WOY GES, chapter ini sampai 2500 kata yak, moga nggak bosen Anda membacanya 😃
Sebelum membaca jangan lupa sedekah vote dan komentar dulu. Bikin aku bahagia bisa menjadi cara kalian masuk surga loh 🥸👍🏼
-oOo-
ADA bongkahan batu yang jatuh ke dasar perut dan membuat lambungnya penuh. Ihatra bolak-balik ke kamar mandi dan muntah di toilet, dibantu Jayden yang membungkuk di belakang sambil memijat-mijat tengkuknya. Setelah isi perutnya disedot hingga dia kesulitan berdiri, Ihatra harus memaksakan diri (lebih tepatnya dipapah) ke kamar dan merebah di kasur. Jayden semakin khawatir karena keadaan sahabatnya tampak mengenaskan.
"Yat, kita ke klinik desa, yuk." Jayden duduk di tepi kasur dan meremas lengan Ihatra yang berkeringat. "Gue tahu dimana lokasinya, soalnya waktu nyari rumah lo gue ngelewatin. Agak jauh sih, palingan setengah jam. Tapi daripada lo di sini terus, entar nambah parah."
"Udah lo santai aja, Jay. Gue mual dikit doang. Lebay amat sampai ke klinik," Ihatra mencibir. Dia sudah menyangka kondisinya akan menjadi selemah ini, terutama setelah Jayden memaksanya pergi ke pesisir pantai menggunakan motor (bahkan perjalanan pulang bisa dikatakan lebih buruk, karena Jayden tidak mau insiden penghinaan itu terjadi lagi, pria satu ini malah menyetir dengan kecepatan super). Jayden, yang tampaknya ogah percaya bahwa roda yang berguling adalah penyebabnya, malah melampiaskan kesalahan pada bocah gembul bernama Damar karena sudah lancang mengganggu privasi Ihatra.
"Kampret emang si Damar. Lain kali kalau gue ketemu bocah itu lagi, gue jorokin ke selokan," Jayden merutuk sumpah lagi.
Ihatra mendesaukan napas. "Gue malah khawatir ke lo. Nanti masalahnya jadi gede karena lo jadi incaran si Egar."
"Siapa Egar?"
"Pacarnya Bita. Damar itu adiknya Egar."
Jayden membulatkan mata terkejut. "Lo serius?"
"Ya udah sih, kok lo jadi kaget gitu?"
"Bocah itu nantinya jadi adik iparnya Bita, dong? Kagak rela gue!"
"Napa jadi elo yang kagak rela?" Ihatra mengernyit tidak paham.
Jayden menggerutu kecil seolah ingin meninju kasur. "Kalau si Damar aja kayak gitu gimana sama abangnya coba?"
"Belom tentu mereka mirip kali," Ihatra secara hati-hati mendorong dirinya agar bersandar di kepala kasur, menggeleng tidak habis pikir akibat mendengar tebakan ngawur Jayden. "Kalau gue lihat, cewek kayak Bita enggak bakalan sembarangan pilih cowok. Dia anggun, kalem, dan juga cerdas. Pasti dia tahu mana cowok yang baik buat dirinya."
"Sok tahu lo," Jayden menoyor pelan pundak Ihatra. "Lo tahu enggak di dunia ini ada satu pertanyaan yang belum ada jawabannya?"
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐑𝐎𝐖𝐍𝐄𝐃 𝐈𝐍 𝐓𝐇𝐎𝐒𝐄 𝐃𝐀𝐘𝐒
Romance⭐ Follow sebelum membaca ⭐ Setelah terlibat kasus besar yang menghancurkan kariernya sebagai aktor dan penyanyi, Ihatra Kama melarikan diri ke sebuah pulau kecil di wilayah selatan Indonesia untuk memulai hidup baru. Setidaknya, begitulah yang semu...