9 | Batas Tabah

73 11 15
                                    

PAGI ini suasana rumah sakit sedikit berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAGI ini suasana rumah sakit sedikit berbeda. Ada kesibukan yang telah berlangsung sejak petang kemarin. Bahkan saat matahari baru saja terbit, semua orang kembali melanjutkan tugas mereka yang tersisa.

Lalu lalang para suster nampak ramai di seluruh koridor. Tumpukan kardus yang ditenteng sendiri, sampai dengan gotong royong memindahkan tandu— semua orang tanpa terkecuali memiliki kesibukannya masing-masing.

Termasuk Ody, ia juga mendapat kesibukan yang sama. Memindahkan peralatan medis dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Mengitari rumah sakit dari lantai paling dasar sampai dengan lantai teratas. Tanpa terkecuali.

Kesibukan yang berputar tanpa henti, dua hari berlalu dalam sekejap kedipan mata. Tanpa Ody sadari, sudah dua hari ia dan Cortes tak bertemu lagi. Malam dimana Cortes menyatakan perasaan, adalah kali terakhir mereka bertatatap muka.

Tidak, sejatinya Cortes tetap datang ke rumah sakit setiap malam, hanya saja Ody tak menemui Cortes. Perempuan itu memilih untuk berada di kamar para suster dan enggan keluar.

Ody sendiri tak tau alasannya menghindari Cortes berdasarkan apa.

Ditengah gerak tangannya yang meletakkan beberapa selimut keatas dipan, Ody terjeda sejenak. Mendadak ia mengingit pelan bibir bawahnya saat ingatan tentang Cortes melintas kembali dalam benaknya.

Mengumpulkan setumpuk udara di rongga dadanya, Ody membuang napasnya perlahan. "Haruskah aku bertemu dengannya hari ini?" gumam Ody sendiri.

Baru saja ia teringat bahwa ia belum membalas pernyataan cinta Cortes, dan, ia telah membuat Cortes menunggu hingga dua hari tanpa kepastian.

Meskipun jauh yang Cortes tak akan pernah tau adalah, Ody telah memutuskan pilihannya sejak malam itu. Ia tak dapat membohongi perasaannya sendiri. Bahwasanya, Ody juga menyukai Cortes.

Hanya saja, Ody memerlukan sedikit waktu untuk menangguhkan hati. Ada begitu banyak pertimbangan yang ia pikirkan. Tentang permainan waktu yang akan menjadi tantangan utama mereka berdua.

Dua bulan sebelum peperangan bukan waktu yang lama, itu begitu singkat. Ody yakin tak akan banyak hari dimana ia dan Cortes dapat menghabiskan waktu selayaknya pasangan yang tengah kasmaran.

Namun, akankah dua bulan genap untuk benar-benar merayakan waktu jatuh cinta keduanya? Pertemuan yang singkat dan kebersamaan yang singkat, sanggupkah itu mempertahankan cinta mereka hingga akhir perang tiba? Ody tak tau. Begitu kelabu kini.

Namun disisi lain, Ody tau bahwa ia tak ingin melewatkan perasaannya begitu saja.

Cortes, dia pria yang tampan dan berani. Pun yang terpenting, ia tak menganggungkan diri terlalu tinggi dan sanggup mengakui kesalahannya sendiri.

Ody terpikat oleh manik biru Cortes dan ia semakin dibuat terpikat dengan pernyataan rendah hati Cortes pagi itu.

Melewatkan perasaan sang letnan sama saja dengan meletakkan dirinya didalam sumur penyesalan seumur hidup. Kemungkinan Ody akan menyesal jika menolak cinta Cortes sangat besar. Bagaimana jika Cortes tak berusaha menyatakan cintanya lagi setelah Ody menolak perasaannya? Dan bagaimana jika Cortes gugur di medan perang hingga tak ada kesempatan untuk mereka bertemu lagi setelahnya?

Love Letter From The Sea to The ShoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang