Naisya gladia, dan juga friska bangku mereka setelah baris pertama. Saling berjajar-jajar didepan mereka murid perempuan campur laki-laki asing, semoga di hari pertama belajar tidak ada kejadian.
Tapi ternyata dugaan ia salah, Ada sosok cowo itu bikin ia jatuh ke pesona milik cowo tersebut.
" cowo, itu dikelas sini?" batin gladia menerka Tanpa sadar lamunan buyar, guru memasuki, kelas semuanya tampak hening
"good, morning" ucap guru itu, sambil tersenyum dan berdiri didepan muridnya
"Morning to mrs" balas mereka berbarengan
"hello, nama saya miss Renata, kalian bisa panggil saya miss Rena. Saya wali kelas kalian dikelas ini" ucap mrs rena tersenyum
Disamping gladia, naisya mulai melihat gerak-gerik wali kelasnya. Entah di tangan nya kenapa seperti ada tatto? Apakah guru ini bisa dipercayai?
Mereka sekelas, mulai perhatikan apa yang ditulis di papan tulis semua tampak serius melihat Apa yang ditulis miss renata.
Gladia, sedari tadi tatapannya terlalu fokus. ke kedepan tapi otak entah memikirkan sekolah yang ia tempati baru 2 hari ini.
rasanya ia cuman ingin pulang kerumahnya.jam istirahat berbunyi seluruh murid di kelas 10A berberes-beres alat tulis mereka kedalam tas.
Begitu pun, dengan gladia, naisya, dan juga friska. sekarang berada di kantin.
Untungnya tidak ada sarapan seperti tadi pagi, mereka bebas memilih makanan atau minuman yang mereka sukai. Bahkan kantin ini sangat luas beda dengan kantin asrama aula.
"Guys, kalian merhatiin ga tatto yang di tangan miss Renata tadi?" Tanya naisya, ia sangat penasaran bahkan ketika yang menerawang seperti samar-samar dan tidak jelas sekali.
"aku liat sekilas, bahkan sebelum kesini aku pun melihat salah satu petugas mengawasi tempo hari itu." Jawab gladia
"Kalian berhati-hatilah, dengan orang yang mempunyai tatto itu." Ungkap friska dengan wajah datarnya.
"Kau, tahu dari mana?" Potong Ares yang sedari, tadi awal melihat segerombolan geng. dari Gladia.
Naisya, gladia dan juga Friska melihat bersamaan kearah Ares disamping meja mereka. Ternyata dari awal sudah ada mendengarkan pembicaraan.
Friska melihat dengan sinis. ia sangat membenci orang yang selalu menyela atau mendengarkan. apa yang ia sampaikan
"Kau, tidak harus tahu!" jawab friska dingin
Ares, dengan gaya angkuhnya Lantas ia. Menghampiri mereka dan membisik kearah telinga Friska
"Haha, padahal gue ingin tahu saja dan misi kita tuh hampir sama." bisik Ares dan menatap sekilas kearah friska langsung pergi menghampiri meja teman nya.
Gladia yang melihat kearah wajah Friska, ini ia sangat bingung kepribadian friska selalu misterius.
rasa penasaran, mengetahui gladia cowo. tadi membisikan sesuatu apa? Apakah tentang sekolah ini?
"Ris, kenapa?"
"tidak apa-apa"mereka bertiga menantap masakan yang sudah dipesan tadi, tatapan friska datar dan tampak berfikir. Gladia ingin menanyakan kembali tapi takut dijawab ketus
"Ris, dimakan jangan cuman diaduk bentar lagi bakal ada pembelajaran kembali." jelas Naisya
Friska hanya menatap sekilas, dan diam. Naisya berpikir apakah friska sedang merencakann sesuatu? pikiran buruk menghantui benak Naisya.
Gladia yang tampak canggung, apalagi disamping nya pria yang sedari tadi melihat kearah Gladia dan juga naisya.
walau kantin sangat ramai, tapi mereka sibuk dengan kebisingan yang di otak mereka. bertanya-tanya cara supaya tau selak-seluk bagaimana? apakah mereka bisa selamat? dan ruang hukuman itu, ada apa gerangan?
**
*
*

KAMU SEDANG MEMBACA
Fatamorgana
De TodoWARNING❕❕ DILARANG PLAGIAT KARYA 𝕎𝔸ℝℕ𝕀ℕ𝔾!! 𝕥𝕪𝕡𝕠 𝕓𝕖𝕣𝕥𝕖𝕓𝕒𝕣𝕒𝕟 𝕙𝕒𝕣𝕒𝕡 𝕞𝕒𝕜𝕝𝕦𝕞!! 𝕊𝕖𝕕𝕒𝕟𝕘 𝕣𝕖𝕧𝕚𝕤𝕚 𝕓𝕖𝕓𝕖𝕣𝕒𝕡𝕒 𝕓𝕒𝕓 Sinopsis Tantangan terbesar untuk Gladia dan teman-temannya adalah, apakah mereka mampu? menjal...