Hari ini, 17 Februari 2024. Jeongwoo sudah diperbolehkan pulang atas sedikit paksaan. Katanya, ia tidak suka bau rumah sakit. Begitupula Jay, Jungwon, dan Riki. Mereka memilih untuk pulang karena suatu alasan.
Hari ini hanya tersisa Hyunsuk, Jihoon, Yoshi, Junkyu, dan Jeongwoo di rumah. Karena yang lain sudah berangkat sekolah.
"Woo", panggil Hyunsuk.
"Apa?", sahutnya.
"Waktu itu, kenapa lo bisa pingsan di depan dapur?", tanyanya.
Jeongwoo akhirnya bercerita. Mulai dari dia yang mendengar suara berisik dari dapur sampai akhirnya pingsan.
"Aneh, suara berisiknya dari dapur tapi dipukulnya dari belakang", ujar Jihoon.
"Udah, udah. Dibawa istirahat dulu aja, Woo. Ntar juga ketahuan sendiri", kata Yoshi.
"Ayo gua anterin ke kamar", ajak Hyunsuk.
"Gausah, bang. Gua bisa sendiri", ujar Jeongwoo lalu pergi.
"Lo pada ngerasa aneh ga si?", tanya Junkyu.
"Aneh apa?"
"Gini. Kalo tu orang ternyata maling, terus nyerang Jeongwoo, harusnya dia ngambil barang atau apa gitu yang ada di rumah ini kan?", tanya Junkyu.
"Barang kita semua gaada yang ilang di rumah ini. Malah duitnya bang Hyunsuk yang di tas sama di rekening yang ilang", sambungnya.
"Kalian nyadar ga?", tanya Hyunsuk.
"Yang tahu pin rekening gua cuma anak-anak sini aja. Dan gua juga ga pernah dapet pesan penipuan aneh atau semacamnya yang mengarah ke sana", jelasnya.
_________________________________________
.
."Riki ga masuk jadi sepi jir", gumam Junghwan.
"Apa gua ke kelas bang Haru aja ya?", tanyanya pada dirinya sendiri.
Junghwan memutuskan untuk pergi ke kelas Haruto. Lagipula, hari ini Riki tidak masuk. Jadi, daripada diam saja, lebih baik ia berkunjung ke kelas kakaknya itu.
"Bang Haru", panggilnya.
"Masuk, Hwan", sahutnya.
Saat Junghwan masuk, tiba-tiba ia merasa merinding. Karena, kelas tersebut kosong.
"Lah kok?", Junghwan melihat kesana-kemari namun tidak mendapati siapa-siapa.
"Bang Haru?", panggilnya. Tapi, hanya keheningan yang Junghwan rasakan.
"Terus tadi yang nyaut siapa?", tanyanya pada dirinya sendiri.
Junghwan memutuskan untuk keluar, namun langkahnya terhenti saat ada yang memegang pundaknya.
Junghwan terpaku. Ia takut untuk menoleh ke belakang. Tapi karena penasaran, ia memberanikan diri untuk melihat siapa yang ada di belakangnya itu. Ternyata...
"Lo ngapain?", tanya Haruto pada adiknya yang terlihat pucat itu.
Junghwan menghela nafas lega. Tetiba, kelas berubah menjadi sangat ramai.
"Bang, gua nyariin lo tadi. Lo kemana?", tanya Junghwan.
"Loh, gua disini dari tadi. Gua juga udah manggilin lo berkali-kali tapi lo ga nyaut", ujar Haruto.
"Tadi kelas lo sepi, bang. Ga ada orang sama sekali", ucap Junghwan.
"Lah orang rame kaya gini. Kelas gua ga pernah sepi jir", kata Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL OR DIE
Mystery / ThrillerDi sinilah letak keegoisan. Mereka hidup dengan penuh keraguan dan ketakutan. Cerita diawali dengan berbagai gangguan aneh dan sulit dipercaya. "Yang terdekat, belum tentu penyelamat. Yang terdekat, bisa jadi pengkhianat. Terkadang, keegoisan itu di...