Bab 17

878 9 0
                                    

Salman melirik arlojinya dengan lama. Pria itu turun duluan tanpa membukakan pintu kemudi yang ditempati oleh Tania, Salman mengalah dan menghela nafasnya dengan kasar. Segera ia kembali ke mobilnya membukakan pintu untuk Tania yang sedang badmood.

"Ayo turun, kenapa hanya diam?" Ucap Salman.

"Hmmm tunggu sebentar." Singkat Tania

*Dasar gak ada romantisnya.* Batinnya.

"Perlu aku gendong, kalo kamu lama seperti ini."

Tania memandang Salman dengan lama "bowleh, coba aja kalo kamu kuat." Dengan nada bercandanya.

"Okay. Udah berani nantangin aku ya sekarang!" Salman dengan segera mengangkat Tania dengan entengnya, Tania hanya menahan malu mengumpat di balik dada Salman yang bidang. "Turunkan aku, please aku sangat malu menjadi pusat perhatian banyak orang." Bisiknya memohon

"Terlambat! Kau yang memintaku untuk melakukannya. Sehabis dari makan siang kita langsung ke apart aku?" Dengan nada menggoda.

**Gila! Kau pikir aku ini perempuan macam apa! Belom halal secara agama mau main bawa-bawa ke apart aja.** Tania dengan nada ngegas.

"Kau selalu lebih dahulu menggodaku Tania." Kecup Salman pada kening Tania.

Makan siang pesanan mereka datang. Kali ini Salman yang memilih tempat makannya, karena takut kalo Tania akan membawanya ke tempat aneh lagi.

"Silahkan, tuan dan nona. Selamat menikmati hidangannya" Ucap sang pelayan

"Thanks." Singkat Salman. Sedangkan Tania melemparkan senyuman hangat sambil sedikit menganggukkan kepalanya.

"Ya! Sudah ku bilang jangan senyum sama pria selain aku. Apa kamu tidak paham?" Ucapannya sedikit membuat Tania kaget.

"Yang benar saja. Senyum pun gak boleh, hanya bersikap ramah padahal."

"Tentu tidak boleh. Kau tau? Senyuman kamu, semua yang ada di diri kamu itu adalah kepunyaanku. Jadi mulai detik ini jangan sesekali mencoba ramah kepada laki-laki mana pun selain aku calon suami kamu. Paham?" Posesifnya.

"Luar biasa pria ini. Yang benar saja! Sekarang mulai keluar posesifnya." Umpat Tania kecil.

"Kamu bicara apa?"

"Ah, tidak! Tidak! Tidak bicara apapun." Tania mengeles

Setelah keduanya kelar makan siang. Salman mengajak Tania ke toko pakaian branded, ia mulai memasuki satu persatu toko branded yang ada di mall tersebut. Tania suruh mencoba empat gaun yang di pilihkan oleh Salman. Setelah mencoba beberapa kali, pilihan keduanya jatuh pada gaun dress putih yang simple namun tetap terlihat elegant.

Sesampainya di kasir saat pria itu hendak membayar, Tania shock mendengar total harga gaun tersebut "li-lima puluh tujuh juta? Wah luar biasa yang benar saja!" Ucapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di kasir saat pria itu hendak membayar, Tania shock mendengar total harga gaun tersebut "li-lima puluh tujuh juta? Wah luar biasa yang benar saja!" Ucapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tania Istri Sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang