#6

137 118 2
                                    

Jake sedang fokus memperhatikan materi. Jujur saja, ia sangat malas hari ini. Ia merasa tidak nyaman duduk di bangkunya. Entah kenapa, ia ingin cepat pulang. Tiba-tiba saja Jake merasa pandangannya kabur.

"Ini kenapa jir?", gumamnya.

Saat pandangannya jernih kembali, suasana kelas berubah. Semua teman-temannya menatap ke arah Jake begitupula dosennya.

Tatapan mengerikan yang diberikan, membuat Jake merinding. Ia ketakutan namun ia berusaha mengucek matanya karena ia fikir bahwa ia salah lihat.

Tapi nihil. Tidak ada perubahan. Seisi kelas masih menatap Jake dengan tatapan mengerikan. Jake semakin tidak nyaman, namun ia tidak bisa berdiri. Ia bisa menggerakkan anggota tubuhnya, namun ia tidak bisa beranjak dari kursinya.

"Apa-apaan ini?", gumamnya lagi.

"Ya Tuhan, ini gimana?"

Pandangannya kabur lagi. Saat mulai jernih kembali, seisi kelas sudah kembali normal.

"Astaga, itu tadi gua kenapa sih?"

_________________________________________
.
.

Yoshi dan Junkyu sedang asyik menonton video di hp Junkyu. Hingga saat pertengahan video, Hyunsuk memanggil mereka.

Mereka menoleh ke dapur dan menyahut panggilan Hyunsuk. Tapi hening, tidak ada suara lagi darinya.

"Kenapa bang?", sahut Yoshi lagi.

"Bentar, gua samperin dulu", ucap Junkyu.

Ia memberikan hpnya pada Yoshi dan beranjak ke dapur. Sampai di depan dapur, ia membuka pintunya. Dan mendapati bahwa dapur dalam keadaan kosong.

Ia mulai kebingungan. Ia sangat yakin bahwa suara itu berasal dari dapur. Namun, saat ia mengecek ke dapur, tidak ada siapapun disana.

"Kenapa Kyu?", tanya Yoshi.

"Ga ada orang disini", sahut Junkyu.

Tiba-tiba Junkyu teringat sesuatu. Beberapa menit yang lalu, Hyunsuk pamit keluar untuk menjenguk Jay, Jungwon, dan Riki. Dan yang membuat Junkyu merinding adalah, Hyunsuk pergi bersama Yoshi.

Junkyu menoleh perlahan ke arah sofa dimana "Yoshi" menonton bersamanya.

Ternyata, tidak ada Yoshi disana. Dan hp yang ia berikan pada Yoshi sudah tergeletak di meja.

Karena merinding, Junkyu lari ke lantai atas untuk membantu Jihoon membersihkan gudang.

"Kenapa lari-lari Kyu?", tanya Jihoon.

"Hehe gapapa kok, gua bantu ya?", ucapnya menawarkan diri.

"Yaudah sini"

_________________________________________
.
.

"Hadeuh, bosen banget gua. Tapi mager mau keluar", keluh Riki.

Riki memutuskan untuk keluar dari kamar walaupun level malasnya sudah memuncak.

Ia menemui Jay yang sedang bermain dengan kucingnya.

"Kak", panggilnya.

"Eh kok kesini? Katanya tadi masih pusing", tanya Jay.

"Alesan doang sih, sebenernya mager aja", ujar Riki.

"Dih ni curut satu emang agak lain", ejek Jay.

"APA? CURUT?", seru Riki.

"Jangan kenceng-kenceng. Ntar kedengeran tetangga, emang mau lo di gebukin?", tanya Jay.

Riki mengambil kucing dari pangkuan Jay dan menggendongnya.

"Eh iya, tadi kaya ada suara motornya kak Jake. Dia udah pulang?", tanyanya.

"Sunghoon yang pulang. Kata Jake sih dia kesurupan tadi di kampus", jawab Jay.

"Hah? Kesurupan? Kok bisa?", tanya Riki.

"Ga tahu juga. Tanya aja sama orangnya sendiri. Tapi nanti aja. Dia lagi istirahat", ujar Jay.

"Kak, itu nenek-nenek ngapain sih disana?", tanya Riki sambil menunjuk nenek-nenek yang berada di bawah pohon besar di depan rumah Jay.

"Hah? Mana?", Jay menyipitkan matanya namun tidak melihat apa-apa.

"Itu jir, di bawah pohon. Masa lo ga liat?", Riki menunjuk ke arah bawah pohon besar itu.

"Halu ya lo? Disitu gaada apa-apa", ucap Jay.

"Lo rabun ya? Semenjak kecelakaan waktu itu, barang yang di depan lo aja masih lo cariin kemana-mana", ujar Riki.

"Tapi beneran, disitu gaada apa-apa", ucap Jay dengan yakin.

"Udah ilang", kata Riki.

"Jidat lo agak panas, istirahat lagi gih", Jay menempelkan punggung tangannya ke jidat Riki.

"Ga ah, males di kamar mulu", ucap Riki.

"Eh Kak Won!", panggil Riki pada Jungwon yang baru keluar dari kamar.

"Hadeuh, tambah pusing di kamar", keluh Jungwon.

"Betul", ucap Riki.

"Udah pada makan belum? Gua tadi masak nasi goreng", ujar Jay.

"Iya, sekarang belum laper", kata Jungwon.

Mobil Hyunsuk sampai di depan pagar rumah Jay dan pemilik rumah langsung membukakan pagar agar mobilnya bisa masuk.

"Gimana? Udah mendingan?", tanya Hyunsuk.

"Lumayan, Jeongwoo gimana?", tanyanya balik.

"Udah lebih baik. Ini ada buah-buahan sama beberapa cemilan juga", Hyunsuk memberikan sebuah bingkisan buah dan cemilan pada Jay.

"Waduh, repot-repot bener", ucap Jay.

"Ayo masuk"

_________________________________________
.
.

Should we next?

KILL OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang