Yeshuqi mendatangi kelas Xuchuwen untuk saat pulang sekolah. Ia mendekat dan duduk di depan tempat duduk Chuwen dan Bai Xinyu.
"Sayang nanti anterin aku nyari baju ya," ucap Shuqi ke Chuwen.
"Iya...iya....," jawabnya sambil memasukkan buku-bukunya ke tas.
"Bai," panggil Shuqi.
"Hmmm"
"Kamu lagi ngedeketin Zhuyixin?" tanya Shuqi ke Bxy.
"Kenapa?" jawabnya dengan muka datar.
"Aku sih dukung saja, tapi kamu siap dengan konsekuensinya? Aku nggak mau temenku buat mainan hts'an kamu," terang Shuqi.
Xuchuwen langsung tertawa puas mendengarkan ucapan Shuqi.
"Siapa yang HTS an?" elak Bxy.
"Mau dihitung nih, anak yang jadi korbanmu?"
Bai Xinyu menelan ludahnya ia tidak berani lagi melanjutkan perkataannya.
"Gw sebagai teman sih dukung-dukung saja tapi jangan buat mainan, dia udah terlalu menderita gara-gara insiden sebelumnya. Sekarang dia juga masih trauma," ucap Shuqi.
Xuchuwen selesai berberes, ketiganya lalu keluar bersama. Namun Shuqi baru inget kalau ada barangnya yang ketinggalan di kelas. Mereka pun mampir kelas Shuqi dahulu. Saat masuk ke sana ternyata ada Zhuyixin. Bai Xinyu tersenyum cerah.
"Nyengir tuh anak," ucap Chuwen ke Shuqi. Shuqi hanya tersenyum melihat Bxy yg melihat Zyn.
Bai Xinyu tidak perlu waktu lama untuk mendekat dan menyapa.
"Belum pulang, Zhu?"
"Bentar lagi"
"Oh, hmmm .... Boleh minta nomor kamu?" ucap Bxy hati-hati.
Zhuyixin menatap dengan tatapan yang tidak dapat didefinisikan, ia merasa curiga, campur nggak enak, campur ada rasa bahwa mungkin dia orang baik.
"Bai Xinyu anaknya baik cuma memang terlalu friendly sama orang-orang, people pleasure banget..." ucap Shuqi.
"Dia paling enak disuruh-suruh, lumayan Zhu," tambah Chuwen dengan candaan.
Zhuyixin akhirnya memberikan nomornya, Bxy sangat senang. Lalu mereka bertiga akhirnya keluar saat Shuqi sudah mengambil barangnya.
Sepanjang perjalanan, Bxy senyum-senyum sendiri. Ia tidak sabar untuk chatingan dengan Zyn nanti.
***
Saat makan di kantin, Bxy semeja dengan Hxh, Zhouzhou, dan Wang Yi. Mereka sudah seperti double date. Hxh tidak suka beberapa sayuran di makanannya, ia biasanya akan memilih dan menyuapinya langsung ke Bxy. Hal itu menjadi pemandangan biasa di kelas B. Wang Yi terlalu cuek dan yang ia perhatikan hanya Zhoubao nya saja.
Zhuyixin dan Linzhi duduk dekat dengan mereka namun tidak disadari Bai Xinyu. Ia tetap menerima suapan Hxh dan mengobrol berempat. Ia juga dengan sigap mengambilkan minum atau tisu saat Hxh membutuhkannya. Hal itu dilihat oleh Linzhi dan Zhuyixin. Zhuzhu merasa sedikit risih melihat Bxy, apalagi ia melihat bersama temannya yang juga tahu bagaimana Bxy mendekati Zyn.
"Bai Xinyu, kamu ninggalin aku!" teriak Hjl mendatangi mejanya.
Bxy lalu menoleh ke sumber suara dan ia baru tahu kalau di sampingnya ada Zhuyixin sedari tadi. Ia tersenyum ke Zyn tetapi tidak mendapatkan balasan.
"Bai, kenapa tadi aku ditinggalin?"
"Tadi kamu masih ngerjain tugas, Zhouzhou ngajakin kita yaudah langsung caps," terang Bxy.
"Tega kalian ya," keluh Hjl.
Selesai makan, mereka berlima pergi. Hxh dengan biasa menggandeng lengan Bxy sampai ke kelas. Walaupun merasa tidak enak karena ada Zhuyixin tetapi ia tidak bisa menepis hal biasa yang temannya biasa lakukan itu.
Sampai kelas Bai Xinyu langsung memberikan pesan ke Zhuyixin bahwa ia ingin diajari menggambar di jam istirahat kedua. Namun Zhuyixin tidak menjawab pesan karena masih merasa kesal dengannya.