Bab 8

424 7 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul enam tiga puluh lima menit. Tania masih berada di atas kasur empuk kesayangannya, matanya masih amat mengantuk. Hari ini adalah hari libur, gadis itu bisa berleha-leha seharian tanpa adanya tumpukan dokumen, printer, dan lainnya.

Tubuhnya masih berbalut dengan lingerie berbahan satin warna maroon, yang memperlihatkan punggung bagian belakangnya.

Tubuhnya masih berbalut dengan lingerie berbahan satin warna maroon, yang memperlihatkan punggung bagian belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tania mulai beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka terlebih dahulu sebelum keluar kamar. Setelah kelar mencuci muka, Tania keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Melihat menu makanan apa yang di sajikan pada pagi hari ini, meja makannya penuh dengan hidangan nikmat dan lezat. Ada ayam serundeng, perkedel, sambal kacang, rendang, mie goreng Jawa, sosis goreng, ikan goreng, tak lupa dengan kerupuk di toples.

Menu sarapan sudah siap, Tania langsung berlari menuju kamar tamu untuk melihat Shelby, memastikan apakah gadis itu sudah bangun atau belum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menu sarapan sudah siap, Tania langsung berlari menuju kamar tamu untuk melihat Shelby, memastikan apakah gadis itu sudah bangun atau belum. Setelah sampai di depan pintu kamar tamu, Tania mengetok pintu namun tak ada jawaban. Dia langsung membuka pintu dan melihat Shelby masih tertidur dengan pulasnya, Tania menutup kembali pintu kamar dengan hati-hati.

Sekitar jam empat pagi, kedua orang tuanya bersama dengan adiknya berpamitan untuk pergi ke Jawa timur. Mereka mengunjungi rumah Tante Divana yang tak lain kakak dari mama Mecca. Tania tidak ikut, karena harus menjaga eby sampai Salman datang dan menjemputnya pulang.

♪♪♪♪♪♪♪

Sepuluh menit lagi Salman akan sampai di rumah Tania. Sepanjang perjalanan menuju tempat tinggal keluarga Tania, ia memikirkan adiknya. Dirinya merasa sangat bersalah mengingat semalam banyak panggilan tak terjawab dari Shelby, khawatir kalo sampai terjadi apa-apa pada sang adik.

Salman sudah sampai di gerbang rumah Tania, penjaga gerbang bertanya dan langsung membukakan pintu gerbang yang di susul masuknya mobil Salman. Pria itu membunyikan klakson mobilnya sebagai salam sapa untuk kang kebon yang sedang bekerja. Salman memarkirkan mobilnya, kemudian mematikan mesin mobilnya, lalu keluar dan berjalan menuju pintu masuk rumah Tania.

Tania Istri Sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang