Bab 7

490 8 0
                                    

Tania tengah duduk di balkon rumah sambil melihat bintang-bintang. Sesekali Tania tersenyum, entah apa yang di pikirkan oleh gadis itu. Hanya saja hari ini dia merasa sangat bahagia, terdengar langkah kaki datang Tania langsung berbalik.

"Kak, besok berangkat bareng ya." Ucap Zayed

"Males." Singkatnya

"Pelit kamu. Nanti aku bilang mama nih" Ancamnya

"Bodo amat. Bilang lah sana! Nanti aku bilangin papa biar motor R5 nya di jual, supaya jadi cuan." Balas Tania "sayang gak pernah di pake tuh." Tambahnya

"Rese lo! Hhemmm." Sambil menarik hidung sang kakak. "Tadi pulang di anter siapa kak, mulus bener mobilnya." Tambahnya kepo.

"Mau tau ajah apa mau tau bangged?" Tania dengan mode ngeselin nya.

"Gak jadi pengen tau, gak usah di kasih tau! Gak asik banget jadi kakak." Kesalnya pada Tania.

Zayed pergi meninggalkan Tania di balkon sendiri. Tania melihat sang adik yang sedang ngambek hanya bisa ketawa, sesekali meledek sambil memanggilnya "zay, jadi mau tau gak?" "Zay" "Zayed."

Sedangkan Zayed anak laki itu tengah berada di dalam kamarnya. Ia menonton acara food vloger favoritnya, baru setengah tontonan perutnya tergoda dengan kenikmatan review dari vloger tersebut. "Salah emang nonton ginian jam malam, bikin laper lagi." Anak laki itu langsung segera mengganti acara televisinya menjadi tontonan netflix, Zayed memilih menonton film action.

"Wah, njir seru banget nih." Sambil beranjak mengambil beberapa Snack pada kulkas mini di dalam kamarnya.

Zayed seru sendiri menikmati tontonan yang ia putar. Tania langsung masuk ke dalam kamar sang adik tanpa mengetok pintu terlebih dahulu.

"Di suruh jemput mamah tuh di tempat ibu Surti. Katanya udah kelar pengajiannya." Tania sambil duduk di pinggiran kasur

"Tanggung, kakak aja sana. Kan sama aja."

"Orang kamu yang di suruh sama mamah, malah nyuruh balik." Memencet tombol off pada remote tv nya

"Ganggu aja, hhemmm..." Kesalnya "yaudah awas minggir, aku mau siap-siap dulu." Tambahnya.

"Perlu uang bensin gak?" Tawaran sang kakak.

"Gak usah kak, uang kakak aman kali ini." Balasnya

"Alhamdulillah, anak baik. Good lah" sambil mengusap usap rambut adiknya.

Zayed dan Tania berjalan keluar rumah, Tania menunggu Zayed menjalankan motornya dari pekarangan rumah.

"Hati-hati ya dek, gak usah ngebut-ngebut."

"Siap Bu bos." Ucapnya sambil menutup kaca helmet.

♪♪♪♪♪♪♪

Di tengah-tengah perjalanan pulang setelah menjemput mamahnya, Zayed melihat hal yang janggal tak jauh di depannya. Ada sebuah mobil mercedes-benz GLC coupe berwarna putih yang di cegat oleh sepeda motor di depannya, Zayed bersama sang mamah bukan tidak tahu menahu hal tersebut, keduanya ikutan panik dan mencari sesuatu yang ada di sekitarnya.

"Zay, hati-hati sayang. Mama tunggu di sini ya" ucap sang mamah yang khawatir dengan sang anak.

"Mamah tunggu disini, sekalian telpon polisi mah." Jawabnya.

Zayed mengambil balok yang lumayan kekar dan besar, Zayed berjalan perlahan mendekati kedua orang pria yang tengah menggoda seorang gadis cantik yang berada di dalam mobil tersebut. Dapat di lihat gadis itu ketakutan, gadis itu keluar dari dalam mobilnya. Kedua pria tersebut meminta dompet, beserta barang bawaan lainnya. Sedangkan pria yang satu memegang benda tajam yang bisa saja langsung menusuk gadis itu.

Tania Istri Sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang