~Sebelumnya~
Telpon berdering, Salman langsung segera menjawab panggilan itu.
"Halo, kenapa mi?"
"Kamu dimana? Jemput mami, dan papi di bandara sekarang."
"Ta-tapi mi, Salman baru aja kelar meeting."
"Sekarang!"
Pria itu dengan sangat terburu-buru segera meninggalkan ballroom hotel.
♪♪♪♪♪♪♪
Salman duduk sambil menyilangkan kakinya, sambil menikmati kopi yang ada di tangannya. Pria itu sedang merindukan Tania, sedang apa gadis itu, apa dia merasakan hal yang sama dengan nya? Andai saja setelah meeting tadi dia langsung bergegas balik ke perusahaan, pasti ia sudah melepaskan rindunya bersama gadis itu. Takdir berkata lain, dia harus bergegas ke bandara bukan ke perusahaannya.
"Permisi tuan muda. Tuan papi bersama madam mami sudah menunggu tuan muda di bawah." Ucap salah satu pekerja di mansion nya.
Salaman beranjak, dan berjalan menuju lift yang ada di rumahnya. Pintu lift terbuka, Salman langsung duduk di ruang keluarga.
"Bagaimana perkembangan perusahaan saat ini?"
"Baik, seperti biasanya."
"Acara peluncuran produk kemarin, apakah berjalan lancar?"
"Sangat lancar, papi."
Melihat rawut wajah salman sepertinya ia telah menjalankan hari yang sangat panjang, dan lelah.
"Mami dengar dari eby, kalo kemarin kamu bawa Tania ke sini?" Kepo maminya.
"Hemm... Hanya mampir untuk main saja" Jawabnya datar
"Sayang, kamu tau kan... Semua anak temen mami, udah pada married. Trus kamu kap---" ucapannya terpotong
"Tania. Aku akan segera melamar Tania." Tegasnya "mami gak perlu bersusah payah mencarikan aku jodoh, karena jodohku sudah ada." Tambahnya.
Eby yang mendengar itu langsung bersorak gembira.
"Akhirnya do'aku terkabulkan. Bang? Ini beneran kan, Abang mau serius sama kak Tania?" Eby memastikan.
"Hhemmm" singkatnya.
"Cocok! Mami sangat setuju." Ucapnya "apa lagi keluarganya sudah menyelamatkan nyawa eby. Mami berharap bisa segera bertemu dengan calon besan." Tambahnya bahagia
"Jadi, kapan rencana kamu akan melamar gadis itu?" Tanya papi mode serius
"Segera. Karena kemungkinan orang tuanya juga sangat sibuk" jawabnya
"Kalo mami boleh tau, kedua orang tua Tania kesibukannya apa?"
"Papanya kapten laut, sedangkan ibunya pemilik minimarket Tanza Mart." Jelasnya.
"Tanza Mart?" Maminya shock.
"Tanza Mart, yang cabangnya lumayan banyak itu kan?" Tambahnya
"Iya mi, iya." Jawab eby.
Sedangkan papi Salman, hanya santai menikmati acara televisi sambil mendengarkan percakapan istri dan anak-anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tania Istri Sang CEO
Romance{Izin minta follow dulu sebelum di baca. Karena follow itu gratis}🙏🙏🙏🫶{Jangan lupa tinggalkan tanda bintang dan komennya. Biar makin semangat}. Kisahnya ini kita mulai dengan Bismillahirrahmanirrahim ya readers... Karena insyaallah ini adalah ka...