Hari ini hari pertama sooya bekerja di perusahaan taehyung. Sesuai kesepakatan, sepulang dari kampus, sooya bergegas pergi ke kantor.
Kini dia di dampingi wanita cantik yang akan menjelaskan keseluruhan tentang perusahaan tempatnya bekerja sekarang.
"Baiklah ini mejamu. Jika kau butuh bantuan, panggil saja aku." ucap jennie. Sooya hanya mengangguk dan tersenyum kikuk.
Akhirnya setelah sekian lama dia berjalan mengelilingi kantor sembari mendengarkan penjelasan jennie, akhirnya dia bisa mendudukkan diri di kursinya.
Dia di beritahu larangan apa saja yang di larangan untuk di langgar. Ternyata hukuman yang di terima oleh orang yang melanggar hukuman yang lumayan berat, membuat para karyawan sebisa mungkin untuk tidak melanggarnya.
"Anda park sooya 'kan?" tanya seorang gadis di samping sooya.
"Ah iya itu saya sendiri." gadis itu terdiam memandangi sooya yang menurutnya lebih cantik jika di lihat langsung.
"Ah, ternyata park sooya yang kadang di bicarakan CEO itu mahasiswa cantik ini? Ternyata dia lebih cantik dari yang kubayangkan." batin gadis itu.
"Oh ya, kenalkan, aku seulgi." gadis bernama seulgi itu mengulurkan tangannya. Tanpa ragu sooya menjabat tangannya. "Aku sooya." ucap sooya dengan senyuman manisnya.
"Aku tau."
Sooya mengerutkan dahinya, bingung. Seingatnya dia tidak pernah bertemu dengan wanita ini, bagaimana bisa wanita itu mengetahuinya?
"Ah lupakan." seulgi melepaskan jabat tangan itu. Seulgi tertawa kikuk, ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang.
"Bagaimana kamu-"
"Permisi nona." seorang wanita berambut pendek menghampiri sooya dan seulgi. Bahkan sooya belum sempat bertanya tetapi dia keburu di panggil.
"Eh? Maaf kak, panggil sooya saja." tidak enak juga sooya di panggil dengan sebutan nona. Mengingat di sini hanya dirinya yang masih berstatus mahasiswa.
"B-baik sooya." ucap wanita itu gugup.
"Non-ah! Maksudku, sooya, kamu di panggil ke ruangan tuan taehyung."
"Huh, pasti aku akan menemui hantu menyeramkan itu, malas sekali melihat wajahnya yang menyeramkan." batin sooya.
"Baiklah." sooya bangkit dan mengekori wanita itu.
Wanita itu membukakan pintu untuk sooya. "Ah terimakasih, padahal aku bisa sendiri."
"Tak apa sooya."
Sooya memasukki ruangan taehyung. Wanita tadi yang mengantarkannya sudah pergi meninggalkannya sendiri di ruangan itu.
"Eum... Tuan?" panggil sooya pelan.
"Kemarilah." sooya menurut. Dia berdiri di hadapan taehyung dengan raut wajah gugupnya.
"Ini." taehyung menyerahkan selembar kertas yang bertuliskan perjanjian.
"Apa ini, pak?" tanya sooya menatap taehyung bingung.
"Kamu tandatangani saja dulu, nanti saya jelaskan." sooya hanya mengangguk. Dia mengambil pena yang ada di dekat kertas itu dan mulai mendatangani kertas itu. Sooya tak membacanya karna tulisan yang sepertinya sengaja di kecil kan dan di buat setidak jelas mungkin.
Taehyung menyeringai. Melihat gadis itu sangat mudah di tipudaya.
"Sudah. Memangnya kenapa saya harus mendatanganinya?"
"Surat itu berisi tentang perjanjian."
"Perjanjian? Perjanjian apa?"
"Kamu akan bekerja tetap di perusahaan ini. Dan setelah kamu lulus kuliah, saya akan menaikkan jabatan kamu menjadi assisten pribadi saya. Yang artinya kamu harus bersama saya kapanpun itu." sooya terkejut. Ia tidak menyangka yang ia tanda tangani adalah kontrak perjanjian pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Hate Me?
Teen Fiction"Mencoba mengalihkan rasa sukamu pada assisten pribadimu dengan cara memperlakukannya layaknya seorang pembantu tidak akan membuatnya jatuh cinta padamu." "Aku bisa memaksanya mencintaiku." ~~~ "Kau mencintainya atau membencinya? Kulihat kau tak ber...