12-Shit

58 34 60
                                    

***

alunan, musik yang menggema terasa merdu memekik, telinga siapapun mendengarnya. sama hal seperti gladia yang tanpa sadar membawanya sampai ke taman belakang

ia terhipnotis, dengan suara indah. gladia. menatap lekat tanpa mengedip suaranya terdengar mirip seseorang apakah itu Ares?

🎶 I wanna be your vacuum cleaner

Breathing in your dust

I wanna be your Ford Cortina

I will never rust

If you like your coffee hot

Let me be your coffee pot

terlihat dengan jelas pria, bertubuh tegab dengan gitar yang dipangku. ia tak bisa liat siapakah itu? namun suaranya terus mengalun, ia terbawa sampai Gladia pun tanpa sadar menyanyikan lirik demi lirik.

🎼 You call the shots, babe

I just wanna be yours

Secrets I have held in my heart

Are harder to hide than I thought

Maybe I just wanna be yours

I wanna be yours, I wanna be yours

Ares bernyanyi sedemikian indah membuat pandangan Gladia menatap lekat tanpa mengedip. Ares yang menyadari ada penguntit dibelakangnya seketika memberhentikan nyanyinya. dan melihat kearah gladia. ia! pria itu Ares.

Dan memutar balik tubuhnya, Mata mereka bertemu satu sama lain. Membuat gladia membuang muka karena malu. Melihat tingkah gladia. Ares berjalan mulus menuju gladia yang mematung, tanpa berkedip

"suara, mu indah sekali nona," puji Ares

Ares menarik lengan gladia lembut, membawanya ke sisi bangku taman. tanpa sadar, wajah gladia sangat memerah akibat perlakuan manis seorang Ares.

"kau, sangat lucu nona"

Gladia yang tersipu malu, menunduk tanpa melihat Ares. bodohnya kenapa bisa bertemu Ares? sejak dari awal memang, Gladia dan Ares tak cukup dekat. namun hanya sepintas, Ares menatap lekat wanita yang Ia suka dari awal masuk.

ia, menarik dagu gladia lembut tangannya mengelus pipi Gladia.

"gausah malu, kau tampak lucu saat salah tingkah"

"aish" desis gladia

hembusan angin menerpa pepohonan. dan membuat udara sejuk, disisi lain tampak dari jauh melihat. kemesraan dari mereka berdua

Ia mengepalkan, tangan nya dengan sangat keras sehingga membuat luka oleh gesekan kukunya

"sialan, saya terkalahkan oleh dia!" gumam seseorang itu. dan langsung melarikan karena merasa hawa sangat panas

*"*

Gladia dan Ares kepergok oleh salah satu petugas, tatapan mereka bertemu oleh petugas yang kini sudah murka. tanpa aba-aba, mereka berlari dengan sangat kencang hingga mereka bersembunyi. Mereka menutup mulut dan hidung karena nafasnya yang tersengal sengal

"sut, petugasnya sialan itu udah gak ada" ujar Ares, sambil merangkul Gladia.

"Ares sialan, harusnya gausah kaya gini aku jadi ketauan. nyesel ngedengar suara nyanyian kamu" maki Gladia

Ares melihat hanya terkekeh, gadis di hadapan ini bikin dia gemas. baru kali ini bisa sedekat ini. ia menariknya lembut dan mengelus surai milik gladia

"udah, marahnya nona?"

bukannya menjawab, Gladia langsung meninggalkan Ares seorang diri. karena takut aksinya ketahuan lagi.

Ares melihat punggung dari Gladia semakin menjauh dari jangkaun, dia terkekeh melihat seorang gladia marah. ia pun langsung meninggalkan taman. dan memikirkan rencana yang akan dibuat oleh teman-temannya

ia menggerutu karena aksi bodohnya, kenapa bisa sehanyut terbawa alur musik. sampai pada akhirnya, bertemu dengan ares yang ia kira yaitu alex.

"bodoh kamu Glad, sangat bodoh!" gegurutu sambil berjalan menuju asrama karena sangat kesal

ia mau tak mau menuju lift yang sebenarnya, Gladia tak mau

baru seperkian detik lift itu terbuka, seperti biasa bau semerbak menguasai. kenapa ga naik tangga aja? seadainya naik tangga lebih jauh dari asrama, dan hanya satu satunya yaitu terhubung lift ini. karena lift ini satu satunya menghubungkan antara asrama dan kelas.

"harusnya, lewat tangga ajaa ck." decak gladia

sekujur, badan gladia merinding perasaan. tidak mengenakan Terjadi terdengar suara, meminta tolong suaranya sangat lembut. tetapi ia hanya menahan tangisan ia berdoa semoga bisa sampai asrama

"tolong saya"

Entah rumor yang beredar, dilift ini terjadi pembunuhan dan. korban meminta pertolongan kepada siapapun, yang menggunakan lift ini dari sejak awal Ia benar tidak mau melewati ini

**

Pintu, lift terbuka ia pun berjalan dan terbayang tatapan Ares di taman tadi perilaku lembut. dan suaranya sangat bikin ia tenang

"ish, kenapa harus mikirin dia coba?" pikirnya

***

"Glad, kamu abis dari mana?"

dengan muka lusuh, Gladia merebahkan badannya. tanpa kata satupun kedua temannya melihat satu sama lain.

Gladia, tidak ada tenaga untuk menjawab pertanyaan. diberikan kedua temannya

Ia mulai menutup kedua temannya, tapi wajah ares. dan kata-kata yang diucap ares selalu terngiang-ngiang.

"Kau, sangat lucu nona"

Ia memukul kepalanya cukup keras, agar wajah ares tidak ada diotaknya

"ISH SANA, JAUH-JAUH!" teriak Gladia kedua teman seketika kaget. padahal sedang membahas misi

"Astaga gladia kau kenapa?" tanya Naisya

***

Fatamorgana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang