Thomas melihat sekelilingnya mencoba mencari penolong saat teman-temannya begitu khawatir akan kondisi Teetee. Namping, Kongjiro, Fristone, Gams sudah mulai menangis karena keadaan teman yang sudah seperti saudara bungsu bagi mereka akan menghilang. Saat mencari pertolongan, bukannya penolong yang ia dapatkan namun saat ia melihat ke atas gedung fakultas ibu Teetee (Yim) berdiri diatas pembatas atap beton seolah akan melompat
“sial!!” Thomas berlari secepat yang dia bisa, ia memasuki gedung fakultas itu bahkan sampai menabrak beberapa mahasiswa yang menghalangi jalannya, kalau ibu Teetee nekat melompat bunuh diri maka Teetee sudah pasti juga akan lenyap dari dunia ini karena tidak sempat untuk dilahirkan, bagaimanapun dia dan Teetee sudah layaknya saudara sedari mereka lahir karena ibu mereka adalah sahabat baik, bagaimana bisa ia kehilangannya.
Jantungnya berdegup kencang, rasa takut kehilangannya lebih besar hingga membuat pandangannya mengabur karena air mata yang tergenang saat ia berlari menaiki anak tangga, ia tak bisa menunggu lift yang begitu lambat baginya
‘tolong….tolong jangan melompat, dia adikku yang berharga’ batin Thomas terus berdoa, namun saat ia berlari menaiki tangga lantai paling atas, tiba-tiba saja Tutor mendahulinya. Pria yang lebih dewasa darinya itu bahkan mampu melangkahi beberapa anak tangga saking cepatnya ia berlari hingga lebih cepat mendahuluinya.
Tutor menyambar tangan Yim dengan cepat ketika Yim hampir melompat kebawah, ia menarik Yim kearahnya dan memeluknya erat, hampir saja, lambat sedetik saja maka ia akan kehilangan orang yang paling berharga dalam hidupnya. Thomas lega saat ia berdiri didepan pintu dan melihat Yim berhasil diselamatkan
“Apa-apaan!!!” Tutor memegang kedua pipi Yim dengan kedua telapak tangannya, ini pertama kalinya tanpa sengaja membentak Yim. Dia begitu takut akan tingkah konyol Yim tadi, namun saat ia memperhatikan wajah cantik itu, ia nampak bingung karena wajah Yim sangat pucat, matanya sembab karena terlalu lama menangis, sorot matanya begitu putus asa
“kenapa Yim, apa yang kau sembunyikan dariku? Dua hari ini kau menghindariku, tidak mengangkat telpon atau membalas pesanku, apa yang terjadi?” Tanya Tutor. Bukannya menjawab, Yim malah menyerahkan surat keterangan dokter yang sudah nampak kusut, Tutor sangat terkejut saat membacanya dan melihat kekasihnya dinyatakan positif hamil
“aku tidak memeprcayai testpek dan langsung kedokter, lalu ayahku menemukan surat keterangan itu” jelas Yim dengan air mata mengalir dikedua pipinya mengingat orang tuanya memaki-makinya hingga mengusirnya, sampai ia tak tau harus berbuat apa lagi, dia terlalu takut. Ia takut karena seakrang keluarganya membuangnya dan menganggapnya aib, dan ia lebih takut semisalnya Tutor akan meninggalkannya karena sudah seperti ini.
Thomas yang bersembunyi dibalik pintu mendengar hal itu, dahinya menegerut, setaunya Teetee lahir saat usianya sudah satu tahun, itu berarti harusnya ibu Teetee hamil tahun depan
‘apa Teetee punya kakak yang seusia denganku?’ batin Thomas, karena ia bingung maka ia mundur sementara waktu dan kembali kearah teman-temannya, lagian ibu Teetee akan aman bersama Tutor
KAMU SEDANG MEMBACA
Child From The Future
FanfictionBoysLove, Yaoi. NetJames, TutorYim, MaxNat, ZeeNunew, Thomas, Kong, Teetee, Keng, Namping. Rate T+ , Rate T+ Summary : Kongjiro, Namping, Keng, Teetee, Gems, Fristone, Thomas, Latte, dan Tle entah bagaimana terlempar ke masa lalu dan bertemu dengan...