Di suasana pagi yang sangat cerah, dan indah. Tania bangun dari tidurnya, dan bersiap-siap untuk bergegas pergi berangkat ke kantor tempat ia bekerja. Setelah selesai memilih outfit, Dan make up. Lalu ia turun menyusuri anak tangga ke lantai bawah untuk mengambil bekal yang sudah di siapkan oleh mamanya terlebih dahulu.
Kali ini ia di buatkan bekal dengan isian nasi, tumis toge dan tahu, ikan bandeng presto goreng, nugget isi 6 biji, dan juga sambel. Serta tak lupa di selipkan oleh sang mama susu Greenfield putih kesukaannya, dan buah-buahan segar untuk pencuci mulut. Bekal pun sudah berada di tangan kemudian ia berpamitan kepada kedua orang tuanya.
"Mah, pah, Tania izin berangkat kerja dulu ya. Minta do'a dan restunya mudah-mudahan hari ini segala kerjaan, dan urusan kantor Tania selalu di permudah, dan di lancarkan." Ucapnya sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
"Iya sayang, do'a dan restu mama selalu menyertai kamu cantik. Sukses selalu ya nak aamiin." Sambil mengelus rambut sang anak
"Sehat-sehat ya anak Sholehanya papa dan mama. Jangan lupa kalo udah sampai tempat kerja kabarin ya" ucapnya sambil mencium kening anak sulungnya
Seketika adiknya yang baru saja kelar dari sarapan, buru-buru langsung mengejar sang kakak. Tak lupa ia berpamitan pada kedua orang tuanya yang masih duduk di meja makan "Pah, mah, berangkat... Do'ain zayed ya biar dilancarkan kuliahnya, Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsallam..." Ucap kedua orang tuanya sambil geleng-geleng kepala heran dengan kedua kakak beradik itu.
"Zay! Kamu habiskan dulu itu makanannya yang masih di mulut. Nanti takut kamu tersedak nak!" Teriak sang mama
Sedangkan di dalam mobil raize berwarna putih, Tania sudah menunggu adik laki-lakinya sambil membunyikan klaksonnya berkali-kali *tin...tin...tin...*
Pintu mobil dari kursi penumpang terbuka "Weits, sabar mba bro! Alon-alon wae asal klakson." Menutup kembali pintu mobilnya
"Klakon dodol, bukan klakson! Bercanda kamu gering dek!" Ucap sang kakak sambil mengacak rambut adiknya.
"Garing bukan gering kali." Balasnya. Kemudian mobil yang di tumpangi oleh keduanya berjalan meninggalkan pekarangan rumah mereka.
Ceritanya kurang lebih gini ya rumah orang tua Tania.
Namanya Zayed Faris Wicaksono, seorang mahasiswa kuliahnya masih semester 2. Punya otak yang encer sama seperti sang kakak, namun minusnya suka ngupil, selalu jahil pada sang kakak, hobinya main futsal, dan meminta uang kakaknya. Statusnya masih jomblo (bukan karena gak laku, tapi emang ia belum mau aja buat pacaran) yang naksir mah di kampusnya banyak. Mageran kalo diajak nongkrong, kalo di rumah mainnya sama si Moli anabul kesayangannya. Keluar rumah kalo ada urusan mendesak, atau kerjain tugas kampus kelompok baru gerak cepat.
Setelah 15 menit perjalanan dari rumah menuju tempat kuliah adiknya, Tania melanjutkan perjalanannya menuju tempat dimana ia bekerja.
Titania Shabika Marwah merupakan primadona di tempat ia bekerja. Wajahnya yang masyaallah cantik, giginya yang bersih namun sedikit gingsul, kulitnya yang mulus dan putih seperti bihun di smooting, postur tubuhnya langsing aduhai, bulu matanya yang sangat tebal dan lentik, plus rambut panjangnya warna coklat alami yang halus bergelombang.
Primadona kantor yang satu ini selain good looking, ia juga good attitude. Otaknya yang cerdas, dan encer sangat bisa di andalkan oleh bosnya dalam hal pekerjaan.
Seluruh divisi di kantornya hampir tidak ada yang tidak kenal dengan gadis itu. Paras cantiknya bak zuper model internasional, sifat humble, Dan humorisnya membuat dirinya banyak di kagumi dan di senangi banyak orang di sekitarnya. Di tempat ia bekerja, gadis itu menjabat sebagai sekretaris dari CEO muda yang bernama Salman Karl Cahyadi Nahyan.
Perusahaannya bergerak di bidang mode yang sudah sangat terkemuka di Indonesia, bahkan sampai ke eropa. Gadis itu sangat menyukai pekerjaannya, ia sangat menikmati, mensyukuri jabatannya sekarang. Bahkan walaupun terkadang sifat bosnya terkenal dengan sangat dingin, tapi sebenarnya pria itu mempunyai hati yang baik, dan penyayang.
Pekerjaannya yang ia jalani selama 4 tahun sebagai sekretaris bisa dibilang sangat lancar, dan hampir tak ada halangan dalam ia bertugas. Bahkan ia jarang sekali di tegur atau kena omel oleh bosnya. Bonus yang ia terima juga lumayan, walaupun hanya 2 digit yang penting bisa buat di tabung masuk rekeningnya.
TBC❤️❤️❤️
Terimakasih buat yang telah membaca.
Jangan lupa untuk vote and commentnya ya🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Tania Istri Sang CEO
Romance{Izin minta follow dulu sebelum di baca. Karena follow itu gratis}🙏🙏🙏🫶{Jangan lupa tinggalkan tanda bintang dan komennya. Biar makin semangat}. Kisahnya ini kita mulai dengan Bismillahirrahmanirrahim ya readers... Karena insyaallah ini adalah ka...