Sekolah sudah kembali seperti semula saat liburan telah usai dan semua hiruk pikuk di dalamnya kembali menyelami aktivitas pembelajaran anak sekolah. Persiapan pertandingan basket semakin dekat, anak-anak semakin keras berlatih. Setelah sekolah masuk, bangku penonton saat mereka latihan tidak pernah kosong. Ada saja anak-anak yang menonton. Entah melihat kemampuan dalam bermain atau sekedar memgagumi seseorang.
Huxiaohui datang ke tempat latihan dan memberikan semangat ke Bai Xinyu. Dia hampir kenal dan akrab dengan swmua anggota tim namun paling akrab dengan Bai Xinyu dan semua orang tahu. Selesai latihan, Bai Xinyu mendekat ke Huxiaohui.
"Hah, capainya..." keluhnya.
Hxh mengambil minum dan memberikannya ke Bai Xinyu.
"Gw baru tahu kalau lu bisa main basket," tanyanya.
"Pas SMP sering main ma Xuchuwen," jawabnya.
Hxh mengelap keringat yang mengalir di wajah Bxy. Hal ini baginya perlakuan yang biasa.
"Tandingnya kapan?"
"Minggu besok"
Hxh membuka minumannya namun susah, Bxy dengan sigap membantu membukakan.
"Bai, lu udah denger kalau Jiang Shuting ma Hanjiale putus?"
"Apa, putus? Ko bisa?"
"Heem, gw juga baru denger. Tapi mereka baik-baik putusnya dan hubungannya baik-baik saja"
"Katanya alasannya apa?"
"Lu"
"Maksudnya???"
"Hanjiale sering salah manggil Jst dengan nama lu, Bai"
"Ko bisa? Kita kan nggak mirip?"
"Hadeh... Tau ah..."
"Xiaohui..."
"Hmmm?"
"Kayaknya baju lu kekecilan banget. Emang Liu Shuxian nggak protes?"
"Emmm, protes tapi biarinlah."
"Coba berbalik, gw benerin bagian belakang. Dasar anak nakal...."
Huxiaohui berdiri di depan Bxy dan berbalik agar Bxy mudah membantu membenarkan pakaiannya.
""Uhukkk....uhuukkkk"
"Lu lagi batuk?" tanya Bxy.
"Dikit, nggak terlalu parah"
"Pakai masker gih.."
"Nggak bawa"
Bxy geleng-geleng kepala. Tanpa aba-aba Bxy mencari masker yang tersisa di tasnya lalu memasangkannya.
"Jangan dilepas!" peringat Bxy.
Mereka berdua akhirnya keluar dari lapangan. Di jalan ketemu Sushanshan
"Bai, temenin aku beli minuman ya.." ajak Sushanshan.
"Hmmm... Gimana kalau ma Hxh aja?" jawab Bxy.
"Gw ada janjian ma Liushuxian..." tolak Hxh.
Akhirnya Bxy menyetujuinya, ia pergi ke kantin dan digandeng Sushanshan. Kebetulan ia juga agak lapar.
***
Zhuyixin mendapatkan beberapa foto yang dikirm dari seseorang yang tidak dikenal. Ia langsung berubah ekspresi saat melihatnya. Linzhi yang berada di sana menjadi sasaran Zhuyixin. Ia marah-marah tanpa menceritakan kepada Linzhi apa yang membuatnya kesal. Ia hanya ingin bertemu Bxy dan minta penjelasannya.
"Napa, Zhuyixin?"
Mendengus kesal, "Nggak papa,' jawab Zhuyixin. "Lu liat Bai Xinyu?"
Linzhi geleng-geleng kepala, "Kalau lu aja nggak tahu apalagi gw."
Mereka akhirnya memutuskan pulang ke rumah. Sampai di rumah Zhuyixin menchat Bxy tapi tidak dibalas, akhirnya dia menelponnya.
"Halo, Bao" ucap Bxy dari telepon.
"Di mana?"
"Rumah"
"Sama siapa?"
"Biasa"
"Biasa yang mana?"
"Maksudnya? Xuchuwen lah"
"Besok kita bicara berdua, abis ini nggak usah ngubungi aku lagi"
Cekrek
Baibai diam dan menggerakkan matanya ke kanan dan kekiri. Xuchuwen yang sedikit mendengar bertanya cerita lengkapny.
"Ada apa?"
"Zhuyixin tiba-tiba tanya di mana, sama siapa, besok pengin ketemu dan sekarang jangan diganggu"
Xuchuwen menepuk bahu kiri Bai Xinyu.
"Siap-siap, mental kita diuji kalau cewek dah gitu. Pasti lu nglakuin salah yang fatal"
Bai Xinyu mengingat kembali namun ia tetap tidak merasa ada hal salah yang ia lakukan.
"Nggak ada deh, kita cuma sekolah, latihan basket, pulang"
"Ada tanggal yang lu nggak inget?"
"Nggak ada, bukan ultahnya atau tanggal jadi. Gw gimana ini?"
"Dari pada lu nggak bisa tidur nanti malam mending lu ke rumahnya, ajak dia pergi dan ngobrol "
"Tapi dia nggak mau diganggu"
"Bahasanya cewek biasa dibalik, jangan kaget"
Setelah mendengar saran dari Xuchuwen akhirnya Baibai memutuskan untuk ke rumahnya. Xuchuwen di rumah Baibai karena ia ingin main game terbaru dulu.
Bxy ke rumah Zhuyixin dengan membawa makanan. Saat sampai rumah, ia lama sekali keluar.
"Ngapain ke rumah?"
"Aku pengin ketemu kaya kamu pas telepon"
"Besokkan"
"Eh, mumpung sela aja"
"Jadi kamu nemuin aku kalau sela?"
"Nggak gitu. Zhuyixin aku minta maaf sama kesalahan yang kulakuin"
"Emang apa?"
"Eh...." tidak bisa menjawab.
"Nggak tahu kan? Kamu pukang aja, aku mau istirahat."
Baibai menahan tangan Zyn yang akan masuk lagi ke dalam rumah.
"Please, kita selesein sekarang masalah yang ada"
Zhuyixin akhirnya luluh, ia pun memberikan foto-foto kepada Baibai di galeri HP-nya.
Bai Xinyu menelan ludah setiap kali melihat fotonya.
"Ini nggak seperti yang kamu liat"
"Ini foto palsu?"
"Bukan tapi sudut pandangnya yang beda"
"Jadi ini asli?"
Baibai menganggukkan kepala. Zhuyixin siap-siap menghujani banyak pertanyaan kepada Baibai dan Baibai sendiri harus menyiapkan jawaban yang bener-bener masuk akal, bukan memperumit masalah.