02.Tawaran

442 62 27
                                    

"Hey! Kau kenapa? Dari tadi kulihat kau hanya melamun saja?" tanya karina, teman dekat sooya.

"Ah, aku tidak apa-apa. Aku hanya memikirkan seseorang."

"Uuhh, siapa tuu? Apakah dia pacarmu?" goda karina.

"T-tidak, bukan."

"Bukan tidak, tapi belum, hahaha."

"Karina, berhentilah menggodaku!" kesal sooya.

"Hahaha, yaa, maafkan aku."

Sooya mendengus. Sahabatnya yang satu ini benar-benar suka menggodanya.

"Selamat pagi!" ujar seorang gadis yang muncul tiba-tiba di belakang sooya.

"Astaga jantungku!" sooya menatap sinis gadis di belakangnya itu.

"Tumben kau datang terlambat?" tanya karina. Bona, hanya tersenyum kikuk. Karina mendelik curiga.

"Apa yang kau lakukan sehingga terlambat seperti ini?" bona gelagapan dengan pertanyaan yang di ajukan karina. Dia tidak tahu harus menjawab apa.

Oh, bona sangat berterimakasih pada Tuhan, tepat sebelum bona menjawab, dosen langsung masuk ke kelasnya. Jadi, tidak ada jawaban! Bona memekik senang dalam hati dia berterimakasih pada dosen yang mengajarnya kali ini.

Oh tapi kesenangan itu tidak berakhir lama, karna alasan dosen masuk lebih awal karena dia memang sudah merencanakan kuis dadakan yang tertunda minggu lalu.

Bona menarik kata-kata manis dan pujian pada dosennya itu. Kata-kata itu di ganti umpatan pada dosennya. Bona mencibik sangat dosen sedari kuis di mulai. Ia merutuki dirinya yang sudah memuji akan kedatangan dosen itu.

Sooya, karina, bona, adalah teman dekat. Atau bisa kita sebut, mereka bersahabat sejak masa SMP kelas 2. Dulu mereka ber4, sooya, karina, bona, nayeon. Tapi karna alasan tertentu, nayeon pindah saat masih SMA.

Sejak saat itu mereka lost contact. Mereka tidak pernah bertemu nayeon. Bahkan nomor ponselnya sudah tidak aktif lagi. Akhirnya, seiring berjalannya waktu, mereka sudah melupakan nayeon.

Karina yang random dan sangat jahil, dan bona yang terkadang selalu bersikap dewasa serta sering kali sooya dan karina di marahi oleh bona, seperti ibu yang memarahi anaknya.

Sooya merasa bahagia. Hadiah dari Tuhan membuatnya merasa ingin terus hidup di dunia. Kepahitan semasa kecil dulu di gantikan menjadi momen-momen yang sangat manis dan sayang jika di lewatkan. Luka yang ibunya gores sewaktu kecil, di obati oleh orang-orang di sekitarnya.

Mungkin masa kecilnya tidak sebahagia itu. Tetapi masa remajanya adalah masa terbaik.

Ia sangat bersyukur di berikan kasih sayang yang berlimpah oleh Tuhan. Sooya haya bisa berharap, semoga ini tiada akhirnya.

Bohong jika sooya tidak merindukan ibu kandungnya. Bayangan sangat ibu yang dulu sangat menyayanginya selalu terlintas di pikirannya. Ibunya selalu mendatangi mimpinya, bukan membawakan kebahagiaan, melainkan luka masalalu. Ia benar-benar mengingat jelas, bagaimana ibunya mengatainya. Sangat sakit, benar-benar sakit.

Dia ingat betul, bagaimana cara ibunya dan pria asing, menyiksanya. Sooya tau pria asing itu adalah ayah kandungnya, atau mungkin bisa di sebut pasangan gelap ibunya.

Sooya tau pria asing yang selalu mencabuknya dengan rotan karna dirinya yang tidak menurut, dia ayahnya, ayah kandungnya, pacar gelap ibunya.

Sooya juga hampir tidak percaya, ternyata selama ini dia adalah anak haram. Sooya tidak menyangka jika sosok ayahnya yang sangat baik hati, ternyata bukan ayah kandungnya.

Love Or Hate Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang