SANG MAYOR (01)

21K 621 36
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

•••

Lorong kampus dipagi hari selalu saja sepi, lagipula siapa yang akan datang ke kampus pukul 06.00 pagi?

Alana Maheswari adalah seorang mahasiswi tingkat akhir yang menjadi satu-satunya manusia dikampus. Bukan tanpa alasan ia datang sepagi ini ke kampus, gadis yang biasa dipanggil dengan Alana itu sedang menunggu kedatangan dosen pembimbing skripsinya.

Dengan balutan rok berwarna biru muda dan kemeja putih bersih, Alana duduk dikursi depan ruang dosen.

Alana dikenal sebagai mahasiswi yang ambisius, pendidikan adalah nomer satu bagi gadis itu. Tak jarang banyak pria yang mundur diawal pendekatannya dengan Alana karena memang standar pasangan yang gadis itu inginkan cukup membuat banyak pria tercengang.

Langkah kaki seseorang terdengar oleh Alana, langkah kaki yang sangat susah Alana kejar, sangat susah Alana hentikan. Langkah kaki yang membuat gadis itu datang sepagi ini ke kampus.

"Assalamualaikum, Pak Yoga." Sapa Alana ceria seraya bangkit dari duduknya.

Pak Yoga, dosen pembimbing Alana yang sangat susah ditemui, akhirnya datang. Sudah 2 minggu Alana mencari Pak Yoga, rumor berbicara selama 2 minggu ini Pak Yoga sedang menyiapkan pesta pernikahannya.

"Ya, waalaikumsalam. Pagi sekali kamu." Seperti tau maksud dan tujuan Alana, Pak Yoga mempersilahkan gadis itu masuk ke ruangannya.

Ruangan dosen yang belakangan ini sering Alana kunjungi sama sekali tidak berubah, tumpukan dokumen dan buku-buku terlihat begitu nyaman berada diatas meja.

"Silahkan duduk, Alana." Ucap Pak Yoga mempersilahkan. "Ada keperluan apa?"

"Izin, Pak Yoga. Saya mau minta tanda tangan Bapak sebagai dosen pembimbing saya."

Pak Yoga menatap Alana dan menarik sudut kanan bibirnya. "Memangnya sudah yakin? Sudah seberapa jauh kamu dengan skripsimu ini? Kok sudah mau minta tanda tangan saya?"

"Insya Allah sudah yakin, Pak."

Pak Yoga kemudian membuka lembar demi lembar skripsi Alana sampai dihalaman terakhir. Jangan tanya bagaimana perasaan Alana, jantung gadis itu berdetak dengan cepat sekali, seperti sedang maraton lari.

Alana, seorang anak tunggal dari pasangan perwira TNI AD. Hidupnya adalah harapan orang tuanya, maka sudah Alana pastikan tidak akan ada yang bisa menghambat cita-citanya untuk membahagiakan orang tua, termasuk Pak Yoga.

Maka ketika pena yang dipegang Pak Yoga menandatangani skripsi Alana dengan begitu cantik, gadis itu merasa sudah menguasai dunia.

"Terima kasih banyak, Pak."

SANG MAYOR [LENGKAP]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang