Pagi ini semua anggota keluarga Abraham berkumpul di meja makan, mereka sarapan bersama.
"Bun, nanti aku sama Manda latihan basket dulu ya, pulangnya agak malem deh kayaknya." Ujar Reva membuka obrolan disela-sela sarapannya.
"Iya, bawa mobil ya dua-duanya biar aman. Ibun nanti shift malem." Sahut ibun nya.
"Aku berangkat duluan ya, mau jemput temen dulu." Ucap Manda, ia terburu-buru sambil memakan roti selai cokelatnya.
"Iya, hati-hati ya sayang." Gre mencium pipi Manda dan melambai tangannya.
Reva melanjutkan sarapannya, ia melihat jam masih jauh dari jam masuk sekolah. Hendak selesai menyelesaikan sarapannya itu, bel rumah berbunyi.
ting nong
"Sebentar.... siapa ya pagi-pagi gini?" Tanya Shani heran, ia membuka pintu dan melihat Zee sudah tersenyum sumringah disana.
"Eh nak Zee, sini sayang masuk dulu, mau jemput Reva ya? Itu Reva masih sarapan bentar lagi selesai." Shani sangat menyambut kedatangan Zee.
Zee mengangguk, ia masuk ke rumah dan memang Reva masih sarapan.
"Kak, ini ada Zee, mau berangkat bareng ya kalian?" Ujar Shani sambil merangkul Zee.
"Hah? Aku berangkat sendiri bun." Reva heran, pasalnya Zee tak memberi kabar bahwa ia akan menjemputnya.
"Huss udah dijemput masa gak bareng, Zee juga bawa mobil jadi aman kalo mau bareng." Kini Gre memotong percakapan mereka.
Reva pasrah, ya mau gimana lagi udah ada depan mata?
"Yaudah aku berangkat dulu kalo gitu ya ma, bun." Ucap Reva sambil memeluk Shani dan Gracia.
"Aku berangkat ya tante, permisi." Zee menyalimi wanita yang ada didepannya.
_________
Di mobil
"Lo kok gak bilang mau jemput gue? Gak sopan." Protes Reva.
"Kalo gue bilang lo pasti nolak." Sahut Zee sambil fokus ke setirnya.
"Masih sakit Rev?"
"Apa?"
"Tuh." Ucap Zee menunjuk area V Reva menggunakan dagunya.
"Kepo deh, lo jangan bilang-bilang ke orang-orang ya." Jawab Reva mengalihkan.
"Si Manda kayaknya tau soalnya semalem dia nodong gue." Lanjut Reva.
"Pasti tau lah, walaupun dia paling kecil tapi paling suhu urusan beginian, lu aja kalah." Ledek Zee.
"Berisik, luka di leher lo masih ada?" Tanya Reva lagi, ini yang kepo malah si Reva ya.
"Gatau, coba liatin." Zee sedikit memiringkan kepalanya, mengisyaratkan agar Reva mengecek lehernya.
Reva mendekat ke arah leher Zee, selain karena matanya yang silinder, jarak kursi sopir dan penumpang kan emang agak jauh?
Sedetik kemudian Zee memalingkan wajahnya ke arah Reva.
Cupp
Satu kecupan mendarat di bibir Reva, Zee tersenyum bangga. Seketika wajah Reva memerah, salah tingkah.
"Goblok lu ih gajelas." Celoteh Reva.
"Lo lucu Rev, sayang banget kalo gak gue milikin."
________
Reva dan Zee sampai di sekolah 5 menit sebelum bel masuk, hari ini upacara maka dari itu beberapa siswa sudah bersiap di lapangan.
Saat turun dari mobil secara bersamaan, semua mata memandang mereka. Fokus mereka tertuju pada dua gadis yang lebih dikenal sisi maskulinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate Relationship (Zeedel)
Teen FictionReva & Zee, dua anak "pembuat onar" SMA 48 Jakarta tiba-tiba selalu disatukan semesta untuk selalu bersama. "Reva dom, lu juga dom, kalian gabisa pacaran nyet" - A "Gue bisa bikin Reva jadi sub" - Z FIKSI GxG area ⚠️ 18+ | 21+ 🔞 Yang dibawah umur j...