Part 8

142 14 3
                                    

Saat semua sudah senggang, Zhou Shiyu mengajak Hjl untuk ngobrol. Dia semakin paham hal yang harus ia luruskan agar teman-teman kelasnya tidak terpecah belah.

"Hanjiale, kita semua udah temenan akrab dan saling support satu sama lain. Aku harap hubungan ini terus berlanjut lama"

Hanjiale masih duduk diam menerka arah pembicaraan Zhou Shiyu.

"Bai Xinyu itu anak ajaib di kelas kita yang bersedia jadi apapun buat kita. Dia suka bantu kita semua tanpa mengeluh. Tapi kadang kita kurang perhatian terhadap apa yang dia sukai. Kita sama-sama tahu bahwa sekarang dia punya orang spesial di hatinya. Dia menyukainya dengan tulus tanpa melihat bagaimana masa lalunya. Yang saya tahu, Zhuyixin juga anak yang baik hanya dia pernah berbuat salah di masa lalu namun pasti ia jadikan itu sebagai pembelajaran hidupnya."

"Jadi kamu setuju kalau Bxy dengan Zhuyixin?" tanya Hjl.

"Aku dukung, Bxy juga bukan orang sembarangan yang suka sama seseorang. Dia anak baik pasti dapat yang baik juga"

"Tapi Zhuyixin punya reputasi jelek, Bxy pasti terpengaruh hal kurang baik olehnya"

"Itu masa lalu Hjl. Kita percayakan pada mereka hubungan mereka sendiri. "

"Tapi aku nggak rela Bxy dapat pengaruh buruk"

"Hjl, jujur sama aku. Kamu cemburu ma Zhuyixin?"

"Aku cuma pengin terbaik buat temen kita"

"Yang tau terbaik Bxy sendiri. Kita semua dapat membaca kalau kamu ada rasa dengan Bxy, keliatan dari sorot matamu kalau ada Bxy"

Hanjiale terdiam, ia memang menyangkal pada dirinya sendiri namun apa yang dikatakan Zhouzhou sebenarnya isi hati terdalamnya.

"Kita dukung saja Bxy, biar dia menikmati perasaannya. Dan jangan ganggu Zhuyixin juga. Kemungkinan Bxy tidak tahu apa yang kamu perbuat, kalau tahu pasti Bxy akan ngamuk dan ada perang dingin. Zhuyixin cukup dewasa dengan ia tidak mengatakan kepada Bxy. Jadi mari kita dukung saja hubungan mereka."

Saat pembicaraan mereka selesai, Wang Yi datang dengan teman kelasnya Jiang Shuting, Jst.

Wang Yi segera lari dan memeluk Zhouzhou saat melihatnya sedang duduk. Jst cuma bisa geleng-geleng kepala melihat kebucinan temannya.

"Oyo...udah makan?" tanya Zhouzhou.

"Heem, aku ke sini sama Jst. Kenalin Hanjiale ini Jst" ucap Wang Yi.

Keduanya saling berjabat tangan. Jst tersenyum saat pertama mereka berkenalan. Ia mulai ngobrol dengan Hanjiale daripada jadi nyamuk untuk kedua pasangan bucin. Ia memberanikan diri meminta nomor WeChatnya.

"Liat tuh," ucap Zhou Shiyu pada Wang Yi sambil menunjuk ke arah Jst dan Hjl.

Wang Yi hanya tersenyum.

"Jst kayaknya ada rasa ma Hjl," ujar Zhou Shiyu.

"Biasa Jst. Di kelas juga suka nyosorin teman-teman," jawab Wang Yi.

Zhou Shiyu memasang muka bete nya. Pacarnya ini tidak bisa sedikit mendukung pendapatnya. Ucapannya terlalu jujur, dingin, dan biasa saja.

"Kamu juga pernah dicium Jst?" ucap Zhouzhou masih sedikit kesal.

"Enggalah, berani dia nyosor ke aku langsung ta tonjok" jawab Wang Yi.

Setelah hampir satu jam di sana akhirnya Wang Yi mengajak Jst kembali ke campnya. Zhouzhou dan Hjl kembali untuk siap-siap bersih diri.

Di tempat lain, Chenke serang duduk bersama Zhuyixin. Mengobrol sambil memperhatikan Xuchuwen, Bxy, Ye Shuqi, dan linZhi sedang drilling makanan. Mereka sangat antusias dalam memasak. Xuchuwen dan Ye Shuqi selalu memperlihatkan kemesraan mereka itu membuat Linzhi dan Bxy gerah dan kedal. Sesekali Bxy menengok ke arah Zhuyixin dan curi-curi pandang, hal itu di sadari Zyn dan Chenke.

After We MetWhere stories live. Discover now