20 | Lara Pekat Diudara

69 7 10
                                    

TIDAK tau diluar sana sudah pukul berapa sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TIDAK tau diluar sana sudah pukul berapa sekarang. Yang jelas Ody benar-benar tak ingin malam ini berlalu. Terlalu sayang jika harus dilewatkan dengan cepat begitu saja.

Berada didalam dekapan Cortes dan menjadikan tubuh kekasihnya sebagai tempatnya untuk merebah, Ody dapat merasakan irama napas serta jantung Cortes yang beralun tenang. Kekasihnya mungkin telah terlelap sejak tadi.

Malam ini, sangat indah. Ody bersumpah bahwa ia akan mengingat malam ini di sisa hidupnya.

Bagaimana tidak? Malam ini adalah kali pertama Ody melakukan sesuatu hal diluar batasan dengan seorang pria. Namun, cara Cortes berada didalamnya itu sangat jauh dari kata gairah sesaat. Ody tidak sepolos itu sampai tak tau bagaimana teman-teman seusianya terbiasa menghabiskan waktu bersama kekasih mereka dengan bergelum brutal dibawah selimut. Dibanting ke kanan dan ke kiri diatas ranjang. Lalu ditinggalkan begitu saja di pagi hari. Dan Ody rasa, satupun yang ia sebutkan diatas tak dilakukan oleh Cortes malam ini.

Cara Cortes memperlakukannya sangat lembut, jauh dari kata brutal. Cortes tidak membantingnya ke kanan dan kiri, ia bahkan menadahi kepala Ody dan menggengam jemarinya erat kala mereka beradu. Dan, Cortes tidak meninggalkannya begitu saja, ia mendekap Ody dengan penuh damba nan mesra.

Entah Cortes sudah tidur terlelap sejak tadi atau bagaimana, yang jelas Ody masih sulit untuk menutup matanya dengan sempurna.

Ia hanya berpura-pura sejak tadi. Tidak benar-benar ingin tidur dan justru diam-diam menghitung detak jantung Cortes dibawahnya. Menikmati dekapan dan deru napas sang letnan. Menikmati detak jantungnya yang beralun pelan. Dan menikmati malam sebelum Cortes berperang.

Ody menyisip kecil. Berpindah sedikit kala ia mendengar suara alat berat seperti tengah ditarik sedari luar kabin milik Cortes.

Itu pasti salah satu alat tempur. yang disiapkan oleh mereka yang ditugaskan ke India untuk berangkat besok.

Ralat, pagi ini.

Hanya tinggal menghitung mundur jam saja dan seluruh tentara militer Britania Raya akan bertaruh di medan perang atas nama negeri mereka. Sayang sekali, Cortes adalah salah satu diantara mereka.

Mendadak rasa ngilu nan pedih Ody rasakan di ulu hatinya kini. Ia sampai bangkit nan memutuskan untuk duduk ditepi ranjang ketika kembali teringat dengan apa yang akan ia hadapi hari ini.

Jemarinya menapak pada lantai kayu dari kabin tunggal Cortes. Melangkah kearah jendela dan disana Ody berdiri untuk sesaat.

Matanya menelisik untuk menatap pada samudra yang nampak sibuk. Lalu lalang orang bergantian kesana kemari, mengangkat timah demi timah berat nan senjata tempur mereka. Sebuah kapal besar menyampir disana, bersiap untuk melayar mengarungi panjangnya lautan.

Cakrawala nampak berwarna keabuan. Sedikit gelap namun ada bias berwarna ungu disana. Menandakan bahwa beberapa saat lagi, mentari siap menyambut dan hari akan berganti.

Love Letter From The Sea to The ShoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang