10.Kenapa?

281 40 57
                                    

Sudah terhitung tiga hari setelah kejadian di mobil hari itu, sooya kembali tak masuk kerja. Bahkan gadis itu tidak masuk kampus hari ini.

Taehyung tentu sedikit cemas dengan gadis itu, bahkan nomor telpon dan sosial medianya di block. Ia tak bisa berbuat apa-apa selain mengandalkan assisten nya.

"Dia baik-baik saja tuan. Tapi menurut laporan dari ayah nya, nona sooya mengurung dirinya seharian. Bahkan dirinya tak keluar kamar saat sarapan maupun makan siang, tuan." lapor sang assisten.

Taehyung mengangguk samar. Ia jadi kepikiran, apa perkataannya ada yang melukai gadis itu atau karena sang gadis  terlalu takut padanya?

"Berikan beberapa makanan kesukaannya, dan berikan juga beberapa boneka lucu untuknya." perintah sang atasan. "Baik tuan." sang assisten mengangguk paham.

"Saya permisi tuan."

"Hm, baiklah. Sementara awasi gadisku."

"Baik, tuan." assisten itu membungkukan sedikit tubuhnya lalu pergi meninggalkan ruangan taehyung.

"Hah... Harus sampai kapan saya mengejar kamu sooya..." taehyung menghela nafas pelan. Mulai frustasi dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini. Sebagian mata-mata musuh bisnisnya sudah mengetahui tentang sooya. Ia takut sooya celaka karna mereka yang ingin menjatuhkan perusahaan taehyung.

Ini masih permulaan, jika semua musuh bisnis nya tau betapa pentingnya gadis itu pada taehyung, nyawa sooya bisa saja terancam.

Mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, dengan cara menyalahgunakan uang mereka tentunya. Mereka bisa membungkam media hanya dengan uang, jika nanti mereka macam-macam dengan sooya, mereka akan membungkam media agar tak ada yang tau.

Mereka bahkan bisa menyogok polisi agar tidak ada yang bisa menangkap mereka.

Mereka bisa Melakukannya dengan uang. Permainan kotor mereka akan tertutupi karna mereka punya uang sebagai benteng pelindung mereka. Tak ada yang tau, karna semua informasi tentang kebenarannya di rahasiakan media dan polisi.

Taehyung memang di kenal sangat kokoh dan dia tak memiliki orang yang bisa di sakiti. Keluarganya? Tidak ada yang tau soal keluarga choi. Bahkan mata-mata sekalipun tak ada yang tau. Di cari dimana-mana termasuk internet, tidak kan ketemu, karna keluarga mereka sangat di rahasiakan.

Tak ada di manapun, bahkan rasanya internet sangat tidak berguna karna tak bisa menemukan silsilah keluarga choi.

Kakeknya taehyung dulunya adalah orang penting, dan identitasnya tak bisa di sebar, sedangkan ayahnya kapten militer di Amerika.

Yang orang tau, taehyung hanya hidup sebatang kara, tampa orang tua, tanpa kasih sayang, dan karna itulah rumor-rumor buruk tentang orangtuanya tersebar. Beruntung taehyung mengetahui lebih dahulu sebelum nama baik kedua orangtuanya tercemar lebih luas. Ia menentang rumor itu dengan keras dan mengancam akan memberikan pelajaran pada orang yang berani menyebar rumor yang tidak-tidak.

"Sooya, Kenapa kamu tidak peka? Kenapa juga kamu harus terlahir polos? Ini melelahkan tapi juga menyenangkan. Saya jadi semangat memiliki kamu, sooya." ucap taehyung diiringi senyum kecilnya.

"Hah... Saya tidak sabar menjadikan kamu assisten pribadi saya dan mengurung mu di rumah saya selamanya. Dengan begitu saya bisa memiliki hatimu dengan cepat. Dan kita akan menikah." ucap taehyung dengan kekehan kecilnya. Taehyung menyanderkan tubuhnya pada kursi, ia mendongak menatap langit-langit ruang kerjanya. Membayangkan sooya yang ia kurung di rumah dan menjadikannya seorang istri sepertinya menjadi mimpi besar bagi pria choi itu.

Sooya kembali mengusap kedua telinganya yang terasa gatal. Kini sooya sedang belajar di kamarnya tetapi ntah kenapa kedua telinganya benar-benar gatal. Sepertinya ada yang membicarakannya.

Love Or Hate Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang