Matahari sangat terik, suasana panas, membuat sebagian besar orang mencari sesuatu yang dingin untuk diminum. Dijam istirahat kedua, anak-anak ke kantin mencari makanan atau sekadar bersua dengan teman-temannya saling melepas penat dengan obrolan yang seru melebihi ilmu yang didapat dari guru. Bai Xinyu meletakkan kepalanya di meja sambil memainkan bulpoinnya dengan asal. Ia tidak ingin keluar seperti teman-temannya. Ia duduk di kelas sampai masuk jam pelajaran berikutnya.
"Lemes banget kaya jelly baru mateng," celetuk Quchuwen.
Bai hanya melirik dan kembali ke posisi semula.
"Nih, gw beliin minum," ucap Chuwen sambil menaruh minuman yang berembun.
Bai tersenyum dan mengangkat kepalanya, "Thanks. Tumben lu nggak mojok ma Shuqi?
"Emang sekolah tempat pacaran," seloroh Chuwen dengan polos.
Bai hanya geleng-geleng kepala, "Buset dah. Murni sekali ucapanmu."
Chuwen ketawa saat mendengar respon Bxy.
"Lu tahu nggak ada berita besar pekan ini, kelas sebelah" tanya Chuwen.
Bai hanya menggelengkan kepala. Chuwen lalu mulai cerita sesuai yang ia dengar. Ada pasangan yang melakukan hal yang membuat pihak sekolah cukup marah, mereka akhirnya membuat keputusan untuk putus dan tidak saling berinteraksi satu sama lain jika ingin masih sekolah di sana. Akhirnya mereka menyetujuinya.
Bai hanya mendengarkan namun tidak terlalu menyimak cerita tersebut. Baginya tidak ada yang lebih menarik dari Zhou Shiyu. Dia adalah tipe idealnya dan impiannya namun ia belum dapat meraihnya hanya bisa bersembunyi di balik pertemanan.
Bel masuk berbunyi, murid-murid mulai masuk ke kelas. Ketua kelas membawa lembaran lalu duduk di dekat meja guru. Ia mengumumkan kalau guru tidak bisa masuk dan ada tugas yang harus diselesaikan dan dikumpulkan.
Mereka mulai berkumpul dengan circle anak pintar. Ada anak pintar yang mengizinkan untuk diconteki namun ada yang straight sama sekali tidak boleh diconteki. Bai xinyu melihat ke arah Zhouzhou yang sedang tertawa dan bercanda dengan teman sebangkunya. Ia benar-benar terpesona dengan parasnya dan kelucuannya Zhouzhou. Tetapi sekali lagi lamunannya dirusak oleh kedatangan Chuwen yang ingin menyontek pekerjaannya. Mereka mengerjakan sampai selesai sampai jam pulang sekolah.