Bab 9

411 5 0
                                    

Seperti biasa waktunya jam makan siang telah tiba, keadaan kantin di perusahaan Nahyan Internasional Group selalu saja ramai. Sedangkan Tania, gadis cantik itu masih bergelut dengan pekerjaannya.

Tak lama suara pintu ruangannya terbuka, spontan Tania langsung menengok ke belakang.

"Tan, ayo! Ini udah waktunya makan siang. Kantin dulu yuk, istirahat sebentar nanti kan bisa di lanjut lagi?" Jihan berdiri di depan pintu ruangan Tania.

"Duluan aja deh Han, gua masih sibuk."

"Ayolah tan! Nanti Lo bisa sakit kalo telat makan. Yuk, eve sama Belinda udah duluan ngejaga tempat duduk." Pinta Jihan.

"Tanggung Han, beneran deh nanti gua nyusul. Masalahnya ini harus kelar setelah jam makan siang." Tania langsung membalikkan kembali tubuhnya ke arah layar monitornya.

"Tania, Tania kadang-kadang ya ente." Ucap Jihan "kalo gak, Lo mau nitip apaan? Nanti gua bawain kesini." Tambahnya pada Tania.

"Gak usah lah Han, takut merepotkan kamu."

"Woi lah, kaya sama siapa aja njir pake bilang merepotkan segala."

"Buru lo mau nitip apa, Tania?" Tambah Jihan.

"Nitip yogurt mix fruits, sama pretzel aja Han." Tania nengok kembali ke arah Jihan.

"Okay bestie kuuh!" Ucapnya sambil menutup kembali pintu ruangan Tania.

Beruntung Tania memiliki bestie yang baik, dan juga sangat perhatian padanya. Bersahabat dengan Jihan, Belinda, serta eve membuat dirinya penuh warna. Terlebih ketiganya benar-benar satu frekuensi dengannya.

Di ruangan kerjanya berasa sepi. Mengingat Salman yang sedari jam sepuluh pagi sampe sekarang belum juga kelihatan tahi hidungnya, tak seperti biasanya Tania merasa kesepian di ruangannya. Ia tak pernah merasa seperti ini, sesekali gadis itu menoleh ke arah meja kerja Salman yang tertata dengan begitu rapih dan bersih.

Tania hanya bisa tersenyum-senyum sendiri melihat meja kerja Salman, sambil mengingat kembali saat Salman menyuruh dirinya untuk menunggu dan duduk di dekatnya.

Tania hanya bisa tersenyum-senyum sendiri melihat meja kerja Salman, sambil mengingat kembali saat Salman menyuruh dirinya untuk menunggu dan duduk di dekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama pintu ruangan terbuka, Tania menengok dengan penuh harapan sambil tersenyum lebar. Namun tebakannya salah, ternyata Jihan bersama dengan Evelyn yang datang dan langsung masuk ke dalam.

"Ngapa lo? Cengas cenges aja. Cacingan lo tan?" Tanya Jihan.

"Umm, gua tau pasti lo mikirnya kita si kulkas empat pintu kan?" Tambah Evelyn.

Tania hanya tersipu malu "enggak lah hehehe" jawabnya.

"Belum balik dari meeting si bos? Lama amat tumben." Tanya Jihan.

"Entahlah, seperti yang kalian lihat kosong."

"Eh tan, dari gosip yang gua denger Lo sama si bos ada hubungan ya?" Tanya Evelyn.

Tania Istri Sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang