Bab 11

422 9 0
                                    

Secara terpaksa Tania harus kembali ke mejanya. Tania sudah memutuskan, kalo sampai Salman berbuat hal yang seenaknya lagi kepadanya, maka dia akan segera pergi dengan cepat dari ruangan itu.

Tania baru saja hendak melangkahkan kakinya keluar dari toilet, namun Tiba-tiba tangannya di tarik dengan kuat oleh Salman dan langsung membawanya ke suatu tempat yang berada di lantai paling atas perusahaan. Dimana tempat helicopter pribadi Salman mendarat di tempat itu.

"Bos! Lepasin!" Rengek Tania pada Salman.

"Ssstt diam lah. Aku ingin tunjukan sesuatu padamu nona Tania!" Menarik pinggang wanita itu.

"Ku mohon jangan melakukan hal aneh padaku bos, aku masih mau hidup." Pintanya sambil memohon

"Kau pikir aku akan melempar kamu dari atas gedung ini?"

"Aku masih waras Tania, dan aku cuman mau memperlihatkan sesuatu padamu." Salman sambil memberikan map coklat pada Tania.

"A-apa ini?" Tanya dengan nada bingung.

"Naik lah dulu, nanti baru kau buka setelah di dalam helicopter ini." Salman menggenggam erat Tania.

Kini keduanya telah berada di dalam helicopter milik Salman. Mereka melihat pemandangan dari helicopter yang akan menuju ke Bali.

Dengan sangat hati-hati Tania membuka map coklat yang di berikan oleh Salman padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan sangat hati-hati Tania membuka map coklat yang di berikan oleh Salman padanya. Tania melihat photo dirinya bersama dengan Harvey, mulai dari makan malam bersama. Di jemput oleh Harvey, serta kejadian saat tadi ketika dirinya di bantu oleh Harvey melepaskan safety belt dan nyaris saja berciuman dengan pria itu.

"What? Apakah kau gila? Kau menyuruh orang untuk memata-mataiku?" Teriak Tania dengan kesal.

"Hhemmm! Semua ku lakukan untuk kebaikan kita." Tegasnya dengan dingin

"Kita? Hah!? Harus banget kamu melakukan hal ini padaku? Hidupku adalah privasiku." Kesal Tania

"Tidak Tania! Karena kamu sebentar lagi akan menjadi istriku, maka hidupmu adalah hidupku. Hidupku adalah hidupmu. Privasiku adalah privasimu, privasimu adalah privasiku juga."

"Aku harus tahu bagaimana kelakuanmu di luar sana, dan apa saja yang kau lakukan selama tidak berada di dekat aku." Tambahnya.

Tania kaget mendengar perkataan Salman. "Istri? Maksudnya? Ki-kita?" Ucapnya bingung.

"Iya, aku akan mempersunting kamu Tania dalam waktu dekat. Ku mohon jangan lakukan hal aneh yang dapat merusak citra dan image ku serta nama perusahaan."

"Omong kosong macam apa kali ini Salman! Apa kau sudah gila?"

"Memang! Memang aku sudah tergila-gila olehmu."

Tania Istri Sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang