Pukulan menjelang magrib

123 95 52
                                    

Halo readers, semangat yuk baca lanjutannya, kan udah kenalan. Oh ya, mungkin Thor bakal up seminggu 3x, atau 2x? Tulis di kolom komen ya. Soalnya, Thor juga sibuk kuliah mweheheh.

Oke jangan lupa tinggalkan jejak, vote, komen, dan share sebanyak-banyaknya kalau suka ceritanya, dan follow akun media sosial nya juga:

Ig: @tulisansastraku
@key_latifa
Tiktok: @tulisansastra_ku

Happy reading
✦ ˳ ⁺   ⊹ ˳ ✦ ⊹ ˳ ⁺ ✦ ˳ ⁺

...

"Mak, Key berangkat dulu ya... assalamualaikum!" Ujar Keya lembut, saat ia sedang menali ikat sepatunya di teras, lalu di ikuti jawaban dari dalam rumah.

"Ya, kalo dah pulang langsung balek...gausah main-main!, awas aja ya kamu!, waalaikumsalam"

"Iya nek...kek, Key berangkat dulu ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam..."

    Pagi hari yang cukup cerah, Keya berangkat ke sekolah pukul 06.00 WIB. Motor Mio merah sudah terdengar di depan rumah, dengan gadis familiar yang ia kenal. Elane, sudah menunggu dengan cemberut saat menatap key yang lama sekali.

"Key, lama banget sih ahhh...ayo!" Rengek nya sembari menekan bel motornya.

"Iya El bentar, dah ayo...aku atau kamu yang bonceng?"

"Lo aja Key, males gue", jawabnya lalu segera turun dari motornya.

   Embun pagi masih terasa sejuk saat ini, mereka berangkat bersama, dan di dalam perjalanan mereka berbincang dan sedikit bercanda. Suasana jadi agak menyedihkan, saat El bertanya kenapa dahi Keya di tambal.

"Engga, cuman di lempar gayung aja si, kena dahi" kata key sambil bercanda, dan mengelus dahinya yang tertutupi handsaplast.

"Doang?, dih...orang sampe kaya gitu" gerutu El, dia bahkan sangat bingung dengan teman nya ini, di gambar gayung masih aja senyum.

"Ini mending gayung, masih enteng, kemaren pake sapu, sama sabuk...hehe gara-gara lupa naro kaos kaki di mana, sama makan ayam goreng, padahal ga tau kalo itu punya Hasbi" jelasnya sembari tersenyum tipis.

"Gila, Lo ga ngelawan gitu, atau ngebantah?"

"Duh, aku ga mau mati dulu El, aku masih pengen kuliah hahah...kalo aku mati, kamu ga punya temen berangkat dong"

"Ciiih!, gue bisa berangkat sendiri ya, kan kalo mati tinggal dikubur" jawabnya enteng, dan disahuti gelak tawa Keya.

"Jahat banget, eh udah belajar belom?, aku takut nanti ga bisa ngerjain ulangan nya, duuuh...", ujarnya di selingi helaan nafas pasrah.

"Lah iya, gue lupa anjay, gimana ini njir, MTK lagi sat..." Gerutu El sembari menatap Keya dari kaca spion.

"Apa?" Tanya Keya penasaran ketika melirik ke arah spion, dan bingung  karena teman nya itu menatapnya sembari memberinya smirk.

"Kan lo pinter nih, bagilah dikit jawaban..."

"Diiih,...oke aman, ya ngawur dikit ga masalah kan? Haha"

Eternal WoundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang