"Hey."
"Heum?"
"Kau terlihat sangat mengantuk."
Sooya berusaha membuka matanya, walaupun terasa berat hanya untuk sekedar membuka mata dan melihat orang di sampingnya ini.
Mengerjapkan matanya berkali-kali, barulah sooya melihat dengan jelas gadis di sampingnya ini. Itu karina, sahabatnya.
"Kau tidak mau pulang?" sontak sooya menegakkan tubuhnya. Matanya memincing melihat sekitarnya.
Kosong. Semua murid sudah pulang, karna memang waktunya jam pulang kuliah.
"Astaga, aku ketiduran." ucapnya seraya menepuk jidatnya pelan.
"Aku terus membangunkanmu tadi. Karna kau susah bangun, aku pergi ke kantin untuk membeli air lalu menyiramnya padamu, tapi kau tak bangun-bangun! Kau ini tidur apa mati sih?!" keluh karina.
Sooya hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia sedikit menyesal menemani taehyung berbelanja kemarin.
Kemarin dia pulang jam 11 malam. Belum lagi ketika dia sudah pulang, dia harus mengerjakan tugas dari dosen dan belajar beberapa menit. Hanya berjaga-jaga, karna dosen " xx satu itu sangat hobi mengadakan kuis dadakan.
Ia menghabiskan waktu 4 jam untuk itu. Dan dua juga memiliki kelas pagi besok. Sooya pusing di buatnya. Ia langsung tidur tanpa membersihkan diri.
Bisa di tebak, besoknya dia terlihat lemas dan tidak bertenaga. Sooya bahkan sangat enggan beranjak dari bangkunya dan melenggang ke kantin. Rasanya terlalu malas. Akhirnya ia tidur selama jam pelajaran.
"Lalu, kenapa kamu masih disini?" tanya sooya bingung.
"Selain karna aku tak tega meninggalkanmu disini, aku juga sedang menunggu bona yang asik berpacaran di kantin. Aku begitu muak berada di kantin. Isinya orang pacaran semua."
Sooya tertawa mendengar penjelasan sahabatnya itu, "hahaha, makanya, jangan LDR." ledek sooya. Karina menatap sinis sooya.
"Daripada tidak punya pacar." sarkas nya cepat. Jawaban karina tentu menjadi kalimatnya ketika kalah berdebat. Tak jauh dari sooya. Sooya lagi, sooya lagi.
"Hey! "
"Astaga!" keduanya tergejolak kaget. Bagaimana tidak? Bona tiba-tiba muncul di belakang karina tanpa mereka sadari.
Karina memukul lengan bona sedikit keras, "yak! Jantungku bisa lepas jika kamu tiba-tiba muncul seperti itu lagi!"
Bona mengusap lengan bekas pukulan karina tadi, "hey! Apa salahku?! Aku hanya memanggil kalian untuk di ajak pulang bersama!" sarkas bona tak mau kalah.
"Mengapa kau jika datang selalu tidak ada tanda-tandanya kau akan datang?! Seolah-olah kau berjalan tanpa menggunakan kedua kakimu." jelas sooya.
"Yak! Kalian pikir aku terbang?!" keduanya kompak mengangguk.
Bona mendengus kesal melihat kedua sahabatnya ini. Aneh, pikirnya.
"Kau seperti hantu, kau tau?!" omel karina. Kesal juga dia, dengan bona yang kadang mengagetkannya.
"Ah sudahlah, lihat, sudah mulai gelap. Lebih baik kita pulang. Dan sooya, jangan terlalu sering begadang, itu tak baik untuk kesehatan" ucap bona, sooya menatap jendela. Dan benar saja langit sudah mulai berubah warna. Sooya terbelak kaget karna bisa-bisanya ia melupakan pekerjaannya di kantor. Bisa-bisa dapat banyak omelan dari CEO-nya karna belum seminggu, sudah bolos saja.
Sooya kembali menatap karina, "berapa lama aku tidur?"
"Kau tidur 3 jam dari jam pulang kuliah."
Oh tidak, seharusnya di saat seperti ini dia baru pulang bekerja. Sepertinya dia akan lembur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Hate Me?
Teen Fiction"Mencoba mengalihkan rasa sukamu pada assisten pribadimu dengan cara memperlakukannya layaknya seorang pembantu tidak akan membuatnya jatuh cinta padamu." "Aku bisa memaksanya mencintaiku." ~~~ "Kau mencintainya atau membencinya? Kulihat kau tak ber...