SANG MAYOR [LENGKAP]✓

SANG MAYOR (07)

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

•••

Alana melihat dirinya lewat pantulan kaca. Sebuah pakaian berwarna ungu khas IKKT (Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI) sudah membalut tubuhnya dengan sangat sempurna. Pakaian itu mendarat dirumahnya kemarin siang dan Teddy langsung mengirimkannya pesan bahwa pakaian itu harus Alana gunakan ketika pengajuan bersamanya.

Wajah Alana sudah selesai di make up, hanya make up natural yang membuat gadis itu menjadi semakin cantik dan mempesona. Model rambut hair bun (cepol) yang Alana gunakan menambah kesan anggun gadis berumur 23 tahun itu.

Alana dan Teddy akan bertemu di Batalyon Teddy, karena pria itu tidak bisa menjemput Alana ke rumah. Tadi malam Teddy sudah mewanti-wanti agar Alana tidak telat datang, trauma pria itu karena terakhir kali ia menemani Alana ke kampus gadis itu sangat lama sekali.

"Cantiknya anak Ayah."

Jendral Saleh menggoda Alana.

"Iya dong, kan siapa dulu Bunda dan Ayahnya."

Jendral Saleh tertawa. "Nanti diantar sama ajudan Ayah ya. Coba tanya itu Teddy sudah dimana?"

Alana merogoh ponselnya dan mengirimkan pesan untuk Teddy.

"Ada yang ketinggalan gak, Len?"

"Gak ada, Bun. Udah dibawa semua."

Dengan waktu yang sangat singkat Alana berhasil memahami hampir semua tentang Teddy lewat berkas yang pria itu berikan. Dari pangkat, NRP, pendidikan, riwayat pekerjaan, penempatan tugas, dan lain sebagainya.

Berkat semangat dari Teddy yang tiada henti Alana bisa menghafal semua itu. Disela-sela kesibukan Teddy sebagai ajudan Mentri Pertahanan, pria itu masih meluangkan waktu untuk memberi suntikan semangat pada Alana.

Tadi malam Alana juga sudah memfollow akun instagram Teddy, namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda terbuka kunci akun tersebut.

Ting...
Ting...
Ting...