15.Rumah tae

233 40 95
                                    

Sooya mendengus kesal sembari tangannya merapihkan pakaian untuk di masukkan ke dalam koper. Hari ini adalah hari dimana sooya bekerja sebagai asisten pribadi taehyung yang dimana ia di haruskan tinggal bersama taehyung.

Sooya tidak tau apa yang membuat pria itu mau tinggal satu rumah dengan orang asing yang bahkan baru beberapa hari kenal dengannya.

Sooya merasa ia hanya mengenal taehyung lewat media, sementara taehyung? Lewat mana ia mengenal sooya? Karna tidak mungkin pria itu mengingat masa lalunya.

'Jika taehyung mengingatnya, mungkin keadaan kembali berubah seperti semula. Tapi, ini tidak. Jadi bagaimana pria tua itu mengingatku? Bahkan tau semua tentangku.'

'Ada yang tidak beres. Mungkinkah dari bawahannya? Tapi bagaimana mereka mengetahui detail kehidupanku? Walaupun tidak dengan masa laluku, namun TETAP SAJA INI MEMBUATKU BINGUNG!' batin sooya bertanya-tanya.

Kakak dan orang tua sooya pun sampai tekejut melihat tingkah taehyung dan menuduh sooya menyembunyikan hubungannya dengan sang bos.

Sooya hanya bisa menjawab seperti apa yang taehyung jawab kala ia bertanya.

"Itu semua agar kamu bisa membantu pekerjaan saya di rumah, dan saya paling tidak suka orang yang terlambat. Itu sebabnya lebih baik kamu tinggal di rumah saya, agar kamu bisa mengurangi beban pekerjaan saya di rumah."

Sooya percaya-percaya saja. Toh, dia juga yang mau membalas budi, dan meninggalkan tanggung jawabnya. Kini ia harus menanggung kesalahannya karna perbuatannya itu.

Lagipula taehyung tidak mengingatnya, jadi untuk apa ia takut?

"Sudah siap?"

"Kamjagiya!"

'Ishh! Minimal permisi, dasar kakek tua!' batin sooya. Pasalnya pria bermarga choi itu tiba-tiba sudah ada di hadapannya dengan tatapan bertanya-tanya.

Sooya tak tau kurang lebih dari 20 menit pria itu ada di hadapannya, memperhatikan gerak-geriknya dengan menahan kekehannya kala gadis itu mendumelkan namanya dengan sedikit umpatan.

"Sudah siap?" ulangnya. Sooya langsung berdiri dari duduknya dan mengangkat dua koper itu, tentu dengan wajahnya yang cemberut.

"Udah."

"Udah selesai juga mengumpati saya?"

Deg!

Jantung sooya berdetak kencang Karena panik. Wajahnya yang tadinya terlihat kesal dan cemberut kini di gantikan dengan ekspresi ketakutannya. Ia panik, dan taehyung suka dengan reaksi tubuh dan wajah sooya kala di landa kepanikan.

Terlihat sangat lucu di matanya.

"T-tidak! S-saya tidak mengumpati anda.."

"Jangan mengelak, saya tau sebenarnya." bisiknya tepat di depan telinga sooya dan itu berhasil membuat tubuh sooya menegang kaku.

Taehyung sedikit menyeringai melihat bagaimana respon tubuh sooya yang selalu kaget dengan tindakan kecilnya, setelahnya ia menjauhkan sedikit dan melenggang pergi dari kamar sooya.

Sooya menutup sebentar kedua kelopak matanya sebelum akhirnya pergi dari kamarnya yang kini jadi hari terakhir ia melihat kamarnya yang di penuhi aktor pria tampan.

~~~

Sooya berdecak kagum saat pertama kali melihat rumah mewah tae, atau mungkin bisa di sebut sebagai mansion. Bahkan rumahnya tak sebesar taehyung.

Sooya heran, sekaya apa boss-nya hingga memiliki begitu banyak mobil dan rumah yang besar. Keluarganya yang terbilang 'kaya' pun tak bisa membeli fasilitas semewah yang taehyung punya.

Love Or Hate Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang