04. Hari 1 : Obat

244 26 0
                                    

Hera Pov

Hari ini adalah hari minggu, setelah di pagi buta aku membantu ibu, aku melanjutkan kegiatan tidur ku. Lalu terbangun karena alarm yang berasal dari jam waker yang berada di atas meja belajar ku.

Dengan langkah yang malas, aku beranjak dari kasur menghampiri meja belajar ku lalu meraih jam waker yang masih berdering itu.

Tak!

Kumatikan alarmnya, aku mengucek kedua mataku untuk memperjelas penglihatanku pada jam waker itu.

Pukul 08.00

Waktu khusus yang hanya aku atur saat hari minggu tiba, waktu yang pas untuk memulai hari libur ini.

Melenggangkan kaki ku menuju kamar mandi, seraya meraih handuk yang tersampir di gantungan depan pintu kamar mandi.

Selama mandi, diriku memikirkan akan melakukan apa di hari libur ini, jika memasak mungkin tidak, aku sudah di beri persediaan lauk oleh ibu yang ibu siapkan waktu pagi hari sebelum ia berangkat berdagang.

Lantas apakah hari ini akan membosankan? - tunggu seperti ada yang aneh. Oh! Hari ini adalah hari dimulainya perjanjian 12 hari ku dengan Galen, yang berarti .... mulai hari ini kita berkencan?

Aku menggelengkan kepalaku, akan pikiranku yang berfikir aneh aneh tentang perjanjian itu. Tenang Hera, ini hanya 12 hari, toh aku juga sudah sangat rindu padanya bukan?

Aku hanya takut merasa canggung dengannya nanti, seingatku hampir 3 tahun kita tidak saling bertegur sapa, dan saling mengabaikan satu sama lain.

Mengingat akan hal itu, perasaan bersalah muncul lagi di hatiku, ini semua karena ku.

Setelah selesai dengan kegiatan bersih bersih, aku lantas berjalan kearah lemari, mengambil pakaian ku dengan asal, lalu turun ke lantai bawah.

Sesampainya di bawah, langkahku menjadi pelan karena dari jendela aku bisa melihat ada seseorang yang sedang berdiri di depan pintu rumah ku. Siapa?

Ceklek!

"Galen?!"

Aku terkejut, Galen sudah berdiri di depan pintu rumah ku entah berapa lama, dengan tangan yang membawa kantong plastik berwarna hitam.

"Kenapa kamu tidak pencet bel?" ujarku pada Galen

Ia hanya melihat ku, lalu karena merasa kikuk aku pun lanjut bertanya "Soal perjanjian itu .... kita akan berkencan kemana hari ini?" tanya ku

Setelah berucap demikian, aku menundukan kepalaku karena merasa malu, menyebut kata berkencan tetapi kita sama sama perempuan. Masih terlalu awam di telingaku.

"Kerumah mu. Permisi aku mau masuk"

Mataku melotot, kencan dirumah? Hm, Kurang berkesan menurutku.

Ceklek!

Aku pun menutup pintu rumah setelah mempersilahkan Galen agar masuk ke dalam rumah ku.

Aku persilahkan dia juga untuk segera duduk di sofa ruang tamu, lalu aku pamit ke dapur untuk membuatkan minuman untuk nya.

Tak!

"Ini- hanya ada sirup apel di kulkas. Tidak apa kan?" aku berucap seraya memberikan minuman berasa apel itu pada Galen

Galen hanya mengangguk, dan tersenyum lalu dia berujar "Ga papa"

Golden Hour (Short Story) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang