sama pesenan lu yang lain, gue ke kamar ya." Ucap Manda sambil menaruh pesenan Reva di meja makannya, kemudian lanjut menggandeng Indira.
"Makan dulu sini, lu juga makan sini Dir." Ajak Reva.
"Udah makan barusan kak sama Manda, makasih ya kak." Tolak Indira halus.
"Yaudah, kalo mau ciuman tutup pintu, jangan berisik." Ledek Reva.
Indira menahan malu sedangkan Manda menoyor Reva.
"Makanya cari pacar biar bisa ciuman." Ujar Manda sambil teriak seraya menaiki tangga ke kamarnya.
_______
Saat sudah bersiap untuk pergi ke markas yang dimaksud Lulu, Reva menoleh ke arah kamar Manda yang tertutup.
"Gue beneran males buat nyamperin dia, pasti nanti denger desahannya Indira lagi, tapi gak mungkin gue gak izin." Gerutunya sambil berjalan ke kamar Manda.
Tanpa pikir panjang, Reva menggedor pintu Manda.
"Woy Mandut bangun dulu, gue mau pergi ya sama anak-anak, lu kalo mau nyusul anterin cewek lu dulu." Teriak Reva dari luar kamar Manda.
"Iya ntar gue nyusul, hati-hati kak." Teriak Manda juga dari dalam kamar.
Setelah mendapati jawaban, Reva turun dan segera ke garasi, ia pergi menggunakan mobilnya, ia juga sempat mampir membeli minuman, rokok, cemilan dan yang lain.
_______
"Wedeh bos kita dateng, sini bro." Sambut Lulu.
"Gue gak minum dulu malem ini, perut gue masih sakit tadi telat makan." Kata Reva sambil mendudukkan dirinya di sofa.
"Adek lu mana Rev?" Tanya Ara sambil menyodorkan minuman kaleng ke Reva.
"Di rumah, lagi pacaran sama Indira." Jawab Reva sambil menerima minuman kaleng yang Ara sodorkan.
"Lah, tau rumah lu kosong mending kita kesana Rev, pengen main PS ni gue." Olla gabung ke obrolan itu.
"Emang lu mau dengerin orang pacaran? Gue sih nggak." Timpal Reva.
"Oh iya, si Flora kemana gak dateng?" Tanya Reva kepada anggotanya.
"Lagi jalan sama Freya."
______
Jam menunjukkan pukul 12 malam, semua mabuk kecuali Reva. Reva berniat pulang sendiri karena tidak mungkin membangunkan semua temannya itu. Reva menuliskan pesan di grup nya.
"Gue pulang, lu semua tepar gue gak tega banguninnya. Udah gue stel alarm markas biar subuh lu pada bangun."
Karena besoknya sekolah, Reva menyetel alarm yang ada di markasnya, tujuannya agar teman-temannya bisa bangun lebih awal dan tetap masuk sekolah.
Di perjalanan Reva melihat segerombolan pemuda yang terlihat seperti sedang tawuran.
"Ah bangsat ngalangin jalan gue aja." Gumamnya.
Reva keluar dari dalam mobilnya lalu menembakkan pistol yang memang selalu ia bawa kemanapun ke arah sembarang. Berniat membubarkan gerombolan yang sedang bergelut itu.
Benar saja, mereka semua bubar menyisakan satu orang tergeletak lemas di jalan, ternyata orang itu diserang sendirian.
Reva mendekatinya dan dilihat orang itu seperti tidak asing, motornya tergeletak dengan kondisi rusak, muka orang tersebut babak belur.
"Zee?"
Indira Serunia
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate Relationship (Zeedel)
Teen FictionReva & Zee, dua anak "pembuat onar" SMA 48 Jakarta tiba-tiba selalu disatukan semesta untuk selalu bersama. "Reva dom, lu juga dom, kalian gabisa pacaran nyet" - A "Gue bisa bikin Reva jadi sub" - Z FIKSI GxG area ⚠️ 18+ | 21+ 🔞 Yang dibawah umur j...